Part 13

10 1 0
                                    

Raline membuka matanya. Sinar mentari cukup terik pagi ini. Jam menunjukkan pukul 06.00, ia harus segera bersiap.

"Kau dimana? ", Samuel menelpon.

" Aku sedang bersiap ke rumah sakit", Raline menekan tombol loudspeaker.

"Kau bertugas pagi? "

"Hm.. Hm... ", Raline mengoleskan lipstik berwarna nude di bibirnya, " Kau akan kemana hari ini? "

"Hanya ke kantor dan meeting dengan beberapa client. Kau mau aku jemput pulang? "

"Okay, nanti aku kirim pesan jika aku sudah selesai... "

"Baiklah. Mau aku minta Lucas mengantarmu? "

"Hm, no... No. Aku bisa membawa mobilku... "

"Okay, take care then... "

"Okay. I love you... "

"Love you more, baby... ", Raline tersenyum.

***

" Dok, ada pasien yang mengalami pendarahan di otaknya. Kecelakaan", Raline baru saja menyelesaikan operasinya saat Lean - dokter residen yang menjadi bimbingannya menghampiri.

"Kau sudah memanggil ahli saraf? ", Lean mengangguk, " Okay, aku kesana"

Raline memeriksa keadaan pasiennya.

"Sepertinya kita harus bergantian dokter, kau bersiaplah setelah aku selesai", Raline mengangguk.

Operasi berjalan lama. Raline sudah menunggu 3 jam dengan apd lengkap, bersiap untuk melanjutkan operasi.

***

Samuel POV

Jam sudah menunjukkan pukul 7.00 malam, seharusnya Raline sudah menyelesaikan tugas paginya. Tapi, aku sudah mencoba menelponnya sejak pukul 5 tadi dan dia tidak menjawab sama sekali. Bahkan ponselnya tidak bisa dihubungi.

Lucas sudah ku perintahkan untuk menjemputnya karena aku akan menunggu di pelabuhan. Namun, karena Raline tidak menjawab telpon, maka ku putuskan untuk memerintahkan Lucas kembali.

Jam 8 malam, ponselku berdering. Tertera nama Raline disana.

"Raline? "

"Hi, Sam. Sorry, I have such a big operation before. Aku baru selesai dari ruang operasi. Lucas sudah menunggu? "

"Ya, baby. Tapi aku sudah menyuruhnya kembali. Tugasmu sudah selesai? "

"Hm... Hm... Aku lapar sekali", aku tersenyum.

" Aku akan tiba 30 menit lagi. Kau bersiaplah, kita makan, okay? "

"Yeay!!! Okay, see you, Sam... ", aku tersenyum lagi. Suara dan tawa renyah gadis itu membuat hariku cerah seketika. Meskipun sejak siang moodku tidak karuan karena urusan dikantor, tapi mendengar suaranya, semua menjadi baik - baik saja.

" Bye, Love you... "

"Love you more, Sam... ", Raline memutus sambungan telponku.

Aku langsung bersiap - siap. Mengambil kunci mobilku. Lucas bersama timnya mengikutiku dari belakang.

***

Aku menunggu Raline di depan pintu UGD Rumah Sakit. Ia bilang ia akan keluar 5 menit lagi.

Tak berapa lama, aku melihatnya berlari kecil menuju mobilku. Aku tersenyum.

" Hey... ", sapaku saat ia tiba dihadapanku. Ku cium bibirnya dan ku peluk tubuhnya, " I miss you so much... ", Raline tertawa mendengar ucapanku.

Complicated 3 - My Shades (On Going)Where stories live. Discover now