14

36 6 1
                                    

"Makanya kalo mau nyebrang tuh tengok kanan kiri! Emangnya jalanan punya kamu apa hah!" Omel Kanaya.

"Iya sayang iya" jawab Aidan pasrah.

Dirumah sakit dan tepat diruangan Aidan ada teman temannya, tadi mata Aidan menangkap seorang penjual rujak bebek disebrang sana lalu Aidan beranjak akan menyebrang tetapi ia malah asik berjalan tanpa melihat kanan kiri dan saa Aidan sudah ditengah tengah jalanan ada mobil yang akhirnya menyerempet tubuhnya dan terjatuh pingsan.

Tidak parah hanya pingsan dan luka disiku, dan pelipisnya tetapi membuat Kanaya khawatir.

"Ziko" panggil Aidan.

"Hmm?" Jawabnya yang masih asik bermain game diponselnya.

"Beliin gue rujak bebek dong tadi ga sempet" Ziko menatap Aidan tak percaya? Apakah Aidan ini ngidam sampe sekarang masih menginginkan rujak bebek itu?.

"Kamu ngidam ya?" Tanya Kanaya.

"Iya, ngidam anak kamu" jawabnya tersenyum.

"IHH KANAYA LO PERNAH ANUAN SAMA AIDAN?" tanya Kinan menggema diruangan.

"Brisik toa!" Sentak erlan.

"Bidiimit"

"Gapernah lh nnti gue bunting gimana" jawab Kanaya.

Aidan mencium pipi Kanaya sekilas "Nanti aku tanggung jawab"

"Big no! Aku mau nikmatin masa remaja aku dulu sama temen temen" ujar Kanaya.

"Iya deh iya"

"Kita pamit ya ai, nay" pamit Ziko mewakilkan semuanya.

"Iya" jawab Aidan.

"Hati hati" ujar Kanaya melambaikan tangannya.

"Dahh, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

***

Tok tok tok

"Iya sebentar" triak seseorang dari dalam rumah besar.

Ceklek.

"A-arven?" Ucapnya lirih dan tak percaya apakah ini hanya mimpi? Jika mimpi tolong jangan bangunkan dirinya masih ingin bertemu arven.

"Gamau peluk nih?" Tanya arven yang sudah merentangkan kedua tangannya berharap Kinan akan memeluknya dan yaa... Kinan memeluknya dengan erat.

"Kangen banget" ucap arven sambil menyiumi rambut Kinan yang wangi.

"Aku jugaa" jawab Kinan menyembunyikan wajahnya di dada bidang arven.

"Siapa nan— eh arven" ucap Audi tersenyum dan dijawab senyuman oleh arven.

"Arven nya diajak masuk dulu dong nan" ujar Audi.

"Masuk tinggal masuk kok" jawab Kinan tanpa melepaskan pelukannya.

"Ayo masuk ven" titah Audi.

Arven pun masuk dengan Kinan yang masih memeluk dirinya dengan erat lalu duduk dan Kinan duduk disampingnya.

"Bi iyem tolong buatin minuman 1 ya" triak Audi.

"Iya non" jawabnya.

Audi duduk dihadapan arven dan Kinan "Gimana kuliahnya?" Tanya Audi.

KinanWhere stories live. Discover now