52 • Do You Like It?

105K 12.5K 2.1K
                                    

Wajib follow!!

@_pmahar
@wattpadmahar_
@galaksiangelo_
@araa.bridgette
@darrelbridgette._
@bara.stevano
@panca.mgntara
@birumaheswara
@kinansyakira_
@_naraalicia
@kanayaangelica._

Selipkan komen ditiap paragraf dan tekan bintangnya!👹

"ANJING LUN SIAPA ITU?!" tanya Kinan. Dengan langkah gemetar, Kinan berjalan mendekati Ara.

Luna sendiri melirik dari ujung matanya dan meneguk salivanya susah payah.

Deg

"AAAA KUNTI! GAL TOLONGIN GUE! USIRIN DONG. HUAAA MAMA! LUNA GAK MAU PUNYA MATA BATIN!" teriak Luna sambil berlari ke belakang tubuh Galaksi.

Ara yang sadar Luna mencari kesempatan langsung mencubit tangan perempuan itu.

"TANTE LUNA GENIT!"

"Ra bodo amat ya mau menang atau gak. Intinya gue gak mau mimpi buruk dan berujung sawan. Gue duluan!" Kinan berlari dengan menarik tangan Luna dan Bara.

"Ish nyebelin. Mbak daster kenapa harus nongol?! kan Luna jadi pegang-pegang kak Gala!" seru Ara garang.

Galaksi terkekeh menatap Ara. Ia tau itu hanya hantu-hantuan kerjaan anak OSIS. Ia pikir Ara akan berteriak histeris dan berlarian kemana-mana. Maka dari itu, Galaksi sudah memegang tangan Ara sejak tadi.

"Lo cemburu hm?" tanya Galaksi.

Ara membuang mukanya dan kembali menyenteri jalanan setapak itu, "Nggak! ngapain cemburu."

"Gemes banget sih." kekeh Galaksi.

"Jangan cubit-cubit pipi Ara!" ketus Ara. Ia mengarahkan senter ke papan petunjuk, "Itu ada bendera disana. Ambil sana!" titahnya.

Galaksi tergelak dan mengambil bendera itu. Lucu sekali gaya cemburu Ara nya. Namun entah kenapa, ia merasa janggal dengan Ara. Bukan karena Ara ketempelan atau apa. Tapi sejak tadi, Ara lebih banyak tersenyum dan senyumnya seolah menandakan ia tidak apa-apa. Jarang sekali Galaksi melihat Ara seperti itu, pasalnya Ara memang selalu frontal.

"Capek gak?" tanyanya.

"Nggak kok. Seru." jawaban Ara tak sejalan dengan kegiatannya. Buktinya, gadis itu malah duduk diakar pohon yang cukup besar dan meluruskan kakinya.

Galaksi ikut duduk dan meluruskan kakinya. Suara daun yang saling bergesekan dan suara derasnya air sungai membuatnya merasakan relaxing. Ia menoleh ke samping, wajah bulat dan pipi tembam Ara yang membuat aura tersendiri, matanya yang bulat dan hidungnya sedikit pesek serta bibirnya yang pink.

Ia baru sadar, Ara nya semakin tumbuh dewasa walaupun pikirannya jauh dari kata dewasa. Ara akan dewasa disaat-saat tertentu tapi gadis itu lebih dominan pada sifat childishnya.

"Lo ada masalah?" tanya Galaksi.

"Huh?"

"Daritadi gue lihat, lo senyum terus. Dan gue tau senyum lo gak kayak gitu. Coba cerita." pinta Galaksi menatap Ara lekat. Sangat jelas, sangat jelas Ara tengah menyembunyikan sesuatu. Ia melirik jam dipergelangan tangannya dan melirik beberapa temannya sudah kembali berkumpul di depan api unggun.

Syukurlah mereka sudah hampir selesai. Jadi duduk berdua untuk saling bercerita sebentar, tak apa kan?

"Ara emang senyumnya gini kok," ucap Ara mengelak, ia memutuskan kontak mata dengan Galaksi dan mencelupkan tangannya ke dalam air, "Hih dingin!"

Sontak, Galaksi langsung menarik tangan Ara dan memasukannya ke saku jaketnya.

"Cerita Ra. Katanya harus saling terbuka. Lo sendiri loh yang minta begitu." bujuk Galaksi.

POSSESSIVE GALAKSI | TerbitOnde as histórias ganham vida. Descobre agora