Part 16

12 4 0
                                    

Bangku taman terasa sepi, begitu juga dengan yang ku rasakan. Semua orang merasakan kehilangan yang sama. Hanya saja seperti inilah aku. Angin yang berhembus meniup pelan rambut yang menutup wajah ku. Hanfu putih ku masih melekat dengan rapi seperti tadi pagi. Rambut yang terikat sederhana sangat sesuai dengan apa yang ku pakai.

"Tisu,"ucap Fang Leng menyodorkan tisu. "Makasih. Ko aku setuju dengan permintaan Mami,"ucapku. "Kamu yakin Xia. Kita masih punya banyak waktu untuk mencari orang yang mirip dengan yang kamu mau,"ucap Fang Leng. "Bukannya kamu suruh aku lupakan itu,"tanyaku. "Xia He. Aku bilang begitu bukan berarti kamu harus melakukan itu juga.

Aku yakin kamu menyukai nya karena alasan tersendiri. Hanya saja aku ingin biar kamu nggak tercenung dalam harap. Aku nggak mau memaksa mu Xia He,"ucap Fang Leng. "Nggak papa Ko. Aku ikut apa kata Mami juga ikhlas. Ya mungkin aku nggak sesuai dengan yang Koko mau sekelas anak kesehatan. Tapi aku bisa masak kok,"ucapku.

"Kamu ini ada-ada aja. Capek juga banyak hal ngga ada kepastian Xia. Aku malah takut kalo nggak sesuai dengan yang kamu mau. Tau kan prajurit gimana. Kamu mau hidup sederhana dengan ku?,"tanya Fang Leng. "Aku terbiasa hidup sederhana Ko. Bukan pengejar harta dan semua itu. Coba kalo Raline denger, sudah kena ceramahnya,"ucapku tenang. "Pasti berat sekali kan rasa nya,"ucap Fang Leng.

"Nggak juga. Ada seorang teman ku dulu yang bilang dengan sedih, aku hanya menahan mereka untuk bahagia di dunia baru nya. Makanya aku lebih memilih tenang saja. Aku sudah menyimpan Raline dalam hati,"ucapku. "Setelah insiden ini kamu masih mau terbang?,"tanya Fang Leng. "Harus dong. Aku sering tertawa di atas ketinggian dengan Raline.

Dengan berada di ketinggian, entah mengapa itu terasa aku selalu bersama nya. Hanya saja dia terbang jauh lebih tinggi dalam setiap perjalanan nya,"ucapku memandang lurus ke taman hijau luas. Keheningan kembali menyapa beda nya sekarang aku berdiri dengan Fang Leng.

"Nduk,"

"Ehh Tante,"ucapku tersenyum lebar membuktikan bahwa aku baik-baik saja. "Nggak usah paksain senyum Nduk. Kemarin waktu Raline pulang ke Jogja, dia cerita dikasih Xia He hanfu. Nah makanya ku suruh kasihkan kebaya. Memang berat Nduk.

Tapi ini ngga seberat beras 50 kg,"ucap Saras, ibunda Raline dengan mata berkaca-kaca mengingat candaan Raline. Kapan dia akan pintar? Mana bisa membandingkan berat beras 50 kg dengan kebaya. "Cuma ya ternyata ngga sampai di kamu. Jadi Tante kasih ke kamu langsung,"ucap Saras. "Terimakasih banyak Tante.

Raline suka cerita katanya kalo di rumah itu pakai kebaya sama aja kena turbulensi 8 kali,"ucapku menerima kebaya yang di berikan Saras. "Mami mu bilang kamu sudah mau nikah ya,"tanya Saras. "Iya Tante,"ucapku tersenyum tipis. "Sama Pak tentara ini,"tanya Saras menunjuk Fang Leng ku angguki.

"Selamat ya Nduk. Semoga lancar, Tante mah cuma bisa doa. Jangan lupa undang Tante ya,"ucap Saras sebelum berlalu ku angguki. "Banyak sekali doa yang tercurah sedangkan aku sendiri bingung menentukan pilihan. Kenapa bayangan Xiu Huan tak pernah bisa hilang,"ucapku dalam hati.

---

Beberapa hari berkabung berlalu, suasana juga berbeda dengan biasanya. Meja makan penuh dengan aneka masakan Cina. Cheongsam yang ku pakai tak bisa melukiskan apa yang tengah ku rasakan. Aku seperti kehilangan jiwa ku lagi. Mengikuti kemana hidup membawa ku pergi.

Meninggalkan semua riuh di dalam ruangan, aku kembali berdiri di tepi kolam teratai dekat rumah ku. Lama sudah aku tidak lagi berkulvitasi setiap malam tapi nyatanya Xiu Huan sering datang menemui ku tanpa kata. Melewati jembatan sembari melihat bayangan ku di bawah air.

"Kenapa kamu milih jalan yang kamu sendiri ngga sukai Xia,"tanya Fang Leng berjalan ke arah ku. "Memang nya apa mungkin orang yang ku sukai akan datang untuk mencari ku? Lagian semua itu bukan nya sama saja bagi mu,"tanyaku. "Sama seperti saat kamu meminta nya hari itu. Aku akan melepas mu saat kamu menemukan Xiu Huan yang kamu tunggu.

Àirén : Permaisuri Xiu Juan - Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang