Chapter 25 - What is Family?

928 128 17
                                    

Mata Chimon masih terbelalak terkejut. Ia masih belum percaya dengan apa yang dilakukan dan katakan sahabatnya sejak sekolah dasar itu.

"A-apa maksudmu?"tanyanya terbata. "Kalau kau memang mencintaiku, kenapa kau menolakku?"

"Chi.."

"J-jangan mempermainkan aku Non,"ujar Chimon pelan. "Kau tidak perlu mengatakan hal itu kok. Aku tetap menjagamu sampai kau pulih. Kau--"

"TIDAK MON! Maksudku bukan seperti itu! Aku benar-benar mencintaimu! Mungkin dari kita kelas tiga SD,"

"Hah?! Apa?"

"Aku tidak bisa mengatakannya karena aku tidak mau kau menerima hal yang sama dengan Paman New, atau bahkan Paman Tay,"

"Aku belum mengerti..."

"Aku takut jika kita berpacaran kau tidak akan dianggap anak lagi oleh Paman Gun. Lalu kau tetap bersikeras bersamaku, tapi saat kita pergi kita berdua justru kecelakaan dan akhirnya aku mengalami kelumpuhan. Lalu kau akan meninggalkan aku, atau kita akan hidup dalam kesulitan,"

"Well itu cukup berbeda dengan apa yang terjadi dengan Paman Tay dan Paman New. Lagipula aku tidak mungkin sekejam itu meninggalkanmu kalau kau mengalami hal yang sama dengan Paman Tay! Tentu a-aku pasti akan tetap seperti Paman New yang di samping Paman Tay,"

"Chi..."

"Aku tidak tahu kenapa kau sebodoh itu, tapi yang pasti Papaku bukan seperti yang kau pikirkan, dan aku juga bukan seperti yang kau pikirkan!"jelas Chimon lalu membalikkan tubuhnya berlawanan dari Nanon.

"J-jadi apa jawabanmu?"tanya Nanon perlahan.

"Eh?"Chimon menolehkan sedikit kepalanya. "Jawaban apa?"

"Itu.. kan aku sudah menyatakan cinta padamu. Masa kau tidak jawab apa-apa?"

"Hmm..."Chimon mengetuk-ngetuk kan jadinya ke dagu menimbang sesuatu. "Jelaskan dulu padaku kenapa kau juga jadi membenci Paman Tay dan Paman New? Kenapa kau tidak meminta tolong pada mereka untuk berusaha meyakinkan Papaku kalau kau benar-benar menyukaiku?"

"K-karena.. aku takut kau akan semakin membenciku kalau aku memiliki orang tua gay,"

"HAH?!"sahut Chimon tidak percaya. Pasalnya Chimon selalu ingat kalau dialah yang justru selalu menghibur dan mengingatkan Nanon soal dua ayahnya itu. "Itu tidak mungkin Non!"

"Iya aku tahu itu tidak mungkin. Tapi kau tahu bukan semua orang mengejekku ketika mereka tahu aku memiliki dua ayah. Teman-temanku yang tidak keberatan awalnya, jadi mengejekku sesaat mereka menemui kedua ayahku secara langsung,"

"Tapi kau tahu bukan aku tidak sama dengan mereka,"ucap Chimon memelan.

"Aku yang memang terlalu pengecut sebelum aku mencobanya,"ucap Nanon menundukkan kepalanya. "Aku juga pengecut untuk menerima cintamu saat itu,"

"Hm tidak apa. Lagipula semua manusia pasti pernah mengalami fase pengecut,"sahut Chimon dengan senyum.

"J-jadi bagaimana?"

"Huhh,"Chimon menghela nafasnya berat. "Aku mau menerima cintamu, asalkan kau juga mau menerima kedua ayahmu lagi. Tidak ada alasan lagi bukan untuk menolaknya?"

"T-tapi.."

"Oh ayolah! Aku yakin di dalam lubuk hatimu kau juga merindukan mereka bukan?"tanya Chimon dengan matanya yang memicing.

"Well mereka satu-satunya yang selalu menyayangiku selain nenekku,"jawab Nanon pasrah.

"Baiklah! Sudah diputuskan!"seru Chimon yang tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.

First LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora