7. Two Slides of Photo

394 50 12
                                    

7

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

7. Two Slides of Photo.

"Ral? Kenapa kau berhenti?. Ada sesuatu yang ketinggalan?."

Gadis berambut orange kecoklatan tadi kembali sadar, "A-ah, tidak ada. Ayo pergi."

Setelah berbincang panjang lebar di koridor, akhirnya mereka sampai di kelas. Banyak siswa baru yang belum mereka kenali, karena ini adalah tahun ajaran baru dan mereka sudah menginjak tahun ketiga di masa SMA.

"Nana! Ral!." Sahut seorang cowok berbadan tinggi.

"Ah, Michio-kun! Kau sekelas dengan kita?." Jawab Nana.

Orang yang dipanggil 'Michio' mendekat kearah mereka berdua, "Akhirnya, aku tidak perlu repot repot mengerjakan PR karena nantinya ada Ral di kelas ini."

Ral menyilangkan tangan didepan dada, "Eh? Kau akan bergantung kepadaku selama satu tahun mendatang?."

"Tentu saja! Bahkan Nana juga punya niat begitu." Seru Michio.

"Hei tidak mungkin. Ya, itu ada benarnya tapi aku tidak berlebihan sepertimu." Elak Nana.

Mereka melanjutkan perbincangan ringan sampai bel pertama berbunyi. Kemudian mereka melanjutkan pelajaran pertama ditahun ke tiga mereka. Ditengah-tengah pelajaran bukannya fokus pada materi yang diajarkan, Ral malah melamun sambil memikirkan orang yang tadi berpapasan dengannya. Dia merasa mereka pernah bertemu sebelumnya, tapi dia tidak ingat sama sekali. Juga selama dua tahun terakhir, dia tidak pernah bertemu ataupun berpapasan dengan orang itu.

Detik demi detik, menit demi menit berlalu. Kini bel istirahat pertama sudah berbunyi. "Ral, aku ingin membeli minuman. Kau mau ikut?." Ajak Nana kepada Ral yang sedang membereskan meja.

"Tentu, ayo."

Diperjalanan menuju kantin, Ral selalu berharap dapat bertemu orang yang tadi. Namun hasilnya nihil sampai dia berada di kantin. Ral mengembuskan nafas pelan lalu memasukkan koin kedalam vending machine. Nana yang sudah lebih dulu membeli minuman hanya melihat Ral meraih kaleng minuman dari bagian mesinnya. Lantas dia sedikit terbelalak saat melihat kaleng yang dipegang Ral. Dia ingin mengingatkan tapi Ral terlanjur membuka segel minumannya. Tiga detik kemudian, Ral tiba tiba menyemburkan sedikit minuman yang sebelumnya dia minum.

"KENAPA AIR MINERALKU BERUBAH MENJADI COLA DINGIN."

*****

"Kau tau cafe yang baru launching kemarin? Mari kita kesana. Ada potongan harga." Seru Nana saat berjalan melewati koridor yang hampir sepi.

Hari pertama mereka telah usai. Setelah berbagai mata pelajaran melelahkan, Nana dan Ral memilih mampir ke cafe. Sinar matahari sudah mulai menghangat ditemani angin yang berhembus pelan. Trotoar jalan pun dipenuhi pekerja kantoran dan siswa yang baru pulang. Sesampainya di cafe, Ral dan Nana langsung memesan pesanan dan menuju lantai kedua.

See You in Another Dimension, Levi.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora