-pangsit

669 76 14
                                    

Hari ini adalah hari libur nasional, dimana seluruh orang berlomba-lomba menikmati waktu senggangnya setelah berhari-hari melakukan banyak pekerjaan untuk bisa melanjutkan hidup.

Singkatnya, sekarang adalah hari minggu, hari terbaik untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi seluruh orang.

Sama halnya seperti keluarga Oh saat ini. Kelimanya sedang berada di dapur dengan menggunakan apron yang menempel pada tubuh masing-masing.

Jongin selaku kepala chef hari ini merasa kepalanya berat sekali. Tidak seperti biasanya saat ia memasak sendiri semua hal terasa mudah dan menyenangkan.

Tetapi entah kenapa, dibantu banyak orang malah membuat hal yang biasanya terasa mudah menjadi sangat rumit dan menyusahkan.

AAAA DADDY NO TOUCH TOUCH!”

“Daddy hanya menyentuh!”

“Paaa lihat sinii!”

Lagi-lagi jongin menghela nafas,“Bisa gila aku..”

“Kenapa sayang?”

Sehun bertanya pada jongin yang sedang bergumam sendirian, dirinya khawatir akan jongin yang mungkin sedikit gila karena terus-terusan berbicara sendiri.

“Lanjutkan saja pekerjaanmu.”

Sehun melirik jongin, semakin lama dan berakhir menatap sang pujaan dengan lekat karena “damn, his husband is freaking gorgeous.” Entah kenapa jongin mode serius terlihat sangat seksi dimata oh sehun.

Bahkan jongin hanya bernafas saja bagi sehun sudah sangat cantik.

“Sehun.”

“Iya sayang?”

“Berhenti menatapku.” Jongin melirik sehun yang masih menatapnya.

“Kau seksi.”

“SEHUN! OH MY GOD!”

Jongin kelabakan menutup telinga anak-anaknya meskipun itu percuma. Ada empat telinga yang harus ditutup sedangkan tangannya hanya dua.

“Mereka tidak dengar sayang.”

“Tetap saja! Jaga mulut kotormu itu didepan anakku!”

“Hey! Mereka anakku juga!”

“Mana bisa? Aku yang melahirkan!”

“Aku ikut andil dalam pembuatan!”

Jongin menatap sehun sengit, begitu pula sehun yang menatap jongin dengan jenaka. Adu tatapan mereka berakhir karena pertanyaan jieun yang polos memecah keheningan.

“Daddy buat apa?”

.

.

.

.

.

“Selamat makan!!”

Setelah 2 jam lebih berkutat di dapur membuat pangsit, akhirnya kelimanya bisa memakan karya seni mereka.

Meskipun pada akhirnya yang dimakan hanya pangsit milik jongin karena buatan yang lainnya jelek dan anak-anak tidak mau memakannya. Lalu sisanya jonginlah yang bertugas memakan pangsit buatan anak dan suaminya.

“Wow, papa jjang!”

“Yummyy!”

Yeoksi, uri jonginnie.”

Family [HUNKAI]Where stories live. Discover now