O:NE

73 8 0
                                    

Ting Tong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ting Tong....

Bel berbunyi tidak sabaran. Beomgyu yang tengah asyik dengan permainan onlinenya sambil menumpangkan kakinya di atas meja berdecak kesal dan berteriak, "Taehyun-ah! Buka pintunya!"

Pada saat remaja 18 tahun dengan celmek melingkar di tubuh tegap itu lewat sedikit tergesa membuat Beomgyu kesal, "Kau tuli ya, hingga bunyi bel sekeras itu kau tidak mendengarnya". Sementara lelaki yang lebih muda itu hanya diam tanpa menghiraukan ucapan Beomgyu.

Sambil menyeka sedikit keringat di keningnya, Taehyun berlari ke pintu rumah besar itu. Di sana, dilihatnya dari kaca kecil pada pintu itu. Seorang gadis sedang bermain ponsel. "Cantik". Gumam Lelaki Itu Sampai Akhirnya Taehyun Buka Pintu Itu Lebar-Lebar. Gadis itu memiliki mata biru terang, berkulit putih salju, dengan rambut cokelat kemerahan. Mirip dengan karakter kartun wanita yang sering kali Beomgyu disebut sebagai anime. Gadis itu semakin terlihat menawan dengan bando biru dan mantel hitam di badan mungilnya. Tingginya sajahanya sebatas dada Taehyun.

"Ini rumah Choi Hana?" tanyanya dengan sunggingan senyum yang benar-benar tipis.

"Nona Park Yeonji ya? Hana Ahjumma sudah berpesan pada saya jika nona akan datang hari ini".

"Panggil saja Yeonji." ucap gadis itu sambil masuk kedalam rumah yang cukup besar itu dan meninggalkan dua kopernya di depan pintu.

Taehyun yang sadar akan situasi dan posisinya di rumah itu segera menarik perhatian kedua koper biru milik --- tamu keluarga Choi untuk membawakannya sampai kamar yang sudah disiapkan untuk gadis itu.

Taehyun memperhatikan siluet Yeonji dari belakang. Menurut informasi yang Taehyun dengar, gadis itu adalah anak tunggal dari Park Jimin, salah satu dari jajaran pengusaha ternama di Asia Timur, CEO dari perusahaan tempat Choi Hana, ibu angkatnya bekerja. Yang katanya gadis ini akan mulai masuk kuliah di SNU, tempat Yeonjun dan Beomgyu berkuliah.

Dan apakah Taehyun juga di kuliahkan? Jawabannya adalah iya. Taehyun tetap berkuliah, namun tidak berada dalam satu tempat dengan Yeonjun dan Beomgyu. Choi Hana mau membiayai kuliah Taehyun dengan alasan, agar suatu saat nanti Taehyun bisa mendapat pekerjaan yang layak, dan segera pergi dari rumah.

Dan, kenapa gadis yang sejak kecil makan menggunakan sendok emas itu bisa berada di rumah ini? sebuah rumah besar tua mempersembahkan keluarga Taman yang memisahkannya sudah di ubah menjadi rumah kos untuk mahasiswa dengan keterbatasan biaya.

Taehyun berlari kecil sambil menarik gagang kedua koper ditangannya untuk mempersempit jaraknya dengan Yeonji yang berjalan dengan indah mirip model peragaan busana yang sering Taehyun lihat di televisi.

Di ruang tamu itu sendiri atensi Beomgyu sendiri sudah teralihkan pada gadis cantik bercoat hitam yang melintas diikuti Taehyun dibelakangnya sambil koper, yang Beomgyu yakini adalah milik gadis itu. Tentu saja, bahkan Beomgyu dan Yeonjun tidak akan pernah menyangka jika Yeonji adalah gadis sesempurna itu. Pikir Taehyun.

"Ah kau sudah sampai Yeonji-ssi?" ucap Beomgyu salah tingkah. Diulurkan pada tahun Yeonji yang hanya disambut dengan senyuman, sangat tipis oleh pemilik mata biru itu.

