Al-Hikam Pasal 231
Referensi kitab 📚
🍂 Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari 🍂بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
لاَ تيأَسْ من قَبولِ عملٍ لَمْ تجِدْ فِيهِ وجوْدُ اْلحُضَُورِ
فَرُبَّماَ قبِلَ من العملِ مالم تُدْرِكْ ثمْرَتَهُ عاجِلاً231. “ Jangan putus asa dari diterimanya amal yang belum bisa hadirnya hati (khusuk) karena Allah, sebab terkadang (ada kemungkinan ) Allah menerima amalmu itu padahal kamu belum bisa merasakan (menemukan) buahnya amalmu dengan segera.’
Sudah diterangkan dalam hikmah-hikmah terdahulu, bahwa buahnya amal (yakni : merasakan manis dan enaknya amal dalam hati ketika mengerjakan amal), itu bagian tanda diterimanya amal tersebut.
Walaupun demikian terkadang Allah itu menerima amal yang belum bisa merasakan buahnya, yang terpenting kamu selalu berusaha taqwa kepada Allah lahir dan batin, ikhlas Lillah dalam beramal, dan kamu jangan putus asa karena buahnya amal itu hanya sebagian alamat/tanda diterimanya amal, sedang kan tanda itu tidaklah pasti terjadi.Dan jangan kamu meninggalkan amal sebab belum bisa hadirnya hati kepada Allah, atau belum bisa merasakan buahnya, tapi kewajiban bagimu yaitu dawam/selalu mengerjakan amal itu sampai bisa mendapatkan buahnya amal, barang siapa yang mau selalu mengtuk pintu, pastilah dia akan masuk kepintu tersebut.
Adalah seorang ‘Abid yang selama empat puluh tahun berada di Makkah, dan selalu berdo’a : Labbaika Allahumma Labbaik, lalu ada hatif yang mengatakan : tidak, kamu tidak hadir dan tidak beruntung, dan hajimu ditolak(tidak diterima), dan ‘Abid tersebut selalu mengerjakan amalan tersebut, dan tidak meninggalkannya, suatu hari ada seorang laki-laki datang kepadanya dan memanggilnya : ya ‘abid labbaik(kesini), lalu ada jawaban hatif,: La Labbaik,lalu lelaki tersebut berdiri dan terbesit dalam hatinya : orang ini ditolak. Lalu Abid memnggil tuannya, hai tuanku , engkau mengatakan Labbaik, dan ada jawaban La labbaik, si ‘Abid menerangkan : ini yang terjadi padaku selama empat puluh tahun, aku selalu mendengar perkataan tersebut, tetapi aku selalu bertahan didepan pintu-Nya, walaupun aku ditolak seribu kali aku tidak akan meninggalkan pintu tersebut, Sampai Allah menerimaku, maka ketika ‘Abid mengatakan Labbaik, lalu ada jawaban dari Allah : Labbaika – wa-sa’daika.
Wallahu a’lam.Penerjemah📝
🌺Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan🌺🔖

YOU ARE READING
KITAB Santri AL-HIKAM (Lengkap)
Short StoryKITAB AL - HIKAM Karya: SYEIKH IBNU ATHAILLAH AS- SAKANDARIY