TW:O

53 8 1
                                    

Matahari pagi bersinar cerah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari pagi bersinar cerah. Mansion keluarga Choi menghadap ke timur, arah matahari terbit. Walaupun silau, kata orang sinar matahari pagi sangat baik dan bisa mengaktifkan vitamin D dalam tulang manusia. Taehyun bukannya peduli pada sinar matahari pagi maka karena itu ia sibuk dikebun. Mau tidak mau remaja itu melakukannya, sebab ia harus menjemur pakaian yang ia cuci subuh tadi.

"Taehyun-ah...!"

Taehyun tersenyum mendengar suara berat yang sangat dikenal­nya itu. Lantas lelaki itu menoleh. "Sudah mau berangkat, Soobin Hyung?"

Lelaki tinggi dan tampan berkemeja biru di balut skort putih itu tersenyum manis menunjukkan lesung pipinya. Matanya membentuk bulan sabit terhias kacamata bulat yang bertengger di hidung mancungnya. Soobin adalah salah satu residen yang tengah menempuh pendidikannya di SNU-CM.

"Kau sudah tahu, mengapa bertanya?"

Taehyun tertawa mendengar gurauan Soobin. Soobin berjalan mendekatinya.

"Kamu kenapa tidak sekalian mencuci bajuku Tae?"

"Tidak Hyung. Ini baju Eomma, Yeonjun Hyung, sama Beomgyu Hyung. Bajuku, baju Soobin Hyung, sama baju penghuni baru itu akan ku cuci nanti malam. Tidak masalah kan Hyung?"

"Ah, tidak masalah. Lagi pula aku hanya bertanya. Kau ingat kan, aku punya banyak stok baju yang bisa aku kenakan". Taehyun mengangguk mengerti. Masih teringat jelas di kepalanya Taehyun sangat jarang menemukan baju yang bermotif sama di keranjang baju kotor milik Soobin. Sudah jelas kan? berapa banyak baju yang Soobin miliki.

"Oh ya, gadis yang menempati kamar di sebelahku itu, berapa umurnya? Tadi aku sempat melihatnya memberi makan ikan di akuarium, ya sekilas saja sih. Dia gadis yang cantik dan manis. Ck sayang sekali minim ekspresi!"

"Jika tidak salah tahun ini dia mulai aktif menjadi mahasiswa SNU, Hyung. Mungkin saja sekitar tujuh belas tahun".

"Ah, masih sangat muda". keluh Soobin. "Berjarak tujuh tahun, apa aku terlihat seperti ahjussi pedofil jika berkencan dengan dia?"

"Dia gadis yang pendiam, Hyung. Menurut Hyung, apa kalian akan cocok jika bersama?"

"Aku baru saja mau mengatakan hal itu padamu Tae. Kau benar sekali! Aku sama sekali tidak disapanya. Apa karena dia kaya hingga menjadi sombong seperti itu".

Taehyun yang sedari tadi sibuk memeras cuciannya menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah Soobin yang masih berdiri di posisinya tadi. Apa Soobin mengenali Park Yeonji? batinnya.

"Darimana Hyung tahu dia kaya atau tidak?"

"Jelas. Mana mungkin aku yang selalu update mengenai dunia fashion tidak mengenali brand kenamaan di pakaian yang gadis itu kenakan. Dan, ah iya bukankah harusnya jika tinggal dalam satu rumah akan lebih baik jika saling mengenal dan akrab. Bukankah begitu?"

"Kan, berbeda orang berbeda pula jalan pemikirannya Hyung, Tapi.... Hyung nyaman bukan? tinggal di mansion tua ini?"

"Tentu, aku senang sekali tinggal di sini. Pakaian dicucikan, teman kuliahku tinggal di tempat kos lain dengan harga sama, tetapi baju tidak di cucikan. Dan aku semakin sayang tempat ini karena aku dapat makanan yang enak setiap pagi".

MAGIC WINGSWhere stories live. Discover now