🍩4🦴

37 14 23
                                    

Ayeyeyeyeye
Aku double up masa?
Xixixix... Semoga kamu senang bacanya😘😘😘
Lope banyak+banyak

Brak/

"Aaaa...mama, papa, bang Riel, huaa...takutttt!!!" Teriak Ariana yang sudah berlari terbirit-birit.

Bagaimana mungkin engga, pasalnya ada tangan yang memegang lengannya. Tak kuasa melihat ke belakang, Ariana terlalu takut untuk berbalik hingga memilih untuk berlari sebisa mungkin. Setelah merasa tak ada yang mengikutinya, Ariana berhenti di persimpangan, sembari celingak-celinguk mencari kendaraan yang bisa ditumpangi.

Demi apapun, gua bakal botakin bang Adriel! Batinnya dengan kesal.

Jam sudah menunjukkan pukul 15.45, pertanda dia harus segera balik ke rumah. Ia kembali merogoh handphonenya dan mengecek apakah ada keajaiban yang terjadi.

"Masih sama, batre kosong...kek hati ini," ujarnya sambil menendang pelan bebatuan di persimpangan.

Sepersekian detik berlalu, sebuah tangan yang memegang bahu Ariana kembali membuatnya SHOCK!.

"Aaaa...mama, papa, bang Riel, nih tangan ga sopan banget. Huhu...main nempel-nempel wae." Teriak Ariana kaget yang mengambil ancang-ancang kabur lagi.

Tapi, tangan itu justru menariknya lebih kuat hingga menubruk sebuah dada bidang. Bisa Ariana rasakan, bahwa jantung orang ini kurang sehat. Berdegub sangat kencang,

Jangan bilang dia syok lagi liat gua yang kek Ariana Grande.

Waitt, sadar cok...lu lagi di situasi dan
kondisi yang sangat membagongkan.

Ariana bisa menebak, kalau yang sedang memeluknya saat ini ialah seorang pria. Ia enggan membuka mata karna takut akan di bunuh ditempat saat itu juga. Ariana bisa merasakan degub jantungnya yang masih berdetak cepat, nafas yang memburu dan aroma yang eemmm harum sih.

Pelukan semakin merenggang, dan kini sebuah suara memecah keheningan sekaligus berhasil membuat Ariana terkejut terkaget-kaget.

"O-Ollyn?" Suara itu... nama? Benar tak ada yang memanggilnya seperti kecuali seseorang. Seseorang yang selama 3 tahun tak memberi kabar dan berhasil membuat Ariana benci. Mata Ariana memanas...seolah sudah tahu dengan tepat, siapa sosok di depannya sekarang. Lidahnya kelu untuk berucap...bahkan jika hanya sekedar menyapa.

Merasa tak mendapat respon dari Ariana, akhirnya sosok tersebut membuka suara...

"Ma-maaf...." Lirihnya yang terdengar sangat sedih. Ia melepaskan tangannya di pundak Ariana dan melangkah mundur satu langkah. Ia menundukkan wajahnya, seakan ia benar-benar menyesal atas apa yang telah terjadi di antara mereka.

Ariana memilih tak menatapnya, ia juga sama...menunduk dengan berbagai pertanyaan yang muncul di otak mininya. Ia memilih menjauh...tak mau mengeluarkan emosi di tempat seperti ini.

Hufft/

"Gua mau pulang dulu ya," hanya itu yang berhasil ia katakan. Ia kemudian mempercepat langkahnya, ia tak siap bertemu dengan sosok itu sekarang.

Tak nak aku...ga suka, gelay, batinnya.

Belum sejauh 5 meter dari TKP, sebuah motor berhenti tepat di sampingnya. Ia melirik sekilas sang empunya dan segera berlalu dari sana.

Ngapain nih bocah? Udah tahu gua lagi patah...sepatah-patahnya, malah nongol, batinnya

"Naik!" Titahnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I Call You Baby?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang