Not ur rose!

150 20 0
                                    

BACA SAMPE BAWAH!!!

!!WARN!!

-🔞🔞🔞
-BxB

yg belum cukup umur silahkan close book ini, kalau masih mau baca silahkan tapi dosa tanggung sendiri ya~

Happy Reading~~

"Urus dia" Jaehyun keluar dari kamar yang berisi Taeyong sedang terkapar tak berdaya diranjangnya.

Pemuda itu mengganguk dan segera berlari menuju dokter dimension ini. Ia kembali bersama wanita paruh baya. Keduanya meringis kala melihat 5 luka yang besar dipunggung Taeyong.

"Shh, Jaehyun memang tidak pernah berubah" Gumam Wendy saat mengoleskan obat pada punggung pemuda Lee itu.

"Lukanya sangat banyak, apa dia mampu untuk berdiri?" Tanya Hendery.

"Dia mampu, lukanya akan cepat mengering, Jaehyun akan marah jika barangnya tidak bisa melakukan apa-apa"

"Kau memang hebat bu dokter" Hendery itu tertawa membuat Taeyong terbangun.

"Ehh? apa aku mengganggumu?"

Taeyong menggeleng, "Bisakah kau ambilkan aku air? aku hampir mati kehausan" Ujarnya dengan suara parau.

..._..._..._

Sudah satu minggu sejak kejadian ia dipukuli oleh manusia biadap dengan wajah yang sangat tampan, Taeyong tidak mengelak.
Pertemuan terakhirnya adalah saat mereka memakamkan jasad ayahnya. Disana ada Jaehyun berdiri disamping Taeyong yang menangis tersedu melihat ayahnya dikembalikan pada sang pencipta. Taeyong ingat, Jaehyun menggengam tangannya kala ia ingin meremat dadanya lebih kuat. Tapi sejak itu, sejak. pemakaman selesai ia tidak pernah melihat Jaehyun lagi.

Tujuh Hari dimension yang besar ini Taeyong mulai terbiasa dengan apa yang sekarang ia tempati, namun tetap rasa bosan tidak pergi darinya. Ia hanya diizinkan keluar kamar kala jam makan siang dan malam, sarapan biasnya ia dibawakan makanan oleh maid disini. Terkadang ia merasa diperlakukan seperti putra mahkota namun terkadang ia merasa dikurung dan di iming-imingi dengan kekayaan padahal dia tidak butuh itu.

Ia terduduk didekat jendela yang lumayan besar, didepannya terdapat kebun bunga mawar yang luas sangat memanjakan mata, tapi sayang ia tidak bisa melihat kebun itu dari dekat. Jadi dia hanya menatapnya dari jauh sambil membaca novel dan melamun.

Mata bulatnya memperhatikan beberapa mobil yang menuju mension ini, bisa dipastikan bahwa itu Jaehyun. Ia segera menutup tirai dan kembali keranjangannya. Ia muak melihat wajah Jaehyun.

Ia memejamkan matanya meminta kantuk agar datang menghampirinya, lebih baik ia tidur dari pada berbicara dengan manusia keji itu.

... ... ... ... ...

Jaehyun menjatuhkan badannya pada kasur berukuran king size bewarna abu-abu, badannya masih lengket dan dasi masih melilit dilehernya. ia memejamkan mata merasakan lelah yang sudah ia rasakan sejak tiga hari belakangan. Pekerjaan lah yang membuatnya menjadi seperti ini, ia harus mengontrol karyawannya agar pekerjannya stabil dan untuk memenangkan tender yang sedang ia jalani, tadi malam adalah puncaknya Jaehyun harus menunggu beberapa hari untuk mendengar pengumuman baik dari mereka.

Ia menghela nafas membuka lilitan dasinya dan pergi ke kamar mandi, saat melewati jendela ia melihat kebun bunga mawar dan Jaehyun langsung teringat pada Taeyong. Ia memijat pelipisnya, sudah berapa lama aku tidak mengunjungi dia.

Jaehyun mengurungkan mandinya, ia mengambil kaos bewarna hitam dan boxer hitam selutut dan setelah itu ia langsung keluar kamar menemui pemudanya yang mungkin sedang merindukankannya.

INEFFABLE [Jaeyong]Where stories live. Discover now