(Chapter ini khusus keluarga Albraight aja)
Sang kepala keluarga Albraight tengah duduk santai mendengarkan laporan orang kepercayaannya yang sejak ia menginjakkan kaki di Korea, untuk mencari informasi mengenai keluarga Na. Dia yakin keluarga Na tengah bersembunyi karena kedatangannya kemari, berita mengenai kehadiran dirinya yang sangat tiba-tiba, pasti membuat mereka panik juga. Tidak mungkin mereka tidak panik. Sebenarnya sang Marquess juga sengaja sih membuat heboh, agar mereka, keluarga Na, tepatnya pasangan suami-istri Na sadar kalau waktu mereka untuk bersembunyi sudah habis.
"Jadi saat ini mereka sedang ada di Jeju?" sang bawahan menganggguk.
"Yes, My Lord, mereka berdua mengungsikan diri ke Jeju, kemungkinan setelah melihat kedatangan Anda kemari secara tiba-tiba, karena jam penerbangan mereka saat saya selidiki tepat beberapa jam setelah kita tiba di Korea." jelas sang bawahan.
"Baiklah, lalu bagaimana dengan si staff itu? Apa kau dan Alex sudah menemukannya?" tanya sang Marquess.
"Sudah, kami sudah menemukannya, dan Tuan Muda Alex mengatakan kalau dia sendiri yang akan membawa pelaku tersebut ke hadapan Anda dengan membawa penawarnya." jawab sang bawahan.
"Apa ada pemberontakan?" sang bawahan menatap sang Lord dan tersenyum kecil.
"Percayakan semuanya pada Tuan Muda Alex, My Lord, Anda tinggal menunggu hasilnya saja, tenang, tidak ada pemberontakan apapun, kalaupun ada, bukankah Tuan Muda bisa mengatasinya?" Sang Lord tertawa kecil, tahu benar jika tidak akan pernah ada yang bisa lolos dari cengkraman Alex jika putra sulungnya itu sudah sangat marah dan kesal pada seseorang.
"Aku percaya, dan setelah ini kita akan melakukan 'pemburuan tikus' di Jeju, kau mengerti?" sang bawahan mengangguk.
"Saya mengerti, saya pamit undur diri untuk menyiapkan segala keperluan Anda." sang Lord mengangguk, dan bawahan itu segera pergi. Tak lama Marchioness masuk dan mendekati suaminya.
"Bagaimana perkembangannya? Apa ada kemajuan?" tanya sang istri.
"Tentu saja ada sayang, setelah ini aku dan beberapa bawahanku akan segera pergi ke Jeju mengejar sepasang suami istri itu, kau dan Lysie tunggu Alex di rumah yang membawakan tangkapan besar." sang Marchioness mengangguk.
"Baiklah, aku mengerti." Marquess Albraight meraih tubuh sang istri dalam pelukannya, dia tahu istrinya sudah sangat lama bersedih karena berpisah dengan anak bungsu mereka. Dia tahu sesedih apa sang istri.
"Tenang sayang, setelah ini, Lysander akan kembali pada kita lagi, dia akan bersama kita lagi." ujar sang Marquess.
"Terima kasih, dear." bisik sang marchioness.
"Mhmm" hanya gumaman yang bisa diberikan sang Lord sebagai jawaban untuk ucapan terimakasih sang istri.
"Dear, bisakah aku bertanya sesuatu padamu?" tanya sang istri.
"Tanyakan saja, my queen." Marchioness mendongak menatap mata sang suami.
"Jika, kita menetap di sini, melepas segala gelar kebangsawanan kita, dan hidup bersama Lysander di sini, bagaimana?" sang Lord menghentikan usapan tangannya yang sejak tadi mengusap kepala sang istri.
"Kau ingin tinggal di sini?" tanya Lord Albraight pada pendamping hidupnya.
"Aku ingin kembali tinggal di sini, terlebih Lysander pasti tidak akan mau kita bawa kembali ke Inggris, dia pasti tetap ingin bersama saudara-saudaranya yang ada di grup, dan aku tidak bisa berpisah lagi dengannya, apakah bisa? Kita menetap di sini? Kalau tidak bisa juga tidak apa, akan aku usahakan untuk terbiasa."sang marquess menghembuskan nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT/BROMANCE] Our Baby Na
FanfictionKepanikan melanda ke-22 member NCT saat mereka menemukan Na Jaemin, berubah menjadi bocah berusia tiga tahun selepas menegak minum yang diberikan oleh manager mereka, yang entah di dapat darimana. Bagaimana kisah mereka bersama baby Na hingga penawa...