Trauma

19 4 2
                                    

Ipen Wiken, 6 Maret 2021

Tema: Trauma

Majas: Ironi

Keywords: Tulus Bulus, Ndelik Kaku, Kabur Dapur, Capcipcup Huha, Tebal Bibir

***

Cahaya terik matahari musim panas tak terasa bagi seorang gadis berusia 14 tahun bernama Suzuki Airin. Bersama keluarga ia berlibur di pantai Toyama. Seperti biasa mereka selalu menghabiskan waktu berlibur musim panas untuk mengunjungi pantai-pantai di Jepang. Kunjungan kali ini, Pantai Toyama menjadi destinasi mereka.

"Rin! Jangan terlalu jauh!" teriakan wanita paruh baya hanya ditanggapi senyuman dan acungan jempol oleh Airin. Ia adalah Suzuki Aya, ibu dari Airin.

Airin berlari kencang sampai di tepian air dangkal. Setelah itu ia berjalan sampai ketinggian air mencapai pinggang. Perlahan ia membungkuk lalu menghentakkan kedua kakinya agar tubuhnya terdorong ke depan, siap  untuk berenang.

Airin menikmati waktu berenangnya hingga tanpa terasa ia sudah berada di area kedalaman melebihi tinggi tubuhnya. Meski demikian Airi masih dapat menikmati acara berenangnya. Hingga tiba-tiba ia merasa kakinya terasa sulit untuk digerakkan. Airin langsung menggerakkan kedua tangannya ke atas dengan brutal sambil berteriak minta tolong saat kepalanya berada di atas air. Ia berharap ada yang mendengar dan melihatnya sedang dalam bahaya.

Airin terus mencoba memberi sinyal bahaya, hingga sampai kehabisan tenaga. Sesaat sebelum menyerah, Airin melihat seorang penjaga pantai berenang ke arahnya dan setelah itu tubuhnya tenggelam. Masih dalam keadaan setengah tersadar, Airin merasakan air mulai mengisi paru-parunya.

Airin seketika terbangun dari tidur siangnya saat memimpikan kejadian tiga tahun lalu. Dipandanginya langit-langit ruangan yang terhubung ke teras dengan pandangan kosong.
Setelah kejadian itu, ia tak lagi mau diajak ke pantai. Keluarganya pun memakluminya. Bahkan kegiatan pariwisata tahunan sekolah pun tak ia ikuti jika tujuannya hanya ke pantai.

"Airin bagaimana jika kita berlibur ke tempat orang tua ayahmu kali ini?"

Airin menoleh ke samping di mana ibunya sudah berjongkok di sana entah dari kapan. Terlalu fokus memikirkan kejadian yang telah lalu membuatnya tak menyadari kedatangan ibunya. Wanita itu tersenyum tulus bulus padanya. Ia tahu senyuman itu hanyalah kamuflase. Ibunya tak menyukai mertuanya itu. Mertuanya sangat pendiam, sampai-sampai bisa membuat telinga kepanasan saking diamnya. Untuk itulah mereka jarang sekali berkunjung.

"Jangan memaksakan diri, Ibu. Rin tahu ... Ibu tak menginginkannya, bukan?"

Aya ndelik kaku mendengar ucapan putrinya. Ia hanya berbasa-basi mengajak putrinya berlibur ke sana agar ia bisa menitipkannya di sana. Setelah itu ia akan berlibur di sekitaran pantai di Hokkaido bersama anggota keluarga lainnya. Sudah lama rasanya ia tak mengunjungi pantai setelah kejadian buruk menimpa putrinya. Ia yang begitu menyukai pantai rasanya begitu tersiksa jika harus tak melihat pantai kembali.

"Lupakan masalah berlibur demi untukku, Bu. Airin sudah besar. Bisa ditinggal sendirian di rumah."

Aya menghela napas kecewa mendengar ucapan putrinya. Ia tak mau dianggap orang tua yang tak memikirkan keadaan putrinya sendiri. Dengan enggan ia beranjak untuk kembali ke dapur. Aksi kabur dapur yang dilakukannya  serasa percuma saat putrinya menolak usulannya.

Setelah ibunya pergi, Airin kembali memandang langit-langit ruangan. Ia memang tebal bibir jika untuk urusan berlibur bersama keluarga. Tak suka terlalu banyak berbasa-basi layaknya capcipcup huha.

Menghabiskan waktu di rumah di musim panas tak terlalu buruk. Ia bisa menikmati suasana santai seperti saat ini. Tidur dengan kipas angin untuk mengurangi hawa panas, diiringi suara furin yang menenangkan hati. Atau saat festival musim panas ia akan pergi ke sana sekedar mencari jajanan, memainkan permainan menangkap ikan mas. Kebetulan ia memiliki akuarium kecil yang masih kosong, karena ikan peliharaannya sudah mati. Daripada ia harus berhadapan dengan pantai atau pengertian yang terasa dipaksakan oleh ibunya, lebih baik seperti ini saja. Lebih terasa menenangkan.

End

PseuCom

Nizalesi







आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: Mar 07, 2021 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

Even and Worksजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें