07 🍒 sakit

5K 766 44
                                    

Irene tidak kunjung sembuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene tidak kunjung sembuh.

Padahal kemarin malam Irene sudah dapat membuat makan malam untuk mereka berdua, tetapi ternyata Karina salah. Pukul dua pagi, Karina terbangun karena dikejutkan oleh ketukan konstan di pintunya. Tidak pernah Karina membayangkan dia akan mendapati Irene tengah terduduk menahan sakit ketika dia membuka pintu.

"Mama!" Karina berteriak, tetapi Irene tidak merespon. Malahan, Irene meraih bahu Karina dengan tangan lain yang tidak mencengkram perutnya. "Mama kenapa?"

Karina hanya mendapat ringisan sakit sebagai balasan, membuat Karina semakin panik.

"Ma, bilang sama Rina Mama kenapa?! Sakit? Ma, jawab Karina doong."

Irene mengangguk. "Pe-perut Mama."

Tubuh Karina bergetar. Tidak pernah dia menghadapi situasi seperti ini. Melihat Irene kesakitan, Karina sungguh tidak tega. Membayangkan sesuatu yang buruk menimpa Irene membuat Karina rasanya ingin menangis saja.

"Rina cari bantuan ya, Ma," ucap Karina seraya melesat ke dalam kamar mengambil ponselnya.

Irene masih dalam kondisi terduduk di lantai ketika Karina kembali dengan ponsel di tangan. Dengan bergetar tangan Karina menekan satu-satunya kontak yang ada di dalam pikirannya. Dia tidak mungkin membawa Irene ke rumah sakit sendirian. Karina baru di Jakarta. Dia tidak tahu harus kemana dan dengan siapa di tengah malam buta seperti ini. Hanya Hema yang ada di pikirannya.

Satu kali berdering, tidak ada yang mengangkat.

Dua kali berdering, masih sama.

Dering ketiga, keempat, dan seterusnya, hasilnya nihil.

Karina mengerang frustrasi. Ini sudah jam dua pagi, Hema pasti tengah tertidur jadi wajar saja lelaki itu tidak menjawab teleponnya.

Sebenarnya ada satu orang lagi yang Karina pikirkan, tetapi rasanya tidak mungkin Karina menghubungi orang itu.

"Karina, sakit..." suara lirih Irene membuat Karina memantapkan tekad untuk menghubungi orang itu, apapun hasilnya nanti.

Sembari merapalkan doa di dalam hati agar permintaan pertolongannya kali berhasil, jari Karina membuka aplikasi Instagram, lantas mengetik dengan cepat ke salah satu akun di daftar recent direct message-nya.

Untunglah, enam menit berselang setelah Karina membombardir pesan di roomchat, dia mendapat balasan.

Untunglah, enam menit berselang setelah Karina membombardir pesan di roomchat, dia mendapat balasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada lagi balasan dari Yeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada lagi balasan dari Yeri.

Karina sontak menangis karena dia tidak tahu lagi harus berbuat apa. "Maaa! Jangan tidur!"

Irene sudah hampir kehilangan kesadarannya. Matanya sudah hampir menutup dengan rintihan kesakitan yang terus lolos dari bibir tipisnya.

"MAMA!" Karina mengguncang-guncang tubuh Irene yang sudah terkulai lemas. Tangisnya semakin menjadi karena Irene kini sepenuhnya tidak sadarkan diri.

Ting!

Ada direct message baru.

Buru-buru Karina merespon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Buru-buru Karina merespon.

Setelah mengirimkan alamatnya kepada Yeri, Karina hanya dapat menunggu seraya memeluk tubuh mungil Irene yang tidak berdaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengirimkan alamatnya kepada Yeri, Karina hanya dapat menunggu seraya memeluk tubuh mungil Irene yang tidak berdaya. Tangisnya tidak kunjung berhenti, berharap bahwa Yeri benar-benar datang.

Karena Karina tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu yang buruk terjadi kepada mamanya.

After all, Karina hanya berdua bersama Irene di dunia ini—tidak ada papa, apalagi saudara.

🍒🍒🍒

Lemme present you a short, trashy, and unedited chapter.

Sebenerny ini filler aja sih wkwk, soalnya di chapter depan Yeri ketemu Irene jeng jeng jeng

Abis ini update lama karena aku lagi uts so bye~~

[✔] JuicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang