Part 21

509 34 0
                                    

Gama meregangkan ototnya menatap ke arah jendela yang menampakan pemandangan kota jakarta di pagi hari.

"Sebenernya siapa anak kecil yang selalu ada di mimpi aku" ucap gama yang masih menatap ke arah jendela menghela nafas panjang.  Gama mengambil benda pipih di atas mejanya yang sejak tadi berbunyi

"Hallo"
"......"
"Siapkan semua berkas untuk mengambil tender itu"
"......"
"Kita lihat bagaimana reaksi mereka melihat saya kembali ke indonesia"
"....." Gama mematikan sambungan teleponnya lalu bersiap- siap untuk pergi.

Semua orang kaget melihat gama yang keluar dari mobilnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Selamat pagi pak, bapak kapan sampai di indonesia?"
"Saya datang jauh-jauh kesini untuk memberi pelajaran ke semua orang yang berani menghianati saya" ucap gama mengintimidasi lawan bicaranya.

"I-iya pak"
"Anda sepertinya tidak senang dengan kehadiran saya pak hendra"
"Eeh bukan seperti itu pak, saya hanya terkejut setelah 10 tahun anda tidak kembali ke indonesia, anda datang bahkan tidak memberikan kabar" gama hanya menyunggingkan bibirnya lalu berjalan ke arah seseorang yang dia kenal.

Gama berdiri dengan wajah dingin yang selalu gama tunjukan terlebih dengan orang yang sangat dia benci

"Long time no see ya"
"Lo time no see gam, how are you"
"Seperti yang anda lihat saya masih bisa berdiri di hadapan anda sekarang" ucap gama sedangkan arya hanya tersenyum menatap gama tanpa ada rasa takut

"Ya sepertinya anda masih sehat setelah melakukan hal jahat ke istri anda" gama yang mulai terpancing emosi langsung mengangkat kerah baju arya, membuat semua orang menatap ke arah mereka

"Saya tidak akan melakukan hal hina itu jika bukan anda yang menghasut saya, saya akan masih menganggap anda membawa kabur istri saya sebelum ada buktinya, dan sampai saat itu keluarga anda ada di genggaman saya" bisik gama lalu melepaskan tangannya lalu merapikan jas dan kemeja arya lalu pergi meninggalkan arya.

"Awasi setiap gerak-geriknya jangan sampai ada yang terlewat dan laporkan ke saya langsung"
"Siap tuan" gama berjalan dengan wajah menahan marah saat melihat arya.

Gama berkonsentrasi dengan meetingnya hingga gama berhasil memenangkan tender besar, tapi tidak cukup besar untuk gama.

Gama menatap semua berkas melihat perusahaan siapa saja yang terlibat dalam proyeknya kali ini, hingga gama memperhatikan salah satu perusahaan besar di asia yang sangat familiar untuknya

"Bukannya perusahaanya sudah lama tidak aktif bahkan di nyatakan bangkrut tapi kenapa..." Gama memencet salah satu nomor di telepon kantornya

"Ke ruangan gue" ucapnya lalu menutup sambungan teleponnya.

"Apa?" Ucap seseorang yang baru saja datang dan langsung duduk di sofa dengan santainya yang kini menyalakan rokoknya. Gama menghampirinya lalu memberikan sebuah kertas ke arahnya

"Apa ni?"
"Perusahaan BB Corp's perusahaan milik om broto masih aktif, padahal lu bilang mereka udah gak aktif bahkan bangkrut" laki-laki depannya masih membaca bahkan menatap kertas yang ada di tangannya.

"Gue yakin gam saat lo nyuruh gue nyelidikin perusahaan milik om broto itu udah gak aktif bahkan bangkrut"
"Lu harus cari tau siapa direkturnya dit, gue yakin dengan cara kayak gini gue bisa nemuin ellin" adit mengangguk mulai mencari tau di internet bahkan anak buahnya untuk menyelediki perusahaan milik broto.

"Lo harus liat siapa direktur perusahaan itu gam" gama mengambil alih hp di genggaman adit melihat berita direktur perempuan yang berhasil membangun perusahaanya kembali hingga menjadi salah satu perusahaan terbesar di asia.

"Aku nemuin kamu lin setelah sepuluh tahun aku nyari kamu" ucap gama yang masih menatap foto wanita cantik di dalam internet

"Tapi kenapa gue gak pernah bisa nemuin dia dit, lu tau sendiri perusahaan gue lebih besar dari BB Corp's dengan banyaknya detektif yang gue punya bahkan gue salah satu mafia yang di takuti"
"Kayaknya mereka memang sengaja nyembunyiin ellin gam, ellin juga masih bisa ngelakuin itu gue rasa selama ini diem-diem membangun perusahaanya dengan bantuan orang-orang kepercayaan pak broto" gama menganggukan kepalanya, mengambil benda pipih di mejanya lalu menekan nomor salah satu orang kepercayaanya

"Kamu cari tau tentang BB Corp's semua keluarga dan direkturnya"
"......"
"Saya ingin kabar secepatnya"
"....." Gama mematikan sambungan teleponnya hatinya sekarang sedang merasa sangat baik saat seseorang yang selama ini dia cari sudah di ketahui keberadaanya.

"Lo ikut gue dit" ucap gama mengambil jas yang menggantung di kursi kerjanya lalu keluar dari ruanganya.

Gama memperhatikan dari kejauhan keadaan rumah keluarga broto, gama melihat seorang perempuan keluar dari rumahnya menggunakan mobil alphard putih dengan diikuti satu mobil pengawalanya.

"Dit ke kantor sekarang"
"Lah kok? Lo gak mau ngikutin dia"
"Gue punya cara untuk ketemu dia" ucap gama memandang lurus kedepan sedangkan adit sudah menjalankan mobilnya menuju kantornya.

"Gue minta lo, sekarang bikin undangan untuk pesta semua perusahaan yang terlibat di proyek ini" gama tersenyum sambil melihat 
"Malam ini?"
"Iyaa, akhirnya gue bisa ketemu lo lagi" ucap gama dengan senyuman di wajahnya.

Malam harinya gama benar-benar membuat pesta agar ellin datang tanpa tau bahwa gama lah yang mengundangnya. Gama memperhatikan satu persatu tamu undangannya hingga gama menemukan seorang wanita cantik dengan gaun merahnya membuatnya terlihat sangat anggun.

Gama berjalan ke arah wanita itu dengan hati-hati agar tak mengundang perhatiannya.

"Long time no see Mrs. Zakeishaellin kaget saat melihat gama yang sudah ada di belakangnya dengan senyuman misteriusnya

"Hay Mr. Gama terimakasih atas pesta yang sangat menakjubkan ini"
"Owh makasih Mr. Herland saya sengaja membuat pesta ini untuk bertemu dengan seseorang yang sudah lama bersembunyi" ucap gama sambil menatap ellin di sampingnya namun tidak ada yang menyadari bahwa ellin yang di katakan oleh gama.

Ellin yang ingin berjalan menjauhi gama pun terhenti karena tangan ellin sudah di cekal oleh gama

"Saya permisi Mr. Herland ada yang ingin saya bicarakan dengan Mrs. Zakeisha"
"Ooh iya silahkan Mr. Gama" gama tersenyum ke arah kliennya lalu menarik tangan ellin ke salah satu kamar.

"Jangan kurang ajar anda Mr. Gama saya bukan perempuan murahan yang bisa anda seret ke ranjang anda untuk memuaskan hasrat bejat anda"
"Sudah puas bersembunyi dari saya?"
Tanya gama yang mulai mendekat ke arah ellin, sedangkan ellin semakin memundurkan tubuhnya hingga ellin tak bisa mundur lagi.

"Apa maksud anda"
"Jangan pura-pura seperti orang bodoh ellin, 10 tahun 10 tahun lo sembunyi dari gue!" Ucap gama dengan suara meninggi

"Saya tidak mengerti maksud anda" gama mencekik leher ellin membuat ellin sedikit susah bernafas,

"Mungkin ini akan mengingatkan anda dengan rasanya" ucap gama mendekatkan wajahnya lalu melumat bibit ellin dengan lembut

Be MineOnde histórias criam vida. Descubra agora