010. The reason for Juyeon's grudge

2.7K 261 6
                                    

•••______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




______________

2 years ago*

Juyeon membereskan buku-bukunya dan memasukkan nya kedalam tas.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, ia pun menoleh kearah orang itu lalu tersenyum.

"Besok sesuai janji kita akan main sepuasnya" Ucap Orang itu. ya, dia Rowoon.

Juyeon pun mengangguk setuju lalu bangkit dari duduknya dan keluar kelas bersama Rowoon.

Mereka pun berpisah saat memasuki parkiran untuk mengambil kendaraan mereka.

Disaat perjalanan, ada rasa perasaan tidak enak dalam diri Juyeon, entah ia tidak tau tapi semoga saja perasaannya salah.

Disaat memasuki Gerbang rumahnya ia bingung kenapa pintu pagarnya terbuka, apakah ada seseorang yang datang?.

setelah memakirkan mobilnya, ia mulai masuk kedalam rumahnya. entahlah perasaan tidak enaknya semakin kuat. Dan baru saja ia membuka pintu tiba-tiba mencium bau amis dan lebih terkejutnya lagi ia melihat darah berceceran dilantai memenuhi ruang tamu.

ia mengikuti arah darah itu mengalir, Juyeon terdiam kaku saat melihat kedua orangtuanya yang sudah tergeletak tak bernyawa dengan darah dimana-mana.ia melihat sebuah pisau yang sudah terlumuri darah milik kedua orangtua mereka.

Dan tiba-tiba muncul seseorang dari belakangnya, dia Sangyeon. Sangyeon yang baru saja masuk pun ikut terkejut saat melihat Juyeon memegang pisau yang terlumuri darah yang berasal dari kedua orangtuanya.

Sangyeon terdiam dan mencoba untuk tidak terpancing emosi, Sangyeon berjalan mendekati Juyeon lalu mengambil kasar Pisau yang Juyeon pegang.

"Apa yang kau lakukan Juyeon-a!!?" Tanya Sangyeon yang sedikit mengeluarkan bentakan.

Juyeon menggeleng kuat, ia benar-benar tidak melakukan apapun tapi sepertinya Sangyeon salah paham.

"A-aku tidak melakukan apapun Hyung, sungguh percayalah padaku" Ucap Juyeon mulai ketakutan.

"Lalu ini apa, aku melihat sendiri kau memegang pisau ini Lee Juyeon!" Bentak Sangyeon.

Juyeon yang mendengar itu mulai terpancing, sungguh ia tidak melakukan apapun tapi mengapa ia dituduh.

"Terserah Hyung, aku sudah mengatakan yang sejujurnya kalau bukan aku lah yang membunuh mereka, aku bahkan baru pulang sekolah!" Balas Juyeon tak kalah keras.

"Akan kubuktikan jika bukan akulah pembunuhnya dan setelah aku membuktikan kebenarannya maka diantara kita tidak akan ada kasih sayang antar saudara!" Ucap Juyeon dengan tegas.

Keesokan harinya, Pemakaman pun berakhir dihadiri beberapa tetangga mereka.

Dan soal kemarin, Sangyeon memutuskan untuk mengubah konflik menjadi kasus bunuh diri, tidak mungkin Sangyeon harus menjawab jika kejadian sebenarnya adalah pembunuhan yang belum jelas walaupun ia sempat menuduh Juyeon tanpa bukti jelas.

𝑺𝑾𝑬𝑬𝑻 & 𝑯𝑨𝑵𝑫𝑺𝑶𝑴𝑬 𝑩𝑼𝑻 𝑷𝑺𝒀𝑪𝑯𝑶𝑷𝑨𝑻𝑯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang