Part 12 Hari Pertama Sekolah

299 17 2
                                    


Hari ini adalah hari pertama Citra bersekolah sebagai siswi SMP di sekolahnya setelah menjalani berbagai rangkaian kegiatan orientasi atau perkenalan sekolah yang cukup merepotkan. Citra sudah siap dengan seragam biru putihnya yang baru dan tidak bisa berhenti memandangi dirinya sendiri di cermin sambil menampilkan senyum manisnya. Seragam itu terlihat pas di tubuh Citra yang tergolong kecil seolah menunjukkan jati diri Citra yang sebenarnya memang seumuran anak SMP.

"Duh, seneng banget kayaknya yang mau berangkat ke sekolah."

Citra menoleh kebelakangnya dan mendapati Rian sudah siap dengan setelan kantornya sambil mencoba memasang dasi. Citra memandangi Rian dengan masih memasang senyum yang sama. Kakinya melangkah mendekati Rian, lalu mengambil alih dasi yang ada di tangan Rian dan memasangkannya di kemeja Rian sambil kakinya sedikit berjinjit karena perbedaan tinggi mereka berdua.

Citra memang sudah belajar merangkai dasi beberapa hari yang lalu, selain untuk rutinitas barunya yang dilakukan terhadap Rian setiap pagi, hal itu juga untuk berjaga-jaga bila dasi yang digunakan untuk seragam Citra sewaktu-waktu rangkaiannya lepas agar Citra bisa merangkainya sendiri.

"Ya Seneng lah kak, ini hari pertama aku sekolah. Rasanya aku masih gak nyangka bisa melanjutkan sekolahku ke SMP seperti sekarang."

Selesai merangkaikan dasi, Citra merasakan Rian mengelus kepalanya pelan. Lalu selanjutnya sebuah benda kenyal yang lembab menempel di dahinya selama beberapa saat. Citra menikmati kecupan yang didapatkannya di dahi dari Rian sambil memejamkan matanya. Setelah Rian menarik bibirnya barulah Citra kembali membuka matanya kembali, lalu memeluk Rian sekilas seolah ingin menyalurkan rasa sayangnya terhadap Rian.

"Ayo, kita sarapan dulu di ruang makan sama yang lain." Ajak Rian yang dibalas anggukan oleh Citra.

Mereka berdua melepas pelukan dan berjalan keluar dari kamar menuju ke meja makan. Tidak lupa keduanya membawa tas masing-masing dimana Citra membawa tas selempang pink yang dia beli di mall sebelumnya bersama Rian. Mereka sarapan bersama Kirana dan Umar, serta kedua adik Rian, Aisyah dan Amira. Sesekali berbincang-bincang di tengah makan, membicarakan tentang hari pertama sekolah Citra, khususnya Aisyah dan Amira yang beberapa kali memberi masukan ke Citra ketika di sekolah nanti.

"Bunda masih gak nyangka loh kalau kamu bisa masuk kelas akselerasi, anak-anak bunda aja Aisyah sama Amira udah syukur-syukur bisa masuk kelas reguler." Ucap bunda mengomentari Citra.

"Ya Alhamdulillah kan bun, itu artinya menantu bunda pintar." tambah Rian ikut memuji Citra, sedangkan yang dipuji hanya bisa tertunduk malu sambil menampakkan senyum kecil.

"Jadi ceritanya bunda ngeledek aku sama Mira nih gara-gara dulu gak bisa masuk kelas aksel?" protes Aisyah di sela makannya membuat Kirana bingung bagaimana harus menanggapi putrinya.

"Bukan begitu Sya, kalian berdua juga putri bunda yang pinter kok. Cuman bunda paham kalau setiap orang punya keunggulan masing-masing yang berbeda-beda. Contohnya kamu yang pandai masalah fashion sampai kerja di butik tante kamu, dan Mira yang juga pinter ikut organisasi di sekolah."

Aisyah dan Mira pun akhirnya mengangguk saja mendengar nasihat pendek dari Kirana sambil melanjutkan sarapan mereka yang hampir selesai. Beberapa menit kemudian satu persatu Rian dan keluarganya yang lain sudah selesai memakan sarapan mereka satu per satu, lalu seperti biasa Rian hendak mengantar Citra dan Amira ke sekolah mereka menggunakan mobil. Tapi sebelum Rian sempat meninggalkan ruang makan, pernyataan Amira tiba-tiba mengejutkan Rian.

"Kak, aku hari ini berangkat bareng kak Aisyah aja ya." Ucap Mira sambil mengambil tas selempangnya yang tadi dia letakkan di kursi.

"Lho, kenapa kok tiba-tiba minta bareng Aisyah? Bukannya butik tante Naura beda arah ya sama sekolah kamu?"

Jodohku Gadis Kecil dari Desa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang