Chapter 13

925 187 63
                                    

Dating

▪️▪️▪️




Tzuyu memekik dan hampir melempar gelas yang dibawanya. Cepat-cepat dia membekap mulut, membuat masker yang lima menit lalu ia lulurkan di seluruh wajah, rusak. Dengan cepat Tzuyu berlari, menghampiri Jungkook yang masih duduk di sofa ruang tamunya. Gadis itu celingukan, memastikan tak ada tanda bahwa ayah dan ibunya akan datang.

Gadis itu menarik tangan Jungkook, membuat lelaki itu berdiri. "Ada apa---"

Tzuyu menyuruh Jungkook untuk tutup mulut, menempelkan jari telunjuk di bibirnya. "Bicara pelan-pelan."

"Tadi kau teriak."

Tzuyu tertawa jahat. "Ini rumahku. Suka-sukaku ingin melakukan apa." gadis itu memicing, membuat masker di wajahnya semakin berantakan. "Lagipula, kenapa Oppa mirip roh bergentayangan? Suka sekali datang tiba-tiba ke rumah. Bloody Marry saja diundang."

"Serius? Yang mirip hantu sekarang siapa---ah!" Jungkook meringis saat dan mengusap kening saat Tzuyu menyentilnya.

"Dijaga mulutnya, Oppa. Berdosa mengatai anak gadis cantik seperti hantu. Nanti kena karma, perpanjangan masa menduda. Mau?"

Jungkook tertawa mendengar celoteh Tzuyu, dan penampilannya. Gadis itu memakai masker berwarna putih, rambut yang disanggul dan ada sebuah pulpen untuk menahannya, memakai kaus kebesaran dan sebelah tangan penuh noda cokelat.

"Aku peringatkan sedini mungkin, ya, Oppa. Jangan terlalu sering datang dan mengganggu Ayah. Ibu akan sangat menyeramkan jika waktu berduannya harus berkurang karena hal cuma-cuma," bisik Tzuyu mendekatkan telinga ke arah Jungkook, tetapi lelaki itu hanya terkekeh. "Kenapa tertawa?"

"Karena lucu."

"Apanya yang lucu? Itu nyata, Oppa, aku yang mengalaminya sendiri, hampir 23 tahun selama aku hidup."

"Bukan, tapi kedatanganku kali ini bukan untuk Paman."

Tzuyu kembali memicing, mengusir jauh-jauh segala dugaannya. "Lalu?"

Kali ini, Jungkook yang mendekatkan telinga, berbisik. "Untuk anaknya. Untuk melihat teman kencannya lebih tampan dari aku atau tidak."

Tzuyu berdecih dan menepis tangan Jungkook yang memegang lengannya, memutar bola mata malas. "Jelas."

Jungkook mengedikkan bahu. "Dan yang lebih penting, untuk memastikan, si tampanmu itu benar ada atau tidak?" lelaki itu tergelak saat Tzuyu langsung berlari. Tzuyu bahkan tersungkur saat menghindari tabrakan dengan ibunya yang membawa nampan berisi camilan.

"Astaga ... hati-hati. Pelan-pelan larinya." nyonya Chou tidak bisa membantu karena tangannya penuh, Tzuyu meringis sambil menepuk lututnya.

"Kalau pelan bukan lari, Ibu, tapi jalan." nyonya Chou melotot, sungguh, ia tidak butuh dikoreksi dalam keadaan seperti ini. "Sudah, ya, Ibu. Aku mau ke atas. Oh, iya, jangan banyak-banyak bawa kuenya, nanti Jungkook Oppa ketagihan. Kunjungannya bisa sama seperti jam makan, repot 'kan?"

Tzuyu kembali berlari, mengabaikan teriakan ibunya yang siap memberi peringatan. Nyonya Chou menggelengkan kepala, menaruh semua makanan yang dibawanya dan dibantu oleh Jungkook.

Rentang Kisah [COMPLETED]Where stories live. Discover now