ᴛɪɢᴀ

518 117 37
                                    

(Name) tidak berbohong tentang penulis novel yang akan mengadakan jumpa penggemar. Secara tak sengaja ia melihat pengumuman itu saat perjalanan pulang.

"(Name), kami sudah menemukan tempat Chisaki." Suara Deku menyadarkan (Name).

Hari ini (Name) kembali bertemu dengan Deku. Tapi kali ini ia datang sendiri, tanpa Lemillion.

Ia mendongak. "Maaf, aku tidak membantu.."

Deku menggeleng, "tidak apa. Kami akan menyelamatkan Eri-chan besok."

"Besok? Apa tidak terlalu cepat?" Katanya pelan, namun masih terdengar.

"Tidak, kalau lebih lama lagi. Kasihan Eri-chan."

"Oh, iya. Eri.."

"Jadi, (Name). Apa yang akan kau lakukan?"

"Kalau aku membantu kalian, apa yang akan terjadi pada Chisaki-san?" Gumam (Name).

***

(Name) melangkahkan kakinya pelan di lorong rumahnya. Ketika ia hendak berbelok, suara percakapan dua orang menghentikan langkahnya.

"Besok aku akan membawa Eri dan (Name). Suruh yang lain untuk menahan para hero." Itu suara Chisaki.

(Name) diam, masih tak bergerak. Mendengarkan.

"Baik, Tuan Muda."

"Oh, kau sudah pulang?" Chisaki melihat (Name), menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan. Berharap ia tidak mendengarkan percakapannya.

(Name) mengangguk, menunjukkan buku yang dipegangnya, "aku mendapatkannya." Tersenyum cerah.

Mengerjap, ia bertanya ketika sadar Chisaki masih menatapnya.

"Ada apa, Chisaki-san?"

"Ah, tidak.." Chisaki mengusap tengkuknya. Sepertinya (Name) tidak mendengarnya.

Beruntung.

"Kau, setelah ini aku mau bicara. Ikuti aku." Chrono mengarahkan pandangan tajam pada (Name).

Baiklah, (Name) juga sudah menduga ini akan terjadi. Ia mengangguk. Menyejajari langkah Chrono yang sudah berjalan lebih dahulu.

Chisaki dengan cepat mencekal tangan (Name). "Ada apa dengan Chrono?"

"Ti.. tidak.. bukan sesuatu yang penting.." dengan cepat memutus kontak mata.

Tidak mendapatkan jawabannya dari sang gadis, kini sepenuhnya Chisaki memusatkan perhatiannya pada Chrono.

Terdengar Chrono menghela napas panjang. "Aku menyuruhnya memberikan laporan,"

"Laporan apa?" Matanya memicing.

"Tentang Eri."

***

Dengan syarat tidak boleh berlama-lama dan segera kembali, kini ia berada di ruang perawatan.

Ruangan serba putih. Hanya ada (Name) dan Chrono disini. Duduk berhadapan dipisah oleh meja kayu.

(Name) menunduk sedikit takut, "maaf, laporan tentang Eri—"

"Tentu saja itu hanya alasan. Apa kau memang bodoh?" Chrono melepas topeng wajahnya.

"Langsung ke intinya saja. Apa yang akan kau lakukan?" Sambungnya tegas.

(Name) diam. Sebenarnya ia sudah sedikit menduga topik ini.

"Yang Chisaki-san lakukan itu.. salah, kan?" Ucapnya lirih.

˗ˏˋ ❲ restraint; c. kai ❳ ˎˊ˗ | 𝚕𝚏𝚙Where stories live. Discover now