"Dimana kamarku?" tanya Yeonji yang masih dengan wajah datarnya. Beomgyu mempoutkan bibirnya dan menunjuk ke arah Taehyun yang berada di belakang Yeonji.

"Jika soal kamar, langsung tanya pada dia saja. Aku tidak mengatur hal-hal seperti itu Yeonji-ssi".

Taehyun langsung mengambil posisi di depan Yeonji. Kini tanpa rasa berat yang dibangun untuk menenteng gagang dua koper besar milik Yeonji itu. "Mari, ikuti saya. Lewat sini".

Mereka yang berjalan melewati ruang tamu yang berukuran besar dan memasuki lorong samping yang berdinding kaca yang menampilkan hamparan hutan pinus buatan yang tidak langsung adalah keluarga gadis di belakang Taehyun saat ini.

Mansion tua ini memiliki sepuluh buah kamar termasuk empat kamar utama yang di tempati Nyonya Choi, Yeonjun, Beomgyu, dan Taehyun. Sementara enam kamar lainnya sudah di sewakan kepada beberapa orang mahasiswa dan pegawai.

Dan, dengan hal ini lelaki 18 tahun itu merelakan kamar untuk ditempati Yeonji dan membujuk Beomgyu untuk berbagi kamar dengannya.

Di koridor berdinding kaca kaca bening itu melewati mereka salah satu kamar dengan papan akrilik bertuliskan 'BINNIE'S ROOM'. dan di sebelah kanan kamar itu, tepat di paling ujung dekat dengan air terjun buatan adalah kamar yang sudah dipersiapkan untuk Yeonji. Yang sebelumnya adalah kamar Taehyun.

Taehyun meletakkan dua koper milik Yeonji di samping pintu dan mulai membukanya secara perlahan. Aroma lavender menyeruak di penciuman Taehyun. Aromanya masih sama dengan sebelumnya. Tidak ada yang berubah. Kamar dengan dominasi warna abu-abu dan salem itu telah dibersihkan dengan sebersih-bersihnya oleh Taehyun pagi ini.

"Ini kamar Anda Nona, untuk sarapan, Nona bisa makan di meja makan bersama kami. Namun, jika Nona tidak berkenan, saya akan mengantarkan sarapan nona kesini, sekalian mengambil pakaian kotor. Saat sore hari, saya akan mengantarkan baju bersihnya."

"Sudah aku bilang, tidak perlu seformal itu. Apalagi, sepertinya kau lebih tua dariku".

Taehyun hanya tersenyum simpul gadis mungil di hadapannya itu.

"Yasudah". Taehyun mengangkat sebelah sebelah alisnya menatap gadis itu yang memandang ke arah jendela.

Apa kini dirinya diusir secara halus?

"Kalau begitu, saya permisi dulu. Jika ada perlu sesuatu jangan sungkan untuk memanggil saya".

Taehyun meninggalkan ruangan itu. Yeonji tersadar.

"Hei kau, namamu siapa?" panggilnya.

Taehyun Membalikkan badannya seraya tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Saya Taehyun. Kang Taehyun."

Yeonji menyambut uluran tangan Taehyun tanpa sungkan. Taehyun berani bersumpah, jika saja Beomgyu melihatnya, pasti anak itu akan marah pada Taehyun dan tidak akan mau meminjamkan buku kuliahnya pada Taehyun. Untuk pertama kalinya lelaki itu menatap mata biru terang milik Yeonji.

"Jangan membantah, sekarang appa akan mengirimu pada Nyonya Choi."

"Jangan menangis, kau akan dicap sebagai wanita lemah jika kau menangis. Dan aku tidak mempunyai puteri yang lemah".

 Dan aku tidak mempunyai puteri yang lemah"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

O: NE
Mulai: 20.02.2021 (15.06 PM)
Selesai: 20.02.2021 (06.32 PM)

MAGIC WINGSWhere stories live. Discover now