Siswa Menyebalkan II

23 5 8
                                    

"Woelahh, mau ga ini??" teriak keras ditelingaku.

"Yaudah iya mau, gak usah pakai teriak juga kali" sembari mengambil minuman itu dari tangannya.

"Nah gitu dong ngomong, jangan bengong. Udah ah, sekarang kamu duduk aja disini, istirahat, aku mau mungut sampah-sampah dulu." (berjalan menjauh sambil membawa kantong sampah)

"Dih, sape elu nyuruh-nyuruh orang" kataku dalam hati.

Kalau bukan karena lupa membawa air minum dan hampir mati tadi, ga bakalan aku terima tawarannya ini, aku tidak mengenalnya dan gak tau dia siapa, yang ku tau hanya sebagai seorang siswa yang nyebelin+ngeselin.

Selama hampir belasan menit ku termenung, menatap kosong ke arah lapangan. Rasanya lemas sekali badan ini, tak sanggup berdiri, hanya menunggu bel jam pelajaran ketiga berbunyi, agar ku dapat mengikuti pelajaran kali ini, dan tak ketinggalan materi.

Tak lama datang guru piket, kurasa untuk memantau kami disini. Gak pakai lama, aku pun langsung berdiri dari tempat duduk ku, dan langsung meletakkan botol minum yang telah ku genggam daritadi kedalam tasku. Aku segera mengambil kantong sampah dan berlari, mencari dan memungut sampah-sampah yang ada. Dan benar saja, guru itu pun menghampiriku,

"Gimana? Udah berapa banyak sampah yang kamu kumpulin?" ucap guru piket.

"Lumayanlah bu" sahutku.

"Yaudah bagus, lanjutkan ya.." sambil beranjak pergi.

Untung saja guru itu tidak mengecek kantong sampahku, huftttt......, padahal aku baru saja memulai dan belum ada mengutip satupun sampah. Aku pun melanjutkan mencari sampah-sampah yang ada, karena yang ku takutkan guru itu datang kembali menghampiri dan mengeceknya.

Sepuluh menit berselang, kantong sampahku sudah lumayan terisi, yaa setidaknya setengahnya. Aku pikir sudah tidak ada sampah lagi, akhirnya aku kembali beristirahat lagi ditempat duduk tadi.

Siswa itu pun terlihat lagi, sedang membuang sampah ditumpukan tepi sana. Tak lama, dia datang menghampiri, dengan menggendong ransel hitam uniknya. Tanpa lelah yang berarti, dia tampak bersemangat tersenyum bagaikan mendapatkan hal yang sangat dinanti. Dalam hati sangat membingungkan sekali orang ini, seperti ada yang tak beres, tidak normal layaknya kebanyakan orang. Terkesan jahat memang, tapi realitanya seperti ini, semua pasti berpikir sama demikian denganku.

Dia semakin mendekat dan duduk disampingku, sambil membuka tas dan mengeluarkan buku serta alat tulisnya. Tanpa mengucap sepatah kata pun, dia tampak serius mengerjakan tugasnya. Ternyata dia adalah siswa seangkatanku, yang membedakan hanya jurusan kami berdua. Dia MIPA, dan aku IPS. Aku melihatnya dari cover bukunya sekilas. Tertulis disana XII MIPA, dan aku tidak sempat melihat tulisan disamping kata "MIPA", jadi aku tidak mengetahui persis dia di kelas mana, yang ku tau hanyalah dia dari jurusan MIPA.

Dia mengerjakan tugas matematika dengan cekatan tanpa hambatan. Jauh diluar dugaanku ternyata dia tidak rajin seperti yang ku bayangkan. Buktinya dia baru mengerjakan tugas-tugasnya disekolah. Beberapa menit berselang, dia berkemas tampak telah usai mengerjakan tugasnya itu. Tetap dengan senyumannya di memandang ku.

"Kenapa sih kamu daritadi bengong mulu, manyun terus, diem aja daritadi, coba ngomong kek gitu, senyum dikit pasti manis. Gini nih...cheese......" sambil tersenyum kepadaku.

Sedikit tersenyum mendengarnya.

"Nah, gitukan cantik, manis" ucapnya.

Aku tidak mengerti apa yang sedang ada dipikiranku. Tidak ingin berbicara apa-apa dengannya, karena tidak ada yang penting, hanya membuang-buang kata.

"Kriiiiingggggg.........." (bel berbunyi)

Bel pun berbunyi, tanda jam pelajaran ketiga dimulai. Kami pun beranjak dari tempat duduk kami dan pergi naik ke kelas masing-masing, lagi dan lagi dia berbicara kepadaku sebelum akhirnya kembali kekelas.

"Inget, jangan manyun mulu" teriak keras kepadaku, sambil berlari dilorong menuju kelasnya.

Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya, dan segera naik ke kelas. 

BERSAMBUNG.....

Jangan lupa tinggalkan jejak ya manteman🤗

See you in the next part.....

❣️thank you❣️

PRAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن