Chapter 6 - Without Heart

1.4K 189 15
                                    

New York

*

*

*

*

Off POV

Tidak terasa, bintang-bintang sudah mulai menghiasi langit New York, dan aku masih tidak menyangka aku akan mengatakan segala masa laluku pada Win. Semua hal yang sebenarnya sudah ingin aku lupakan dari dulu.

Aku melihat ke arah jendela, dimana aku bisa melihat hiruk pikuk ramainya kota New York. Kota yang sudah menjadi pelarianku selama 20 tahun lebih lamanya. Aku menghela nafasku dengan berat seolah melepaskan segala kegundahanku.

Sejujurnya aku takut ketika mengatakan itu semua kepada Win. Win hanya tau aku dan Mild sebagai orang tuanya, dia bahkan tau kalau aku dan Mild tidak menikah, dan justru ibunya, Mild malah menikah dengan orang lain. Lalu sekarang, dia tau kalau kenyataannya adalah Papinya mencintai seseorang, dan orang itu adalah seorang pria.

Aku takut apakah Win akan meninggalkanku karena kenyataan ini.

*PUK!*

Sebuah benda yang sangat aku benci di dunia mendarat di wajahku, yaitu undangan pernikahan.

"Sialan kau Arm! Sudah kubilang kan jangan pernah berikan aku undangan! Kalau kau mau pergi, ajak saja istrimu!"ucapku lalu melempar balik undangan itu ke Arm, sahabat sekaligus partner kerjaku.

Kami berdua sama-sama mendirikan brand fashion, dulu land of something milik kita bersama tapi setelah Arm mulai mengembangkan brand fashion 'Homeless' akhirnya aku yang menjadi CEO.

"Coba lihat dulu undangan siapa itu sebelum bertanya bodoh!"katanya sarkas lalu melemparinya ke arahku.

"Jaylerr dan Jane?"aku terkejut saat melihatnya. Jane menikah? Jane istri Gun?

"Bagaimana?"

"Bagaimana apanya hah?"aku melempari undangan itu lagi.

"Jangan bodoh. Kau tau Jane dan Jaylerr memang memiliki hubungan bukan?"

Aku menaruh wajahku di meja. Aku tau. Aku tau sejak Land of Something memperkerjakan Jaylerr sebagai fotografer untuk outfit musim panas Land of Something. Namun anehnya adalah ada Jane disana. Aku pikir mereka hanya berteman, tapi setelah aku melihat mereka berciuman di lift, aku tau ada sesuatu di antara mereka.

Dunia memang tidak sempit.

Aku berusaha tidak menemui Gun, tidak mau mengganggu kehidupan barunya, tapi justru aku tau bagaimana kehidupan Gun mulai berantakan.

"Off. Kau ingat 21 tahun lalu? Bagaimana jika aku dan Mild tidak datang ke asrama saat itu eum?"

"Mati,"jawabku singkat, padat, dan jelas.

"Jika kau mati saat itu, apakah akan ada Win sekarang?"tanya Arm lagi.

Aku memalingkan wajahku dari Arm, aku tidak berani menjawabnya karena kenyataannya "Win tidak akan ada,"

"Off, aku sahabatmu. Aku mohon ini sangat tidak sehat bagimu,"

"Lalu aku harus apa Arm? Tiba-tiba datang ke Thailand lalu mengajak Gun menikah karena mantan istrinya sudah menikah lagi? Kau gila Arm!"

"Kau sama saja membunuh dirimu lagi. Kapan kau akan memulai hidupmu Off? Aku pikir setelah Mild hamil dan kalian tinggal bersama, kau mampu melupakan Gun dan memulai kehidupan barumu. Tapi ternyata kau dan Mild sama-sama keras kepala dan gagal move on. Kalian lebih kembar dari saudara kembar sesungguhnya. Kalian sama-sama punya pintu yang tidak bisa dibuka oleh satu sama lain. Hanya saja, Mek datang terlebih dahulu sebelum Gun. Jika Gun yang datang duluan, apakah sekarang Mild yang sepertimu saat ini? Atau ia justru berlari ke Thailand dan melamar Mek? Aku pikir yang kedua, dan aku harus meyakinkanmu untuk melakukan itu juga,"

First LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon