Chap 25 - (destroyer)

2.1K 137 2
                                    

Max berjalan dibelakang tuannya, terlihat sekali tuannya itu sedang berbincang dengan orang yang baru ia temui beberapa jam yang lalu.

Tanpa sengaja mata max tertuju pada seseorang, itu Nonanya! Lucy, langsung saja ia menghampirinya.

"Nona! Kenapa anda disini?" Tanya max cemas ia yakin sebentar lagi akan terjadi pertengkaran antara mereka, sedangkan Lucy pandangannya tak lepas dari objek yang cukup menjadi perhatian di antara karyawan lain.

Lucy tidak bodoh ia tahu max mencoba untuk mencegahnya, "siapa dia?" Tanya Lucy pada max, sikapnya dibuat setenang mungkin

"Dia calon sekretaris tuan"

"Apa sekarang proses interview dilakukan di luar ruangan?"

Max tak dapat menjawab pertanyaan Lucy, memang Nonanya ini begitu memiliki cara untuk menjebaknya.

"Antar aku max" ucap Lucy yang melihat max terdiam "Ayo! Tunggu apa lagi?"

Max memutuskan untuk mengantar Lucy daripada mereka menjadi pusat perhatian disini.

Mereka berhenti di sebuah restoran tak jauh dari gedung Eduardo Company, restoran ini bergaya Eropa sesuai dengan menu yang mereka tawarkan.

Lucy berjalan mendahului max ia tak sabar melihat Xavier, apa respond nya dan ia sangat jarang melihat Xavier dekat dengan wanita lain setelah kematian Laura.

Dari jauh terlihat 2 orang yang sedang tertawa, api cemburu membakar Lucy tapi ia tetap pada pendiriannya yaitu tetap tenang dan tidak membuat keributan.

Saat jarak mereka dekat "X..." Panggilnya

"Liana?" Ucap Xavier bingung

"Oh sepertinya kau sibuk?"

"Tidak Lee ini jam makan siang, duduklah" katanya mempersilahkan Lucy, mata Xavier terarah pada max dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Oh ya perkenalkan dia Scarletta sekretaris ku yang baru"

Sca tersenyum palsu menutupi rasa jengahnya, 'oh ini wanita yang di incar Marcel?' batinnya

"Hai aku Lucy" ucapnya tanpa ada niatan berjabat tangan

"Aku Scarletta, kau bisa panggil aku Sca" ucapnya tersenyum semanis mungkin

Xavier berbisik sesuatu ditelinganya "jika kau tidak suka aku akan menggantinya" ucapnya

Lucy beralih melirik Xavier dengan senyum terbit di bibirnya "aku percaya padamu jadi? Jangan sia-siakan itu" ucap Lucy penuh arti

Jantungnya berdegup mendengar ucapan Lucy ia seperti disadarkan, dengan spontan ia mengecup pipi Lucy, sambil mengucap "thanks"

Lucy yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun hanya bersemu.

Scarletta benci hal tersebut, misi ini akan tertunda tapi tak apa masih banyak cara untuk merusak hubungan mereka.

"Uh maaf Mr. Eduardo jam makan siang sebentar lagi berakhir" ucap Sca yang sudah tak tahan melihat kemesraan boss-nya itu

"Honey kau mau menunggu di ruanganku?" Tanya Xavier dengan nada lembut

"Ya, kau duluan aku akan membeli latte dulu" ia beranjak dari tempat duduknya

"Bye" ucapnya pergi dari sana meninggalkan 2 orang yang sedang terdiam disana

Xavier merenung ia yakin jika tadi ia berada di posisi Lucy ia akan menghajar orang yang bersama dengannya, tapi dengan dewasanya lucy bersikap tenang dan memahami ia tahu bahwa lucy cemburu tapi ia mengubur hal itu dalam-dalam bahkan mereka sempat berkenalan walau Tanpa berjabat tangan.

***

Ponselnya berdering menandakan panggilan masuk, hanya nomer tapi Lucy langsung mengangkat nya.

"Halo?"

"Lucy?"

"Ya ini siapa?"

"Ini aku Marcel, bisa bertemu?"

"Kapan?"

"Sekarang"

"Tidak bisa untuk hari ini cel"

"Padahal aku sangat berharap"

"Lain kali saja ya"

"Bagaimana jika besok?"

"Akan kuusahakan" setelah itu panggilan tertutup

Prinsip yang ia terapkan adalah perlakukan orang sebagaimana kamu mau diperlakukan.

Jika ia tak suka Xavier dekat dengan wanita lain, setidaknya ia juga menjauh agar terhindar dari hal yang dapat memicu pertengkaran diantara mereka.

My BillionaireWhere stories live. Discover now