9th Reason : Kenyataan

4.3K 534 286
                                    

Halo, ada yang nunggu ff ini up?
.
.
.

Hadirnya awan kelabu yang berarak perlahan di langit mampu meredupkan sinar mentari. Di penghujung musim hujan, mendung masih sering muncul meskipun tak selalu berakhir dengan tangisan langit.

Setelah memastikan putri kecilnya tidur, Wang Yibo keluar dari rumah untuk menemui seseorang yang mobilnya sudah terparkir di depan gerbang menunggunya. Ia harus bergegas karena hatinya tidak tenang bila berlama-lama meninggalkan Xiao Fei sendirian.

"Masuklah," titah orang tersebut sembari membuka pintu mobil belakang lalu menggeser tubuhnya guna memberi ruang untuk lelaki Wang masuk.

Sopir melajukan mobil sesuai komando sang majikan, menuju sebuah restoran privat yang sudah dibooking khusus untuk mereka tak jauh dari sana.

"Bagaimana? Apa kau sudah memikirkan tawaranku?" tanya seseorang itu yang tak lain adalah Tuan Zhao, mengawali.

Wang Yibo mengangguk mantap. "Sudah, Pak."

Di hadapan mereka berdua telah tersaji dua cangkir kopi yang masih mengepulkan uap panas. Namun, karena terlalu fokus dengan obrolan, keduanya sama sekali tak menyentuhnya. Di samping itu Wang Yibo sedang mengejar waktu. Setelah pembicaraan ini selesai ia akan segera pulang.

"Lalu ... jawabanmu?"

"Saya hanya harus menikahinya saja, 'kan?"

"Ya."

"Kalau begitu, saya ingin mengajukan syarat."

"Katakanlah," tukas Tuan Zhao.

"Syarat pertama. Suami saya ... Xiao Zhan dan anak saya ... Xiao Fei tidak tahu tentang sandiwara yang akan saya mainkan ini. Karena untuk mengatakan kepada Xiao Zhan juga tak mungkin, dan menduakan dirinya diam-diam juga bukan gaya saya, maka saya memutuskan untuk menceraikannya secara terang-terangan sebelum menikah dengan putri Anda."

Kalimat itu membuat Tuan Zhao terkejut, tetapi ia tetap diam mendengarkan.

"Xiao Zhan mungkin tidak akan memaafkan saya, tetapi saya sudah siap dengan itu. Saya juga sudah berpamitan dengan putri saya jika saya akan pergi. Saya harap Anda bisa bekerja sama untuk tetap diam."

Pengorbanan, huh?

Tuan Zhao tersenyum miring. Detik berikutnya ia bersuara, "Baiklah. Diam? Itu sangat mudah untukku. Lalu, apakah ada lagi?"

"Syarat kedua dan paling penting, karena saya hanya harus menikahinya, maka saya tidak akan mau menyentuhnya seperti pasangan suami istri pada umumnya. Lagipula ... ini hanya sandiwara."

Tuan Zhao sedikit menggebuk meja, tidak terima dengan syarat kedua. Ia menatap tajam Wang Yibo yang juga balik menatapnya tak kalah tajam. "Apa-apaan kau? Apakah masuk akal syarat seperti itu?!" sungutnya sembari menuding ujung hidung Wang Yibo.

"Bagi seseorang seperti saya, itu sangat masuk akal. Di hadapan dunia, saya memang sedang menjual cinta saya, menukarnya dengan uang dan kemewahan, dan itu benar adanya. Tapi Bapak harus tahu jika sejak saya membawa Xiao Zhan bersama saya hari itu, hati saya hanya untuknya. Anda bisa membeli tubuh ini, Pak, tetapi bukan hati dan kesetiaannya," jelas Yibo panjang lebar. "Itulah syarat kedua sekaligus terakhir saya. Jika Bapak menerima, saya akan senang. Jika tidak, masukkan saya ke penjara dan kita sama-sama tidak mendapatkan apa-apa."

Jika Tuan Zhao tidak menerima syarat kedua, Wang Yibo akan menolak perjanjian ini dan memikirkan satu pilihan terakhir dan satu-satunya yang lebih mengerikan. Menjual organ tubuh, mungkin.

Tuan Zhao tampak berpikir keras. Ia sudah berkhayal jauh sampai barangkali Liying akan sempat hamil dengan Yibo walau itu terkesan tidak masuk akal mengingat betapa parah penyakit putrinya. Kegiatan sex biasa pun mungkin bisa membuatnya kelelahan dan membunuhnya.

HIATUS⚠️ The Reason (BJYX) (Wang Yibo※Xiao Zhan) [M-Preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang