Part 20

524 29 2
                                    

Di sisi lain seorang wanita masuk ke dalam apartemennya buru-buru menutup pintu

"Bundaa" anak kecil berumur 10 tahun datang ke arah wanita itu lalu memeluknya

"Bunda kok lama gala kangen" wanita itu memandangi laki-laki kecil di depannya tiba-tiba mengeluarkan air matanya membuat laki-laki kecil di depannya bingung

"Bunda kok nangis gala nakal ya? Maafin gala ya bunda" wanita itu menggeleng kepalanya dan menghapus air matanya

"Enggak bunda nangis karena bunda kangen sama gala"
"Gala juga kangen bunda" seseorang yang sejak tadi melihat adegan itu mendekati mereka

"Gala ke kamar dulu ya bunda nya capek nanti main sama bunda"
"Iya atee, bunda jangan nangis kan ada gala" ucapnya sebelum pergi sedangkan wanita itu hanya mengangguk mencoba tersenyum ke arah laki-laki kecilnya

"Kenapa lagi lin?"
"Gue ketemu dia met"
"Dia? Gama?"
"Iya gue ketemu dia di resto tadi"
"Dia ngenalin lo?" Ellin menggeleng kepalanya sedangkan meta memeluk ellin mencoba menenangkan ellin 10 tahun lamanya ellin menghindar dari keluarga gama, mengubah identitas dan menyamar agar tidak ada yang menemukannya.

Flashback on
Setelah gama pergi ke kamarnya ellin keluar dari apartemen gama dan menghubungi pengacara keluarganya untuk menyiapkan segalanya

"Gue butuh lo ya" ucap ellin dia sambungan telfon dan arya pun segera ke tempat ellin. Arya melihat ellin dengan tatapan kosong dengan pakian lusuh, arya langsung membawa ellin masuk ke dalam mobilnya

"Lo kenapa lin? Lo diapain sama gama?" Tanya arya prihatin melihat kondisi ellin yang berantakan dan mata sembab karena menangis

"Bantu gue kabur dari gama ya"
"Lo ada masalah sama suami lo?"
"Lo tau?" Tanya ellin kaget
"Iya pas gue di uks gue gak sengaja denger pembicaraan lo sama meta" ellin hanya menundukan kepalanya

"Lo kenapa sih sebenernya?"
"Ya dia ngelakuin itu ke gue hikss" ellin kembali menangis membuat arya bingung, "emang lo belum pernah sebelumnya?" Ellin hanya menggeleng kepalanya sedangkan arya merasa bersalah karena dia tau pasti ini karena ucapannya ke gama, yang akhirnya membuat gama melakukan itu.

"Gue akan bantu lo, tapi pasti susah menghindari keluarga gama lin, keluarga gama punya kekuasaan bahkan wisnu ipar gama dia mafia"
"Please ya, gue mohon gue gak mau ketemu dia lagi"
"Gini aja lo hubungin pengacara lo suruh dia bawa salah satu asisten bokap lo untuk nyembunyiin lo, gue yakin ini berhasil lo juga masih berkuasa disini lin" ellin mengangguk tanda mengerti dan segera melakukan apa yang di suruh arya.

"Gue gak bisa anter lo ke airport gue harus di sekolah karena pasti gama bakal curiga sama gue"
"Iya ya makasih ya"
"Gue akan anter lo ke hotel milik bokap biar terjamin keamanan lo disana, dan pengawal lo bisa jemput lo disana nanti" ucap arya melajukan mobilnya ke hotel milik keluarganya.

Setelah 2 minggu berselang ellin sudah pergi dari indonesia dan memilih menetap di pulau pribadi milik keluarganya yang sangat di rahasiakan. Pagi harinya ada yang berbeda dengan ellin merasakan lelah berelebihan bahkan mual-mual sejak pagi

"Lo gak papa lin?"
"Met lo pakek parfum apa sih eneg gue"
"Yang lo pakek biasanya"
"Hu-" ellin menutup mulutnya dan berlari ke arah toilet, meta menghampiri ellin yang masih mual-mual

"Gue panggilin dokter ya?, Tunggu bentar" meta bergegas menelpon dokter pribadi milik keluarga ellin.

Dokter mulai memeriksa keadaan ellin, dokter ayla menghela nafasnya karena sudah mengetahui masalah ellin

"Lin saya gak tau ini kabar bahagia atau kabar buruk untuk kamu, tapi tolong jangan berbuat aneh-aneh"
"Maksud dokter?"
"Kamu hamil lin" 3 kata yang membuat ellin benar-benar merasa hancur di saat wanita bahagia karena kehamilannya ellin malah bersedih karena ellin bingung harus berbuat apa tanpa suaminya di sampingnya

"Saya mohon jangan gugurkan anak itu, anak itu gak salah saya janji akan selalu membantu kamu untuk merawat anak itu"
"Iya lin gue mohon jangan ngambil keputusan bodoh gue akan jadi tante yang baik untuk anak lo dan lo" ucap meta memeluk sahabatnya, ellin menghela nafasnya kini mau tidak mau dia harus menerima takdir yang sudah di gariskan tuhan untuknya

9 bulan berlalu kini kehamilan ellin semakin membesar, selama masa kehamilannya ellin menjadi wanita tangguh yang berjuang untuk anaknya tentunya.

Saat sedang menyiram tanaman ellin merasakan sakit perut yang sangat hebat "met aahkk meta" meta menghampiri ellin dan meminta para pengawal untuk membantunya mengangkat ellin.

Ber jam-jam sudah ellin berada di rumah sakit tapi anaknya tak kunjung keluar

"Lin cobak ajak bicara anaknya biar dia mau keluar" ucap dokter ayla memberi saran, ellin mengelus perut besarnya

"Sayang bantu bunda ya, bunda pengen ketemu kamu jadi anak yang baik ya sayang" dan benar saja sudah ada kemajuan dari bukaan 3 sekarang sudah pembukaan 4.

"Lin gak ada kemajuan lagi, kamu bisa tunjukin foto papa nya mungkin mau keluar" ellin menitikan air matanya menangis betapa susahnya melahirkan anaknya.

"Hp gue ta" meta memberikan benda pipih itu ke ellin, ellin mencari satu foto gama yang ada di sosial medianya

"Ini ayah kamu nak, keluar ya nanti kita ketemu  ayah oke bantu bunda ya sayang kamu anak yang kuat oke" ucap ellin sambil mengelus-ngelus perutnya dan ternyata itu berhasil sudah pembukaan akhir dan ellin berusaha mengeluarkan bayinya

Oek
Oek
Oek

Tangisan bayi yang mengelegar di sleuruh ruangan bersalin ellin melihat anaknya yang masih merah menangis dengan kencang tanpa sadar ellin ikut menitikan air matanya begitupun dengan meta dan dokter ayla

"Kamu berhasil lin anak kamu laki-laki" ellin memandangi wajah anaknya matanya, bibirnya sangat mirip dengan ayahnya

"Bahkan gak ada ayahnya di sampingnya dia mirip ayahnya met"
"Gen ayahnya terlalu mendominasi, tapi sifatnya harus lo" ucap meta ellin mencium anaknya

"Lintang gama junior, nama panggilannya gala singkatan gama lintang, bunda ngasih nama itu karena kamu mirip sekali dengan gama ayahmu"

10 tahun kemudian gala kecil berlari ke arah dua wanita yang sudah merawatnya dan menyayanginya sejak kecil

"Akhirnya yaa setelah 10 tahun kita balik ke jakarta" ucap meta ke arah ellin yang sedang membereskan barang-barangnya

"Bunda jakarta itu dimana?"
"Jakarta itu jauh dari sini, tempat bunda lahir dulu"
"Ayah juga disana" meta memandangi ellin sedangkan ellin tersenyum dan mensejajarkan dengan anaknya

"Iyaa ayah di jakarta, sekarang gala ke dalam ambil barang-barangnya gala oke?" Ucap elin menunjukan jempol dan gal pun masuk ke dalam rumah

"Lin lo kok ngasih tau sih"
"Gak papa dia berhak tau, lagian yang gue denger gama udah gak dateng ke indo 10 tahun keluarga gama juga udah pindah ke turki kecuali kak ciya, gue akan mengenalkan ayahnya nanti met gimana pun dia tetep ayahnya"

Flashback off

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang