"EPS (2)"

19.5K 1.9K 158
                                    

"EPS (2)"









Jeno dan keluarganya di tambah keluarga Haechan tengah menikmati hidangan yang sudah di siapkan Baekhyun dan Kyungsoo dari siang tadi.

"Bagaimana di N.Y sayang" tanya Baekhyun memulai percakapan.

"Begitulah eomma, tak ada yang special karena yang special ada di sini" jawab Jeno sambil menaik turunkan alisnya dengan pandangan yang tertuju pada Haechan.

"Ck! menjijikkan" gumam Haechan.

Melihat itu Jeno tertawa pelan dan tanpa mereka sadari adik Haechan memperhatikan gerak Jeno dan Haechan.

Makan-makan pun telah usai dan sekarang mereka tengah menikmati tontonan di televisi bersama-sama sebelum suara sang kakek mengalihkan perharian mereka dan mengubah suasana yang tadinya ceria menjadi tegang.

"APA!!!"

Teriak Haechan dan Jeno bersamaan setelah sang kakek mendudukkan mereka bersebelahan dan memberi tau bahwa mereka harus menikah.

"Kek, echan masih sekolah kek" ucap Haechan.

"Aku tak punya kekasih bagaimana aku bisa menikah" ucap Jeno.

Kakek, menghela nafas pelan sebelum melanjutkan penjelasannya.

"Dalam keluarga ini sudah menjadi tradisi menikahkan anak-anak kami dengan anak-anak sahabat apapun jenis kelaminnya" ucap sang kakek.

"Aku tak paham"  Jeno.

"Aku pun tak paham" Haechan.

Di situasi yang bisa di bilang absurd bagi Jeno dan Haechan, tiba-tiba Jisung adik Haechan muncul dari belakang.

"Maksud kakek kalian lah yang akan menikah, kan bunda Baek dengan Eomma sahabatan" ucap Jisung.

Seketika Haechan dan Jeno saling tukar pandang dengan ekspresi aneh.

"Aku menikah dengannya?" ucap Jeno menunjuk Haechan.

"AAHAHAHAHA~ kakek ini lucu sekali, mana bisa aku menikah dengan bocah ingusan ini" lanjut Jeno sambil tertawa yang di paksakan.

"Benar itu Kek, mana mungkin aku menikah dengan orang mesum seperti dia, lagian umurku masih lima belas tahun dan aku punya cita-cita" ucap Haechan tak mau kalah dari Jeno.

"DIAM!" bentak sang kakek membuat semua orang di sana terkejut dan diam tak berkutik.

"KEPUTUSANKU ADALAH MUNTLAK, TAK ADA YANG BISA PROTES APALAGI MENOLAK" ucap kakek dengan tegas lalu berdiri meninggalkan kedua keluarga itu.

Mereka semua terdiam dengan pikiran mereka masing-masing sesaat sebelum Kyungsoo menghampiri Haechan.

"Eomma... huuaaaa... echan gak mau nikah" tangis Haechan pecah dalam pelukan sang eomma.

Dan semua orang yang melihat itu hanya bisa diam dengan ekspresi iba, tanpa tau harus berbuat apa.


                                              • • • • •



Mencoba melupakan kejadian semalam, Haechan mengawali hari nya seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa.

"Eomma, echan berangkat dulu" teriak Haechan sambil mengambil potongan sandwich lalu lari keluar rumah untuk berangkat ke sekolah.

"Ndee, hati-hati sayang" balas Kyungsoo dari arah dapur.

Haechan,  berjalan dengan senyuman yang terus menghiasi wajah imutnya, berjalan menuju sekolahnya.

Ya, Haechan adalah siswa SHS yang cukup ternama di wilayah tempat tinggalnya.

"HAECHAN!" teriak sahabat sekaligus teman sebangku Haechan, saat melihat Haechan dari kejauhan berjalan mendekati kembang sekolah.

Mendengar teriakan sahabatnya Haechan mulai mempercepat langkahnya mendekati sahabatnya itu.

"Renjun~ahhh" ucap Haechan berhambur meluk sahabatnya yang bernama Renjun.

Setelahnya mereka berdua berjalan bersama memasuki area sekolah, sebelum gembolan siswa/siswi berlari ke arah mereka.

Bukan, para siswa/siswi itu bukan ingin mendatangi Haechan dan Renjun melainkan mereka mendatangi salah satu siswa paling tampan dan populer di sekolah itu.

Siswa populer itu sebut saja Na Jaemin atau lebih akrab di panggil Jaemin, dia siswa pintar dan tampan, dia punya segudang prestasi yang membuat dirinya di kagumi para murid lain dan guru, bisa di bilang Jaemin menjadi pria idaman para siswa/siswi di sekolah itu termasuk Haechan yang rela bersaing dengan murid-murid lain untuk mendekati Jaemin.














~||~




Aneh gak sihhh alur ceritanya..???

"MY LITTEL BRIDE" {Nohyuck} || ENDWhere stories live. Discover now