32.DIA BERULAH

3 6 0
                                    

"Siapa ya? " Tanya maharani setelah orang itu masuk perasaan cemas mulai mengusik maharani dan febri

"Hmm sama om yuk " Ucap orang itu yang ternyata adalah Darren febri langsung berlindung di belakang tubuh maharani

"Gk, om pergi atau saya teriak " Ucap maharani

"Silakan saja teriak, kamu gk lihat komplek ini sudah sepi " Ucap Darren

"Apa mau kamu? " Tanya febri

"Nyelakain kalian " Ucap Darren maharani dan febri langsung kembelakan mata mereka kaget

"Jangan macam macam " Ucap maharani

"Tenang saja tidak usah kwatir " Ucap darren lalu daren langsung menarik febri

"kak tolongin " Ucap febri yang kini sudah menangis

"Berani mendekat adik kamu celaka " Ucap Darren

Eka sudah selesai mandi ia berjalan menuju balkon  Ia melihat kebawah dan deg! Keluarga  ya dalam bahaya ia langsung segera turun

"Hey lepasin kak feb " Ucap eka yang kini sudah memasang kuda kuda untuk bergelud

"Eka tolongin " Ucap febri

"Tenang kak jangan panik " Ucap eka

"Apa si mau ngajak gelud anak kecil aja begaya " Ucap Darren

"Gk usah bacot anjing " Ucap eka lalu menendang daren hingga daren pun jatuh febri langsung berlari

"Kalian masuk, selamatin diri kalian " Ucap eka

"Tapi.. " Ucap maharani

"Udah kak buruan, aku bisa atasin itu kakak percaya aja " Ucap eka akhirnya mereka masuk tapi berdiri di Depan pintu

"Apa yang lo mau tua bangka " Ucap eka tanpa ada rasa takut

"Wih wih nyali kamu besar sekali nak " Ucap daren

"Harus, cuma ngadepin lu gampang itu " Ucap eka lalu menendang daren dan menonjoknya

Mereka saling mengantam satu sama lain
Sudut bibir eka kena tonjok ia langsung menyeka darah yang keluar lalu langsung menendang kepala daren dengan gerakan memutar

Daren jatuh tersungkur, dengan senyum licik ia mengeluarkan pisau

Daren mengarahkan ke eka langsung di tangkis nya oleh oke beberapa kali gagal dan

JLEB....

"EKA! " teriak maharani dan febri langsung menhampiri eka yang kini tengah memegangi perut nya yang tertancap pisau ia langsung limbung dan jatuh

"Hahaha akhirnya tunggu pembalasan saya lagi ya " Ucap Darren dengan senyum liciknya lalu ia pergi

"Apa yang lo lakuin " Teriak febri

"Udah mending kita bawa eka ke rumah sakit sekarang, trus hubungin mama sama papa " Ucap maharani lalu ia membawa eka masuk ke mobil dan membawa nya ke rumah sakit

"Eka bertahan lo kuat " Ucap febri sambil memeluk tubuh eka yang kini sudah keluar darah

"Papa sekarang juga ke rumah sakit eka kena tujah pisau, nanti aku jelasin semuanya " Ucap maharani sambil menangis

HP atmajaya langsung jatuh kebawah ia sedang ada klien sebenernya tapi mendengar kabar buruk tentang anak nya ia langusng bergegas menuju rumah sakit

Kini mereka sampai di rumah sakit medika central, maharani juga sudah menghubungi mamanya

"Sus ayok cepet " Ucap maharani yang sembari membantu mendorong (ups sory lupa, apa itu namanya yang ranjang di rumah sakit)

RABE {END√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang