The veiled feelings behind friendship || APR-23

141 2 0
                                    

Halo, vote jangan lupa ya..
Welcome Readers ❤️❤️

__________________________>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________>>>

  Cahaya mentari perlahan mulai menghilang dan digantikan oleh terangnya cahaya rembulan. Langit seolah menggambarkan sebuah goresan warna yang tampak indah, bagi siapapun yang melihatnya sudah pasti akan terpukau dengan keindahannya. Kalian tahu momen apa yang paling indah saat berada di ketinggian saat sore hari? Senja, ya! Saat senja tiba adalah momen terindah bagi siapapun yang sedang menikmati perjalanan udara. Di ketinggian itulah orang-orang merasakan selayaknya mereka berada pada titik tertinggi dan terdekat dengan siluet senja itu.

Aciel tak henti-hentinya menggumamkan kalimat syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan hatinya terus bergemuruh menyaksikan keindahan ciptaan Tuhan.

"Wow.. It's so beautiful sky, Capt. As always perfect moment in the evening" ucap Ramon yang merupakan seorang Co-pilot Aciel saat ini.

Aciel tersenyum tipis dan mengangguk,
"Masya Allah..." ucap Aciel.

"ATC speaking with Linesky Air... Please to answer this calling" ucapan permintaan dari pihak Air Traffic Controller memecahkan keheningan diantara kedua pilot tersebut.

Aciel yang tersadar langsung meraih alat komunikasi dan membalas panggilan tadi.

"I'm Captain Aciel Gralend, we ready speak with Los Angeles Airport" ucap Aciel.

"Please to ready for landing via the west line door A225, the weather around the airport is sunny"
[ Eng | Mohon bersiap untuk mendarat melalui pintu jalur barat A225, cuaca di sekitar bandara cerah ]

"Well and thank you" balas Aciel lalu menutup panggilan tersebut dan beralih memberi pengumuman persiapan landing untuk para kru di Cabin dan para penumpang.

Setelah melewati beberapa menit, akhirnya pesawat yang di kendalikan oleh Aciel berhasil mendarat sempurna di bandara. Selesai melewati beberapa pengecekan dan pengambilan barang, kini Aciel berjalan menuju area lobby dan menunggu jemputannya tiba.

Drtt... drtt...

Disela-sela keramaian tiba-tiba ponsel Aciel berdering dan mengalihkan perhatiannya, karena takut jika panggilan tersebut penting maka dengan segera Aciel merogoh saku celana dan menjawab panggilan di ponselnya.

"Halo..."

"Aciel, kamu hari ini beneran jadi pulang kan?"

Aciel mengernyit sesaat mendengar pertanyaan dari ibunya, "Oh course, i'm back home mom. What's wrong?"
[ Eng | Tentu saja, saya pulang mom. Ada apa? ]

Bisa Aciel dengar jika sang ibu menghela nafas panjang, membuatnya semakin bingung.

"Ya sudah cepatlah pulang! Kelly sudah menunggumu di rumah dan dia bilang jika kalian ingin bertemu. Oh iya! Kalian sudah lama tidak bertemu kan? Kalau begitu, cepatlah pulang El" ucap Syalqia, ibu Aciel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ApproachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang