~9~

504 64 12
                                    


.

.

Note: chap ini panjang, dan Jun buat konflik tambahan karena banyak yang bilang kok cepet banget mau tamatnya. oke deh Jun nurut yang baca, jadi Jun tambahin biar gak cepet selesai book ini. pokoknya kalo rajin komen sama vote mah Jun juga bakal nurutin request an dari kalian. setelah ngalamin slump di beberapa chapter masalah pembaca yang menurun dan sebagainya, sekarang Jun udah balik mencoba positif lagi dan lebih fokus sama reader yang masih baca dan nunggu book ini. ok itu aja ceramah awalnya. selamat membaca.

.

.

.

Baru saja beberapa hari yang lalu Kai dan Soobin berbaikan dan mesra, kini Soobin kembali disibukkan dengan pekerjaannya. Soobin akan meninggalkan istana di pagi hari dan pulang larut malam dan jarang berbicara dengan Kai. Parahnya sudah dua hari ini Kai tidak melihat calon suaminya itu. Beomgyu bilang jika Soobin ada banyak urusan dengan berbagai rencana pembangunan di ibu kota, sehingga Soobin memilih tinggal sementara di kediaman keluarga Choi di pusat kota dan tidak pulang ke istana.

Jujur Kai merasa kesepian. Kai kira ketika dia menerima Soobin dia tidak akan merasa kesepian karena Soobin seperti sangat memuja nya sebelum ini. Tapi kenyataannya Kai merasa menjadi pajangan di istana ini. Soobin kembali menjadi Soobin setelah pertunangan mereka. Soobin kembali membatasi diri dengan Kai, dia tidak akan menyentuh seincipun kulit Kai jika Kai tidak memintanya. Kai merasa menjadi jalang yang sesungguhnya lebih dari saat dia menjadi courtesan dulu. Mengais perhatian, meminta Soobin untuk menyentuhnya dan memperhatikannya, dia adalah tunangan seorang raja tapi dia merasa kelakuannya lebih menjijikkan dan hina dari pada saat dia menjadi pelacur dulu.

"Kai kau melewatkan makan lagi? Wajah mu tampak pucat" Beomgyu mendekat pada Kai yang duduk di kursi meja kerjanya.

"aku tidak lapar hyung" Kai hanya menjawab malas.

"jangan seperti ini Kai, kau bisa sakit. Jika kau ada masalah kau bisa cerita pada ku" Beomgyu mengusap lembut kepala Kai.

"aku merasa dibuang. Dulu saat masih menjadi pelacur aku dipenuhi banyak cinta. Aku diperlakukan seperti ratu dan sangat dipuja banyak lelaki. Sekarang? Aku adalah tunangan raja tapi aku harus mengemis perhatian dan cinta setiap saat"

"ini masalah Choi Soobin? Dia itu memang aneh sudah jangan hiraukan dia. Lagi pula dia bukan tidak mencintai mu atau tidak memuja mu seperti dulu, hanya saja dia memang sibuk. Aku sudah bilang pada mu bukan? Choi Soobin benar benar sibuk dengan urusan kenegaraan Arxass. Dia sudah mulai menjalankan tugasnya sebagai raja"

"dia masih bisa menjalankan tugasnya sebagai raja saat di luar sana dan memberi ku perhatian saat dia pulang. Yang dilakukan Choi Soobin itu seperti menghindari ku hyung. Kita lihat saja, apa jika aku sakit dia masih menghindari ku"

Beomgyu menggeleng tidak habis pikir dengan kelakuan adiknya ini. "jadi kau sengaja tidak makan agar kau sakit dan mencari perhatian Choi Soobin? Yang benar saja Kai, kau sudah dibutakan cinta"

"entahlah.... Aku merasa kewarasan ku berkurang semenjak aku dikurung di istana ini. Mimpi buruk tentang masa lalu ku sering datang, terkadang aku sangat membenci Soobin tapi di sisi lain aku sangat membutuhkannya untuk berada di sisi ku. Seperti yang ku bilang tadi, aku selalu dikelilingi banyak cinta, dan di sini aku kesepian dan tidak diperhatikan. Aku merasa frustasi hyung" mata Kai berkaca seperti akan menangis.

Beomgyu jadi ikut sedih. "maafkan aku Kai, akhir akhir ini aku sibuk dengan berbagai urusan Narest dan menyelidiki aktivitas Choi Soobin. Aku jadi tidak punya banyak waktu dengan mu sehingga kau merasa kesepian"

Throne ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang