Bab 1.a

8.4K 450 19
                                    

***

Noctis berjalan keluar meninggalkan ruang operasi, ini adalah operasi Caesar terakhir yang ia tangani dari lima operasi yang ada dalam jadwalnya hari ini. Sungguh melelahkan dan sangat menguras tenaga, namun ia sangat menikmatinya, ia sangat mencintai pekerjaannya sebagai seorang dokter Obgyn, baginya melihat kelahiran seorang bayi adalah suatu keajaiban, dan ia begitu sangat menyukai moment langka itu.

"Lo lihat deh dr. Noct, ngegemesin banget kan kalau lagi keringetan gitu, pelukable banget kelihatannya... Pengen dong nyoba sekali aja dipeluk sama dia." Ujar salah satu perawat.

"Lo aja pengen apalagi gue, dadanya tuh bidang banget kayak nyaman gitu kalau buat sandaran, pengen deh sedetiiik... Aja ada disana." Balas perawat lainnya.

"Tapi sayang, dia kan udah punya dr. Selena."

"Ssstt... Gosip tuh, dr. Selena aja yang ngaku-ngaku, orang dr. Noct aja nggak pernah ngerespon kok kalau dr. Selena deketin dia."

"Kasihan ya dr. Selena."

"Gue enggak tuh, malah muak banget gue sama muka polosnya, sok lugu, padahal bermuka dua."

"Eh! Jangan keras-keras... Ada orangnya tuh!"

Kedua perawat itupun langsung terdiam membisu ketika seseorang yang ia bicarakan sedang lewat didepan mata mereka.

'Para perawat itu selalu aja nggak ada kerjaan ngurusin hidup orang, kh! Mereka iri banget sama aku kayaknya.' gumam Selena dalam hati dengan tatapan jengah.

Selena pun celingukan, berusaha mencari keberadaan Noctis yang entah dimana saat ini, mungkin dokter itu sedang berada di ruangannya, Selena harus segera menemuinya.

***

Sedangkan Noctis saat ini memang sedang berada di ruangannya, gurat kelelahan terlihat jelas di wajah tampannya, setelah ini ia akan pulang, merebahkan diri di ranjang kesayangannya dan tidur sampai besok pagi. Sungguh momen yang sangat Noctis rindukan sejak ia melakukan operasi tadi.

"Jam lima, mampir ke restoran dulu." Gumam pria itu sembari melihat jam tangannya. Setelah berganti baju dan bersih-bersih, Noctis pun segera meninggalkan ruangannya, akan tetapi sialnya, tiba-tiba saja ada tangan seorang wanita yang memeluk tubuhnya dari belakang.

"Sore... Mau balik ya?" Tanya Selena sembari memeluk tubuh Noctis dengan erat.

"Lepas!" Dengan sekali hentakan, Noctis berhasil untuk menyingkirkan tangan Selena, membuat wanita itu langsung terdorong kebelakang secara tiba-tiba.

"Noct!"

"Jangan pernah ganggu saya! Sudah berapa kali saya bilang sama kamu jangan pernah menyentuh saya seenaknya apalagi memeluk saya seperti tadi." Wajah Noctis mulai mengeras, ia kesal sekali dengan sikap Selena yang seolah-olah sok dekat sekali dengannya, apalagi wanita itu malah diam saja ketika banyak orang salah paham dengan hubungan mereka, semua orang mengira mereka mempunyai hubungan khusus, padahal nyatanya tidak sama sekali, lagipula Noctis tidak mungkin mau mempunyai kekasih seperti Selena. Wanita itu mungkin cantik, sangat cantik malah, dokter pula, tapi sayangnya sifat Selena sangat bertolak belakang, wanita itu begitu licik seperti rubah betina, dibalik sikap polosnya tersimpan hati yang sangat busuk disana, dan Noctis sangat membencinya.
"Profesi kita sama, saya tetap menghargai kamu sebagai teman sejawat saya, dan tolong hargai saya juga sebagai teman sejawat kamu. Tolong bersikap profesional, jangan pernah memaksakan kehendak, karena hal itu akan percuma saja." Imbuh Noctis dengan tatapan tajam sebelum ia berlalu meninggalkan Selena yang masih terdiam mematung sembari mencerna setiap kata-kata yang Noctis lontarkan kepadanya.

dr. Noct (Pindah Ke Dreame/Innovel)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant