Cause We Were Young - Jaerosè

00. Prolog

"Jeffrey, aku hamil—"

"Annè, jangan bercanda! Sumpah ini nggak lucu—" Jeffrey mengusak surainya asal, berharap apa yang dikatakan Annè itu nggak serius. Sumpah, bahkan dia lupa pakai kondom pun cuma sekali, selebihnya main aman. Yakali, jadi anak? APALAGI MEREKA INI MASIH SAMA-SAMA SMA!

Tapi melihat Annè yang sangat berantakan, matanya redup, merah, sembab, bahkan bisa Jeffrey lihat iris hazel itu bergetar menatapnya putus asa. Jeffrey iba, dan semakin yakin bahwa Annè benar-benar tidak bercanda. Dengan gerakan ringkas Jeffrey memeluk Annè erat, dan bisa Jeffrey rasakan bahwa Annè terisak lagi, kali ini tanpa suara.

Jeffrey benar-benar benci melihat Annè menangis.

Sumpah, Jeffrey sangat menyayangi Annè lebih dari apapun.

Hingga satu kata terucap dari bibir Jeffrey, awal dari segalanya yang terjadi.

"Aku bakalan nikahin kamu, secepatnya. Aku bakal jamin kehidupan kamu dan anak kita. Kita nikah minggu depan kalau perlu."

Mereka masih terlalu muda, yang bahkan tidak peduli apa yang terjadi hari esok. Seperti prinsip anak remaja pada umumnya 'yang penting sekarang senang, urusan besok mah belakangan.' Tanpa tau, kehidupan setelah menikah tidak sesederhana itu.

Annè tertawa miris, mengingat kejadian 6 tahun lalu yang sangat ingin dilupakannya. Tidak semua pernikahan akan berakhir bahagia apalagi tanpa persiapan apapun dan bahkan di usia yang terlalu muda. Dari keguguran, pertengkaran, perselingkuhan, dan akhirnya berujung perceraian.

Hingga tiba-tiba takdir sialan mempertemukan dia dengan mantan suaminya. Lalu bisakah Annè menghadapi kenangan buruknya?

Roseannè Odelia
( 17 years old )
who was called Annè by everyone around her.

Roseannè Odelia adult version

Jeffrey Jordan Mahendra
( 18 years old )

Jeffrey Jordan Mahendra
adult version

( Hanya cerita ulung yang saya buat untuk sedikit memberi gambaran apa akibat pernikahan dini yang tidak direncanakan. 17+ sebab ada beberapa adegan yang kurang pantas dibaca anak kecil. )

Btw please buat kelancaran semangat saya melanjutkan cerita dan demi perkembangan cerita agar lebih baik lagi, use your finger to tap vote before you read this and leave a comment.

Intinya sih gue bikin cerita ini karna miris sama kampanye menikah dini lebih baik dari zina atau bahkan sex bebas rasanya udah nggak tabu dikalangan anak SMA padahal notabene pendidikan sex di usia dini minim banget, jadi ya ibarat nyetir mobil tanpa ada remnya. Alias merwka berbuat, tapi asal aja nggak tau dampak buruknya. Jadi agaknya manfaatin Jaerose dikit lah ya hehe.

Tolong dong komen, enaknya lanjut nggak? Mumpung cuma prolog doang kan kalo banyak yg gak suka bisa langsung gue unpublish gitchu

Oqeh deh sekian terima Jaehyun 🌚