Episode special

9K 421 30
                                    


WARNING.!


Adek- adek manis🤗🤗
Jangan mendekat Oke, ini buat kakak- kakak 21+




"Bagaimana keadaanya.?" Bara bertanya pada dokter yang menangani Valentina. Bara menunggu di ruangan dokter itu.

"Dia kehilangan suaranya."

"APA.?" Bara mengeraskan suaranya saat mendengar ucapan dokter itu, kemudian menghempaskan tubuhnya ke kursi yang ada di ruangan itu dengan kasar, kepala ia tundukan di tompang dengan kedua tangannya

Wajah Bara picat pasih dan tergambar jelas di wajahnya tampannya penyesalan dan rasa bersalah.

"Dia terlalu Syok Bara." dokter itu berucap

"Apa?" Bara menjeda ucapannya

"Apa, Suarany bisa kembali.?"

"Kita bisa mencoba menggunakan terapi wicara dengan bantuan psikiater, mudah- mudahan dia bisa mendapatkan kembali suaranya." ucap Dokter itu dengan suara lembut membuat Bara sedikit lega.

"Trimakasih." Bara berucap sambil menatap si dokter, dan sang dokter hanya tersenyum kecil.

****

Valentina menatap langit biru di luar sana melalui jendela dengan tatapan kosong, entah apa yang ada di pikirannya sampai- sampai seorang membuka pintu dan masuk pun ia tidak mendengarnya.

"Hay." suara dan sentuhan pada lengan Valentina, mengembalikan Valentina kedalam kesadarannya lagi.

Valentina menatap orang itu dengan tatapan sendu. Sementara orang yang di tatap tampak gugup dan kikuk

"Bagaimana keadaan mu.?" tanya orang itu

Valentina menggerakan bibirnya mengatakan kata "Sudah lebih baik." tapi hanya gerakan bibirnya saja yang terlihat, sedangkan suaranya tidak dapat di dengar.

"Gak apa- apa.! semua akan baik- baik saja, suara kamu pasti akan kembali." ucap Elma sambil memeluk Valentina dan mengusap punggung Valentina

Valentina menangis saat tidak bisa mendengar suaranya sendiri. Wanita itu terisak di dalam pelukan Elma.

Ya orang yang datang itu adalah Elma, beberapa waktu lalu Bara menghubungi Elma dan memberi tau kondisi Valentina.

"Kamu butuh sesuatu.?" tanya Elma setelah beberapa saat dan Valentina sudah berhenti menangis

Valentina menggerakkan tangannya kearah mulutnya.

"Minum.?" tanya Elma dan langsung di angguki oleh Valentina

Elma mengambilkan gelas yang sudah berisi air bening.

"Sama- sama." Elma berucap sambil tersenyum manis pada Valentina yang menatapnya sambil menggerakan bibirnya.

"Aku mau minta maaf, atas apa yang aku lakukan padamu kemaren." Elma berucap dengan sungguh- sungguh

Valentina menggelengkan kepalanya.

"Apa maafku di terima.?"

Valentina menganggukan kepalanya

"Trimakasih.!"

Dan mereka pun berpelukan layaknya kakak dan adik.

***

Tiga hari sudah berlalu sejak kejadian itu dan suara Valentina masih belum kembali. Meski sudah menjalani terapi wicara, dan sekarang Valentina pasrah jika memang suaranya akan hilang selamanya.

WARNING .! Of Falling in loveWhere stories live. Discover now