[FOLLOW SEBELUM BACA SAYANG, VOTE TIDAK AKAN MEMBUAT PAKET MU TERKURAS HABIS]
Happy Reading ⚫
"Vin, bantu gua bagiin undangan ini dong," Ucap Fitri, seraya memberikan banyak lembar undangan ulang tahun ketangan Vina.
"Undangan apanih? Nikahan Lo sama Alfa?" Tanya Vina.
"Pala Lo!"
"Wihh, besar besaran nih acara ulang tahun Lo?"Tanya Vina, dengan mata yang berbinar.
Bagaimana tidak? Acara ulang tahun Fitri, akan dirayakan dihotel bintang lima. Memang benar, orang tua Fitri adalah orang kaya. Fitri anak pertama dari dua bersaudara, wajar jika orang tuanya akan merayakan ulangtahunnya dengan sangat meriah.
"Lo bego banget sih Fit! Seharusnya dari tadi pagi bagi undangannya, ini udah siang gini baru dibagi!" Omel Vina.
"Lupa sialan!" Jawab Fitri, kemudian melangkahkan kakinya menuju kelas sebelah.
Vina yakin, setengah lebih dari murid SMA BINTANG HARAPAN akan diundang keacaranya. Fitri adalah anak yang royal, tidak pernah mau sesuatu yang sederhana, untung saja orang tuanya sultan, jadi tak apa sekalipun dia sangat boros.
Vina langsung membagikan undangan itu keteman temannya. Banyak sekali undangannya jadi dia harus segera bergerak cepat.
"Dari siapa Vin?" Tanya Alfa, saat dia memberikan undangan itu kemeja Alfa.
"Fitri dong, dia kan dua hari lagi ulang tahun,"
"Lah masa?"
"Iya dodol! Oh iya, buruan resmiin hubungan kalian, jangan di-ghosting gitu sahabat gua." Ucap Vina mendelik kearah Alfa.
Alfa diam saja, tak menyahut apa apa. Alfa memandang Vina yang berjalan dengan membagikan undangan itu keteman temannya.
Alfa tersenyum miris, kenapa dia bisa lupa ulang tahun kaleng rombeng itu. Lalu, kado apa yang akan ia berikan untuk Fitri.
Akhirnya, tangannya pun dengan lincah mencari informasi tentang kado apa yang cocok untuk ulang tahun doi.
Eh? Doi?
Alfa terkikik geli, bisa bisanya kaleng rombeng itu terpikat olehnya. Padahal, setiap hari mereka selalu bertengkar. Memang benar, cinta dan benci itu beda tipis.
"Fitri sultan anjir, lah gua? Mau buat kandang kelinci aja harus jualan kuaci dulu," ucap Alfa, dengan lirih.
Alfa mengalihkan perhatian dari ponselnya. Melihat Dio sedang duduk di kursinya, Alfa bergegas mendekati meja Dio. Biasanya ide dari Dio sangat cemerlang, siapa tau bisa membantunya mencari kado apa yang cocok untuk Fitri.
"Woi bro!" Sapa Alfa, dengan menepuk pundak Dio. Dio menoleh, tanpa menjawab Alfa.
"Menurut Lo, kado yang cocok untuk doi apa? Duit gue pas-pasan tapi?" Ucap Alfa, dengan serius kepada Dio.
"Beliin kolor Hello Kitty aja, kan warna pink tuh. Fitri kan suka, sama semua yang berwarna pink," Saran Dio dengan tak kalah serius.
"Selain murah, berguna juga. Dari pada Lo kado bunga, boneka, atau apalah itu ngga guna. Mending Kolor kan kepake akhirnya." Lanjut Dio.
Mata Alfa berbinar, seketika dia menemukan jawaban dari pertanyaannya, kado apa yang cocok diberikan untuk kaleng rombeng itu.
"Wah mantap! Bener juga, ngga salah gua minta saran ke Lo!" Ujar Alfa dengan girang.
Alfa langsung berlari kearah mejanya. Setelah ini ia akan langsung pergi menuju tempat penjualan kolor kolor karakter yang imut imut itu.
"Pasti fitri bakal suka!" Ucap Alfa dengan antusias.

YOU ARE READING
ALVINA [END]
Teen Fiction"Kebodohan yang pernah aku lakukan adalah tetap berharap pada manusia hingga lupa ada kuasa yang lebih darinya, yaitu Tuhan" -Alvina Chalista Putri- "Ku fikir kamu akan menjadi lembar terakhir dari pencarianku selama ini, ternyata aku salah. Tuhan m...