Chap 7

2.6K 504 207
                                    

Brak

Dipukulnya meja kayu dihadapannya kesal, membuat ruangan temaram itu menjadi sedikit gaduh.

"Sial!" Umpatan terus menerus meluncur dari mulutnya.

"Sudah?" Tanya seorang pemuda yang tengah duduk santai di single sofa dengan segelas wine di tangannya.

"Siapa yang melakukannya?" Dia menghempaskan tubuhnya dengan kasar pada sandaran sofa.

"Hyung itu bodoh atau bagaimana? Sangat jelas ini kelakuan si sialan itu," Decih yang lebih muda kesal.

"Bukankah mereka hacker yang sudah terlatih, bagaimana hal seperti ini bisa kecolongan?" Pemuda itu mengambil segelas wine dihadapannya dan langsung meneguknya.

"Si sialan itu pasti juga hacker yang hebat karena sanggup membobol keamanan kepolisian dengan sangat mudah," Diputarnya gelas wine di tangannya pelan lalu menyesapnya perlahan.

"Para polisi saja yang tidak becus menjaga keamanan, sampai-sampai si sialan itu bisa membobol informasi rahasia tentang penyelidikan dan menghapusnya," Sungut pemuda bersurai hitam itu.

Pemuda dihadapannya seperti tidak mau ambil pusing dan tetap melanjutkannya acara menikmati wine miliknya.

"Kau juga Hwang, aku menyuruhmu menjaga satu orang saja tidak becus," Sembur yang lebih tua membuat pemuda Hwang itu mendengus.

"Yak! Aku sudah sebisaku untuk menjaganya, hanya saja waktu itu aku ketiduran jadi tidak tau jika dia pergi keluar malam-malam," Ujarnya membela diri.

"Ck alasan,"

"Salahkan saja aku terus salahkan!" Dengus si pemuda Hwang.

Yang lebih muda mengerucutkan bibirnya kesal, memang benar saat itu dia ketiduran jadi tidak tau jika pemuda Lee yang dijaganya pergi ke supermarket dan berakhir menjadi korban.

"Lupakan, aku punya tugas baru untuk," Pemuda di hadapannya hanya melirik tanpa minat.

"Selalu saja aku," Cibir pemuda Hwang.

"Aku mau kau mengawasi anggota NCT, terutama






























Jisung,"
.

"Hyung aku lelah," Rengek Chenle saat kakinya sudah terasa keram karena terlalu lama berdiri tangannya juga pegal karena harus hormat di depan tiang bendera.

"Baru 20 menit, masih sisa 10 menit lagi," Doyoung berujar tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop di hadapannya.

Saat ini Chenle sedang menerima hukuman dari sang Ketua OSIS karena ketahuan membolos di kantin bersama Daehwi, Jaehyuk dan Jeongin. Tapi sialnya ketiga temannya itu kabur dikantin saat kepergok Doyoung dan meninggalkannya sendiri. Dan berakhirlah dia di tengah lapangan yang panas ditemani sang Ketua OSIS berteduh ria di bawah pohon.

Chenle mempoutkan bibirnya kesal, salahnya juga sih mengiyakan ajakan Daehwi untuk membolos di kantin padahal dia tau jika Doyoung pasti tidak akan pandang bulu dalam memberikan hukuman pada siswa yang melanggar aturan.

"Dasar kelinci kurus," Cibir Chenle.

"Aku mendengarmu lumba-lumba," Doyoung melirik sekilas lalu kembali menatap laptopnya dengan serius.

Doyoung sedang mengurus beberapa dokumen OSIS yang belum selesai. Harusnya ini adalah tugas sekretaris tapi karena sang sekertaris OSIS, Jaemin sudah tidak ada makanya dia mengambil alih tugas itu.

Tentang Jaemin, kejadian itu sudah 2 minggu lalu terjadi. Pihak sekolah masih belum buka suara akan hal itu dan menyuruh semuanya beraktivitas seakan tak terjadi apa-apa. Walaupun hampir setiap hari ada saja polisi yang datang untuk menyelidiki kasus itu.

"Kau tidak kasihan pada Chenle?" Pemuda anime itu tiba-tiba datang entah darimana.

"Untuk apa kasihan? Dia sendiri yang salah kenapa harus membolos di jam pelajaran seperti itu?" Doyoung masih tidak mengalihkan pandangannya.

"Kau ini terlalu keras, jangan terlalu keras kasihan nanti mereka takut padamu," Taeyong mendudukkan diri di samping Doyoung sambil menatap Chenle yang tengah kepanasan.

Doyoung berdecak kesal dan menatap Taeyong dengan sinis. Lalu kembali berkutat dengan laptopnya.

"Aku tidak peduli jika mereka takut padaku, yang aku pedulikan hanya ketaatan mereka pada peraturan yang sudah ditetapkan," Kini giliran Taeyong yang berdecak.

Keheningan tercipta di antara keduanya, Doyoung sibuk dengan laptopnya dan Taeyong sibuk memperhatikan Chenle yang tengah berjuang di tengah lapangan.

"Kau tau? Aku masih bingung dan takut dengan semua ini," Doyoung menghentikan gerakan jarinya di atas keyboard dan langsung mengalihkan atensinya kepada Taeyong.

"Apa?" Taeyong menoleh sebentar pada Doyoung lalu kembali menatap Chenle.

"Jeno, Mark, Yangyang lalu Jaemin. Semuanya terjadi begitu cepat, dan yang membingungkan kenapa secara berturut-turut bagian dari kita yang menjadi korban? Setelah kasus Sanha, psikopat itu seakan-akan mengincar kita sebagai target. Aku takut lagi-lagi di antara kita yang menjadi korban, aku-" Taeyong menghentikan ucapannya sendiri lalu menghela nafas.

"Semua ini pasti ada alasan," Doyoung mendongak menatap langit.

"Maksudnya?" Taeyong menoleh cepat pada Doyoung.

"Mau tau sebuah rahasia?" Taeyong memiringkan kepalanya menunggu Doyoung melanjutkan ucapannya.

"Tapi kuharap hyung tidak membicarakan ini pada yang lain, hanya hyung yang dapat kupercayai," Taeyong menganggukkan kepala cepat.

Doyoung menutup laptopnya dan menaruhnya di sisinya yang kosong.

"Psikopat yang membunuh puluhan warga kota sebenarnya sudah tertangkap sebulan lalu, tepat dua hari setelah terjadinya pembunuhan Jeno. Dia bernama Wen Junhui. Dia membunuh 57 orang dalam kurun waktu 2 bulan karena alasan ingin balas dendam pada warga kota yang selalu mencemoohnya. Dan saat ditanya tentang murid sekolah kita yang juga terbunuh, kau tau dia bilang apa?" Taeyong menggeleng tidak tau "Dia bilang mereka bukan korbannya, karena semua korbannya dia bunuh dengan cara dia pukul dengan pemukul baseball dan palu, sedangkan mereka semua ditusuk," Doyoung menautkan kedua tangannya sambil menatap lurus pada Chenle.

"Ba-bagaimana kau tau semua itu?" Tanya Taeyong sedikit tergagap.

"Karena pada saat pembunuh itu tertangkap






































-akulah yang mengintrogasinya secara langsung,"
.

Tbc

Ternyata ada waktu buat up gw😭
Walaupun makin gaje🙂

Sepertinya kalian semakin pusing ya nebak siapa impostornya🤔🤣
Karena gw baik, nih gw kasih spoiler pembunuhnya

'1.849 km²'

Selamat berpikir ria:v

⚠Typo bertebaran⚠

2 Maret 2021

Secret Killer | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang