5

210 19 9
                                    

Jungkook terlihat duduk dengan tidak nyaman disamping Chanyeol yang berbanding terbalik dengannya, justru terlihat menikmati pertunjukan yang ada dihadapan mereka. Jungkook tidak pernah mengerti apa menyenangkannya dari pertunjukan tari telanjang tanpa bisa menyentuh para penari yang sedari tadi menggoda mereka. Jungkook paham jika Chanyeol sangat suka klub yang sudah bertahun - tahun mereka kunjungi. Mereka bisa melihat semua pertunjukan yang ada di klub dari sebuah kamar kecil khusus yang tidak akan bisa terlihat oleh orang lain.

Tapi ini terlalu membosankan.

"Hyung..." panggil Jungkook.

Chanyeol dengan tidak rela menatap kearah Jungkook yang menganggu konsentrasinya.

"Tidak ada yang lebih menarik?" tanya Jungkook.

"Ada tapi... nanti dulu, aku mau menikmati pertunjukan ini," jawab Chanyeol yang bahkan sudah memajukan kursinya lebih dekat pada jendela untuk melihat pada penari telanjang.

"Ah.. membosankan," ucap Jungkook yang kemudian bangkit berdiri.

"Tadi kan sudah senang - senangnya Kook..." kata Chanyeol yang masih menatap serius kearah para penari telanjang, "Kau cari kesenanganmu sendiri sana.. asal jangan berlebihan ya.."

"Kau.. tidak seharusnya mengatakan hal itu ckckckckckck..." Jungkook rasanya ingin memukul seniornya itu.

Ia keluar dari ruangan, menelusuri koridor yang hanya dijaga oleh beberapa orang. Kakinya terus melangkah, berdiri didepan sebuah lift yang ketika pintu terbuka mobilnya sudah siap untuk ia pergi kemanapun. Biarkan saja Chanyeol, seniornya itu akan diam melihat penari telanjang sampai berjam - jam.

Jungkook masuk kedalam mobil setelah menekan tombol lift menuju basement. Sembari menunggu lift sampai ke basement, ia mengambil handphonenya. Senyumannya mengembang menatap pada sebuah foto anak laki - laki berkebangsaan Jepang yang ia temui beberapa hari lalu.

Shotaro Nakamura bagi Jeon Jungkook jauh lebih menarik dari 1000 penari telanjang.


Shotaro menghela nafas panjang, tatapan matanya mengarah pada minuman dingin dan satu porsi kimbab yang tidak ia sentuh sama sekali. Shotaro hanya malas untuk pulang dan terlalu malas untuk kembali ke villa. Dia takut akan melihat kemesraan Hyunbin dan Doyoung.

"Permisi..."

Shotaro menolehkan kepala, menatap kearah seorang laki - laki tua dengan pakaian lusuh dan kondisi tidak terawat.

"Apakah kau akan memakan kimbab itu? Kalau tidak.. bolehkah untukku?"

Shotaro buru - buru bangkit berdiri, "Silahkah dimakan."

"Terima kasih," kata si laki - laki tua yang kemudian duduk di depan Shotaro dan menikmati kimbab yang ia buka dengan terburu - buru.

"Sebentar ya..." Shotaro masuk kembali kedalam toko, ia membeli beberapa mie instan dan lauk pauk cepat saji yang ia bawa untuk si laki - laki tua.

"Kau baik sekali... ini saja sudah cukup," kata si laki - laki.

"Tidak masalah kok," Shotaro menyodorkan makanan pada si laki - laki tua, "Silahkan.."

Shotaro tersenyum lebar ketika menatap pada si laki - laki tua yang tengah menyantap makanan dengan begitu bersemangat.

Bunyi dering handphone Shotaro membuat dia mengalihkan pandangannya.

'Datang ke Stasion YYD. Sekarang!'

"Silahkan dinikmati makanannya ahjussi.. aku harus pergi," kata Shotaro.

RED ROOM - SHOW BEGINWhere stories live. Discover now