TWO

4.1K 111 2
                                    


😳😳😳

"Besok udah mulai pelajaran?" tanya nya, diangguki oleh Vannesa.

"Hfft males banget,"

"Ssstt... ssstt..." tegur seseorang membuat kedua nya menoleh,

"Apaan sih," ia benar-benar dibuat sensi dengan orang ini,

"siapa yang nyuruh lo noleh, gue cuma nyuruh diem," balas Nathan.

"Emang lo sendiri ga berisik? Emang yang berisik kita doang? Hah?"

Nathan membuang nafas kasar setelah mendengar ocehan Vannesa.

"Aneh," ucap Vannesa, lalu membalikkan badannya.

Rania yang melihat itu pun langsung bertepuk tangan pelan.

"Mau pesen apaan?" tanya Rania,

"samain, nih gua bayarin," jawabnya sambil memberikan selembar uang bewarna biru.

Rania sudah tidak heran jika Vannesa sering membayari makannya, ia sering menolaknya, tapi ia sudah tidak bisa menolaknya, karena tau Vannesa pasti akan memaksanya.

Pandangannya menyapu seluruh kantin, lalu pandangannya berhenti di meja yang dulu selalu ditempati oleh segrombolan kakak kelas.

Namun sekarang segrombolan kakak kelas itu sudah lulus, Vannesa sempat dekat dengan salah satu dari mereka, dan itu Ketua Osis SMA Alexandria.

"Kak temen saya ada yang mau foto bareng kakak, boleh ga?" ucap salah satu temannya, sedangkan yang dimaksud hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Enggak kak," sahutnya cepat,

"aelah udah gapapa kali," temannya begitu bar-bar.

Ia terlonjak kaget saat kakak kelas itu menggenggam tangannya, dan menarik dirinya untuk mendekat.

"Buruan fotoin, sibuk gue," perintahnya, lalu melepas genggaman tangannya dan merangkulnya,

"eh iya iya kak," temannya masih kaget dengan perlakuan ketua osis nya.

"Wah... gila... Bil lo? Ga salah nih?" ucap temannya tak kalah kaget melihatnya.

Pasalnya, Nabiel memiliki banyak pengagum, dari yang terang terangan, hingga yang diam diam. Tapi ia selalu menolak ajakan foto bareng pengagum-pengagumnya, karena mereka terlalu berlebihan, dan sekarang tidak tau ada apa, tiba-tiba menerima ajakan foto bareng.

Ah sial, mereka sedang berada di lapangan tengah, para pengagumnya langsung menyerbu ke lapangan tengah.

"Kak aku mau dong fotbar juga,"

"Bil fotbar sama gue aja,"

"Kak pliss,"

"Ayo kak foto sama aku juga,"

Kira-kira seperti itu lah.

"Gue sibuk," ucapnya, seraya meninggalkan gerombolan itu.

Nathan & VannesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang