30. Menyebarnya Berita

3.7K 248 8
                                    

Semua pergi meninggalkanku sendiri. Apa aku ini seperti sebuah sampah yang harus ditinggalkan dan dibuang?

- Meisya Keyrila Cheryl

---><---

Duduk di bawah silaunya cahaya matahari pagi di depan kelasnya. Matanya menatap ke bawah tepat pada sepatunya yang basah dan kotor.

Pagi-pagi sekali Meisya sudah mendapatkan siraman air yang kotor dan bau dari temannya. Pertama kalinya ia mendapatkan bullyan seperti ini karena biasanya semua temannya di sekolah itu begitu ramah padanya.

Dug

Meisya hanya memegangi punggungnya yang ditendang oleh seseorang. Tidak ingin menoleh apalagi membalasnya. Meisya hanya ingin diam sekarang.

Cibiran-cibiran dari teman seangkatan serta adik dan kakak kelasnya berhasil membuatnya semakin sakit. Tentang Meisya yang mengambil uang tabungan Gerry telah menyebar di sekolah. Bahkan Meisya sendiri bingung siapa yang menyebarkannya.

"Heh bangun, bangsat!" seru temannya dari belakang.

Meisya berdiri menghadap pada temannya. Betapa kagetnya ia ternyata orang itu adalah Arizka. Iya, Arizka sahabatnya.

"A-Arizka ..."

"Piket woy! Enak aja cuma duduk-duduk doang. Liat noh kelas kotor gitu. Piket sana! Kalau guru liat kelas kita kotor, Lo yang gue aduin sama guru karena gak ikut bersihin kelas," suruh Arizka.

"Tapi sekarang bukan bagian piket Meisya, Arizka. Sekarang 'kan bagian piketnya Arizka. Terus kenapa malah Arizka suruh-suruh Mei?" tanya Meisya.

Arizka tertawa dan matanya yang memandang Meisya sinis. Seperti ada kebencian dalam dirinya untuk Meisya.

"Ya karena itu pantas buat seorang pencuri kayak Lo!"

Meisya membolakan matanya. Arizka juga mengetahuinya? Dan ikut membullynya juga? Benar-benar tidak menyangka. Ia kira, Arizka akan membelanya disaat semua orang membencinya.

Arizka mengangkat dagu Meisya kasar. Tidak ada kelembutan sedikitpun untuk Meisya.

"Gue gak nyangka Lo ngelakuin hal keji ini. Malu-maluin tau gak?! Berita ini udah kesebar sampai luar sekolah kita asal Lo tau!" bentak Arizka kemudian mendorong Meisya sampai terhuyung ke belakang.

Tanpa sadar butiran bening dari mata Meisya mengalir. Katakan saja Meisya cengeng karena sangat mudah menangis. Tapi sekarang hatinya semakin terasa nyeri.

Sahabat yang Meisya kira akan selalu ada dan selalu memberikannya semangat dalam hal apapun, tapi ternyata tidak.

Sekarang Meisya berharap Leo dan Steven tidak sama seperti Arizka. Ia berharap masih ada orang yang tidak membencinya.

Byur

Satu botol air kotor kembali di siram di atas kepalanya. Air itu sangat bau. Meisya mengusap wajahnya untuk menghilangkan air di wajahnya.

"Jangan kira gue gak tau soal ini ya, Mei. Gue tau, jelas tau banget. Gak nyangka ya, cewek polos kayak Lo ternyata penghancur hubungan kakaknya sendiri dan juga seorang pencuri," ucap Leo.

Leo yang telah menyiram Meisya. Dan asal kalian tahu, Leo jugalah yang telah menyebarkan berita ini.

Kemarin sore Leo datang ke rumah Meisya. Niat awalnya untuk mengerjakan tugas bersama sesuai dengan perjanjian mereka saat di sekolah kemarin.

Leo yang jika datang ke rumah Meisya langsung masuk ke dalam rumah itu menyaksikan langsung kejadian itu. Bukannya kasihan, begitu setannya dia malah menyalakan kamera handphonenya dan mengabadikannya dalam bentuk video.

MEISYA [TERBIT]Where stories live. Discover now