Al-Hikam Pasal 172
Referensi kitab 📚
🍂 Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari 🍂بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
استشرافك ان يعلم الخلقُ بخصوصيّـتكَ ، دليل على عدم صدقك في عبوديّـتك
“ Keinginanmu yang sangat untuk diketahui orang tentang sesuatu dari keistimewaanmu itu, sebagai bukti tidak adanya kejujuran (sungguh-sungguh)mu dalam kehambaanmu (shidqul ‘Ubudyyah).”
Syarah
Yang dinamakan Sidqul ‘Ubudyyah yaitu: membuang segala sesuatu selain Allah, dan tidak memandang pada selain Allah dalam baribadah.
Jadi apabila kamu benar-benar beribadah kepada Allah, pasti akan menerima perhatian dari Allah kepadamu, sehingga kamu tidak senang diketahui orang lain dalam menghamba kepada Allah.
Syeih Abu Abdullah Al-Qurasyi berkata: siapa yang tidak puas dengan pendengaran dan penglihatan Allah dalam amal perbuatannya, maka pasti dai kemasukan riya’.
Allah berfirman: “Apakah engkau tidak merasa cukup dengan tuhanmu, bahwa Ia menyaksikan dan mengetahui segala sesuatu.” QS.Fus-shilat 53.
Syeih Abul-khoir Al-Aqtho’ berkata : Siapa yang ingin amalnya diketahui orang, maka itu riya’, dan siapa yang ingin diketahui orang hal keistimewaannya, maka itu pendusta.
Hikmah ini untuk pelajaran orang yang memulai perjalanan suluk(murid), tapi bagi orang yang sudah Arif dan hanya melihat sifat wahdaniyyahnya Allah, antara tekenal dan tersembunyi itu sama saja. Seperti kata hikmah dari Syih Abul Abbas Al mursyi.
Syeih Abul Abbas Al-Mursyi berkata: Barang siapa yang ingin terkenal, maka ia budak(hamba)nya terkenal, dan siapa yang ingin tersembunyi, maka ia budak(hamba)nya tersembunyi, dan siapa yang benar-benar merasa sebagai hamba Allah, maka terserah pada Allah apakah dia diterkenalkan atau disembunyikan, yakni sama saja, yang penting beramal karena Allah .
Penerjemah📝
🌺Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan🌺🔖

YOU ARE READING
KITAB Santri AL-HIKAM (Lengkap)
Short StoryKITAB AL - HIKAM Karya: SYEIKH IBNU ATHAILLAH AS- SAKANDARIY