BAB 90

1.7K 307 34
                                    

Hallo~

Mohon maaf baru bisa update huhuhu 😭

Tapi, tenang aja!! Aku triple update nih!! Yeay!! 🥰🥰

Seperti biasa jangan lupa untuk vote dan komen di setiap bab yaww!! Terimakasih banyak!!

Happy reading ✨

* * *

Mata Rezef membesar begitu lebar hingga hampir robek di bagian sudutnya.

Apa yang terjadi? K-kenapa kakaknya …!

Clang!

Sendok Cayena jatuh di atas nampan.

“Kakak!"

“Yang Mulia Putri!”

Cayena menatap mata Rezef.

“Rezef …”

Cayena bahkan tidak bisa menyelesaikan kata-katanya sebelum pingsan.

Rezef memeluk Cayena ketika Cayena pingsan.

Wajah Cayena menjadi putih seluruhnya, dan rasa takut melanda diri Rezef seperti tsunami. Rezef berteriak, “Dokter! Panggil dokter!”

Pelayan Rezef yang telah pergi keluar untuk mencari dokter memasuki kamar, terengah-engah. Para pelayan Cayena juga berlari masuk, dengan wajah pucat.

“Yang Mulia Putri!”

Rezef membaringkan Cayena di sofa panjang.

Dokter segera menuangkan penawarnya ke dalam mulut sang putri dan memeriksa Cayena.

“Jika Anda tidak bisa menyelamatkan Kakak, saya tidak akan membiarkan siapa pun bebas!”

Rezef mengamuk, memerintahkan semua pelayan yang terlibat dalam pembuatan makanan segera ditangkap. Bahkan, pelayan Rezef sendiri tidak terkecuali.

“Yang Mulia Pangeran! Salah satu pelayan dapur telah menghilang!”

Rezef diliputi amarah yang menjengkelkan.

“Segera lepaskan pasukan untuk melintasi ibukota! Temukan pelayannya!”

Rezef berencana untuk membuat pelayan itu berharap dia mati begitu dia ditemukan.

Rezef akan mencabik-cabik seluruh keluarga pelayan itu, satu demi satu, di depannya … Dan Rezef juga akan menghabisi teman atau kekasih pelayan itu.

Pandangan  Rezef hampir merah karena amarah.

“Untungnya, tubuh Yang Mulia Putri dengan cepat menolak racun itu. Yang Mulia Putri sepertinya baru saja menelan racun lain …”

“Apa? Racun lain?”

“Benar. Dan karena racunnya tidak cocok, Yang Mulia Putri langsung muntah. Yang Mulia Putri harus segera bangun.”

Emosi Rezef  yang tadinya diliputi amarah berubah menjadi kacau dan kebingungan.

‘Racun lain ... Racun apa itu? Dan di mana Cayena mendapatkannya?’

“Racun lain ini tampaknya merupakan jenis yang membuat interior tubuh cepat rusak, meski tidak menunjukkan gejala langsung.”

“… Apa maksudmu?”

Rezef tahu tentang racun seperti itu.

Bukankah itu racun yang Rezef gunakan untuk melawan kaisar?

‘Mustahil.’

Cayena tidak punya alasan untuk mengonsumsi racun itu. Cayena juga tidak mungkin meminumnya selama ini. Wanita bernama Vera itu benar-benar memeriksa apa yang Cayena makan.

Kesempatan Kedua Sang PuteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang