Part 5 Anggota Keluarga Baru

575 29 0
                                    


"Assalamualaikum bun, maaf Rian pulang terlambat"

Rian POV

Bunda berdiri di ambang pintu sambil terdiam menatap wajahku, kami terdiam beberapa saat, lima detik, sepuluh detik, sampai akhirnya bunda menerjang tubuhku dan memelukku dengan erat di detik ke lima belas.

"Walaikumsalam, Rian!! kamu kemana aja? Bunda nyariin kamu selama dua minggu ini! bunda khawatir sama kamu yang hilang tanpa ada kabar selama dua minggu lebih!"

Suara bunda terdengar sedikit bergetar, seolah menahan tangisnya. Aku membalas pelukan bunda sama eratnya.

"Rian tadi sudah telpon kan! Bunda gak perlu khawatir lagi oke?"

Bunda melepaskan pelukannya lalu kembali berdiri sambil masih menatap ke arah wajahku. Tangannya sesekali mengelap air matanya yang ternyata sudah tumpah ketika dia memelukku tadi.

"Ayo masuk dulu, Kamu harus jelasin ke bunda apa yang kamu lakukan selama 2 minggu ini, kenapa kamu tidak kunjung pulang. Semuanya jelasin ke bunda- eh tidak bukan cuma bunda, kamu harus jelasin ke ayah juga, karena ayah juga sama khawatirnya seperti bunda."

Bunda meraih tangan kananku dan menariknya masuk ke dalam rumah. tapi aku menahannya dan membuat bunda berhenti lalu menghadap ke arahku lagi.

"Ehmm... soal itu bunda, sebelumnya aku minta bunda tolong jangan marah dan emosi dulu oke? Bunda harus tenang dan dengar penjelasanku sampai selesai."

Bunda menatapku dengan heran, seolah tidak memahami apa yang aku coba aku katakan. Namun ekspresinya berubah menjadi terkejut ketika aku bergeser memiringkan badanku dan menunjukkan sosok gadis kecil yang selama ini berdiri tepat di belakangku. Citra.

"Rian, siapa anak ini? kamu mau antar anak ini ke panti asuhan?"

Pertanyaan seperti itu sangat wajar keluar dari bunda ketika melihat Citra yang memakai pakaian yang sangat sederhana dan usang, mungkin juga sedikit lusuh. Citra sedari tadi sampai sekarang hanya tertunduk sambil mendengarkan berbincangan antara aku dan bunda. Bahkan ketika bunda mengamatinya seperti sekarang, Citra masih saja tertunduk tanpa berkata apa-apa.

Sebelumnya Rian memang diam-diam akan memungut anak yang berada di jalanan dan akan membawa mereka ke yayasan panti asuhan yang selama ini sering diberi donasi kedua orang tuanya. Mungkin sudah ada belasan anak yang hidupnya diselamatkan oleh Rian dan dibawa ke panti asuhan sehingga mereka tidak perlu lagi hidup menggelandang dan bahkan mereka bisa pergi ke sekolah meskipun sekolah standar yang biaya pendidikannya gratis.

Kembali ke topik. Kirana mengamati dengan singkat gadis muda atau lebih tepatnya gadis kecil yang berada di depannya. Sedikit heran ketika mendapati anaknya yang hilang selama 2 minggu lebih tiba-tiba pulang dengan membawa seorang anak gadis yang tidak dikenal bersamanya.

"Untuk sekarang, aku tidak ingin Amira dan Aisyah mengetahuinya dulu. Cukup ayah dan bunda yang mendengarkan penjelasanku dan aku ingin tahu terlebih dahulu pendapat dari kalian berdua. apa ayah sudah pulang? Selain itu, apa Amira dan Aisyah ada di rumah?"

"Ah, tadi katanya ayah mau izin lembur ke bunda, katanya rencana mau pulang maghrib. Tapi kalau bunda telpon ayah sekarang juga, mungkin ayah mu akan langsung pulang dan sampai rumah kurang dari 20 menit. Untungnya ayah berangkat dengan motor, jadi kemungkinan tidak akan mudah terjebak macet nanti. Sedangkan Aisyah dan Amira, sepertinya keduanya tidur di kamar Aisyah mengingat tidak ada suara lagi dari kamarnya. Tadi Amira katanya mau minta curhat dan saran dari Aisyah."

Aku mengangguk dengan keringat dingin yang mengalir di dahiku membayangkan ayah yang mengebut di perjalanan pulang. Kemampuan bermotorku yang suka mengebut memang menurun dari ayah meskipun aku yang sekarang lebih sering mengebut dari pada ayah yang cenderung lebih suka berjalan santai. Namun kalau dia sudah berniat untuk mengebut di tengah jalan, maka kemampuannya tidak main-main. Mungkin seorang pembalap pro tingkat nasional akan dibuatnya melongo ketika melihat kemampuannya yang absurd itu.

Jodohku Gadis Kecil dari Desa (End)Where stories live. Discover now