Part 23: The Promise

1.1K 131 3
                                    




Ini adalah pertama kalinya Krist menginjakkan kaki di istana Leontopodium. Pintu istana selalu terbuka untuk Krist. Ketika sampai di depan pintu istana, Krist dan Singto langsung diarahkan oleh pengawal kerajaan untuk menemui raja.

 Ketika sampai di depan pintu istana, Krist dan Singto langsung diarahkan oleh pengawal kerajaan untuk menemui raja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raja Marck menyambut putranya itu dengan pelukan hangat. Sedangkan Singto membungkuk memberi hormat pada raja dan dibalas dengan senyuman oleh raja.

"Kau sehat, Krist?", tanya sang raja.

"Seperti yang ayah liat, aku baik-baik saja. Singto merawatku dengan sangat baik.", jawab Krist sambil tersenyum dan melihat ke arah Singto, membuat Singto tersipu malu.

"Ratu ingin sekali bertemu denganmu, Krist. Katanya ia ingin bertemu langsung dan berbincang. Mau kah kau temui dia?"

"Boleh, ayah.."

Seorang pengawal memberi gestur agar Krist mengikutinya menuju ke tempat ratu berada. Krist pun langsung mengikutinya. Ketika Singto ingin mengikuti Krist, raja memanggilnya.

"Kau tetap disini Singto, ada hal yang ingin kubicarakan denganmu.", ucap raja.


***

Krist diarahkan oleh pengawal ke taman belakang istana. Taman tersebut penuh dengan beraneka ragam bunga yang didominasi oleh bunga mawar. Di bagian tengah taman ada bangunan kecil yang biasa untuk bersantai menikmati pemandangan, sambil minum teh. Di tempat itu lah, Ratu Alana telah menunggu Krist. Pengawal tersebut meninggalkan Krist berdua saja dengan Ratu Alana. Krist langsung mengenalkan dirinya dan memberi hormat.

"Salam Yang Mulia, saya Krist Perawat."

"Panggil saja aku bunda. Kau juga anakku. Duduk, Krist."

Krist duduk di hadapan Ratu Alana, dirinya sedikit gugup pertama kali bertemu langsung dengan orang yang bisa dibilang ibu tirinya itu.

"Kau sudah bertemu Kendric dan Kenna ya?", tanya sang ratu.

"Iya sudah, mereka mampir menjenguk di rumah sakit. Oh ya, dimana mereka sekarang?"

"Mereka tidak tahu kau akan mampir kemari, jadi Kendric sedang pergi berburu bersama temannya dan Kenna pergi berlibur dengan pacarnya."

Ratu Alana ini sepertinya baik.

"Krist. Apa kau benar-benar tidak ingin tinggal di istana? Banyak hal yang perlu kau pelajari untuk jadi penerus tahta."

Krist terkejut, karena tidak pernah terlintas sedikit pun di pikirannya untuk menduduki tahta kerajaan.

"Aku tidak pernah berniat untuk mendapatkan tahta. Aku hanya ingin hidup seperti orang biasa."

"Mengapa Krist? Kau adalah penerus tahta yang sebenarnya."

"Karena bagiku, hidup di istana berarti tidak menjadi diriku sendiri. Aku masih mempunyai keinginan untuk melakukan passion ku sebagai pelukis. Pangeran Kendric lebih layak menjadi Putra Mahkota, karena ia sudah sejak lahir dididik untuk menjadi penerus tahta. Aku hanya orang luar, tidak berniat mengambil tahta itu."

"Aku akan membantumu menjadi Putra Mahkota jika kamu menginginkannya, Krist."

"Mengapa?"

"Karena aku merasa bersalah. Ayahmu selalu mencintai ibumu, bahkan hingga saat ini ayahmu masih mencintainya. Kau tahu ikatan antara alfa dan omega yang disebut fated pair? Satu pasangan untuk seumur hidupnya. Itulah ayahmu dan ibumu. Aku tidak akan pernah bisa mematahkan ikatan itu. Selama aku menikah dengan raja, tidak pernah sedikit pun raja mencintaiku. Kendric dan Kenna pun terlahir dari pembuahan in vitro dan menggunakan ibu pengganti. Aku hanya mendonorkan sel telurku, aku tidak pernah hamil dan melahirkan anak-anakku sendiri.

"Mengapa mengatakan itu padaku?", tanya Krist yang masih tercengang dengan cerita Ratu Alana. Ia menceritakan rahasia pribadinya pada Krist.

"Aku benar-benar merasa bersalah. Waktu itu, ayahmu sudah bilang padaku bahwa ia tidak akan bisa jadi suamiku, ia tidak akan mampu mencintai orang lain. Tapi aku tetap menikahinya demi orang tua ku, demi menyelamatkan bisnis keluargaku. Kendric dan Kenna pun terlahir karena tuntutan raja harus memiliki keturunan, padahal raja sudah tidak bisa menyentuh siapapun lagi, selain mate nya. Aku berjanji akan menyimpan cerita ini seumur hidupku. Kendric dan Kenna pun tidak mengetahuinya. Aku menceritakan ini padamu agar kau tahu seberapa besar rasa sayang raja pada ibumu dan kamu. Mungkin ia menginginkanmu tinggal disini bersamanya."

"Ratu Alana, maksud ku bunda.. Demi ayahku, kau..."

"Selama aku menikah dengan raja, ia tidak pernah terlihat bahagia. Tapi ketika kau kembali, ayahmu itu sangat bahagia. Kini ia menjadi orang yang lebih ramah dan hangat. Aku akan melakukan apapun demi kebahagiaan raja."

"Bunda.. Aku senang ayahku menikah denganmu. Terima kasih sudah mencintainya. Aku sudah mengatakan pada ayah bahwa aku tidak ingin menjadi penerus tahta. Aku percaya bunda lebih mampu menjaga ayahku."

Air mata menetes dari pelupuk mata sang ratu. Tak lama, seorang pengawal memberi kabar bahwa Krist harus segera pergi ke bandara karena jadwal pesawatnya untuk take off sudah dekat.

"Aku pamit dulu, bunda. Tolong jaga ayahku.", ucap Krist berpamitan pada ratu. Sang ratu pun menarik Krist dan memeluknya, "terima kasih, Krist."


***

"Singto, hal yang ingin kubicarakan adalah mengenai pers. Banyak berita hoax yang mengarah tidak baik pada image mu."

"Aku tidak terlalu peduli pada pers selama tidak mempengaruhi hubunganku dengan Krist, Yang Mulia."

"Tetapi kau harus muncul ke hadapan wartawan dan menjelaskan hubunganmu dengan Krist. Karena juru bicara kerajaan hanya bisa mengatakan kalian berpacaran, tapi pers selalu menuntut lebih. Mereka bahkan mengorek masa lalu mu dengan wanita-wanita bayaran yang menjadi korban pembunuhan.", raja menghela nafasnya setiap mengingat wanita bayaran yang pernah digunakan oleh Singto. Ia masih tidak yakin bisa menitipkan putranya pada Singto, tapi di sisi lain putranya sangat bahagia bersama Singto dan ia tidak ingin mengambil kebahagiaan putranya.

"Bagaimana jika pengumuman kepada pers adalah pengumuman pernikahan saya dengan Krist? Hal ini lah yang ingin saya sampaikan pada Yang Mulia. Saya berencana melamar Krist di Wisteria Hills. Saya memohon ijin untuk menikahi Krist. Apakah anda menyetujuinya?"

"Singto, kau.. Melihat putraku yang lebih memilihmu daripada ayahnya, sudah pasti 100% lamaranmu akan diterima. Aku tidak akan menghalangi kebahagiaan putraku. Hanya satu pesanku, tolong jaga Krist, baik secara fisik maupun perasaannya. Jika sampai terjadi sesuatu pada Krist, bersiaplah kehilangan nyawamu.",

"Saya berjanji akan menjaga Krist dengan segenap hati, jiwa, dan raga saya."

Blossom of Snow (Sequel)Where stories live. Discover now