BAB - 13

38 9 46
                                    

BAB -13
Buku Tahunan Siswa

     "Kei, menurut lo gue harus cover lagu apa di konten selanjutnya?" Arka berbisik di tengah mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     "Kei, menurut lo gue harus cover lagu apa di konten selanjutnya?" Arka berbisik di tengah mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.

     Keita meletakkan bolpoinnya dan menunduk sedikit agar tidak kelihatan berbicara. Ia merendahkan suara untuk membalas Arka. "Emang kita sedekat itu, sampai gue harus kasih saran ke lo?" jawab Keita sarkastik.

     Ia kembali memusatkan perhatiannya ke Pak Teguh. Jujur, kehadiran Arka membuatnya terganggu. Sejak kapan laki-laki ini duduk di sebelahnya. Alih-alih mendengarkan penjelasan tentang Perkembangan Alam Pikir Manusia, Arka terus-menerus mengganggu Keita.

     Merasa tidak mendapat perhatian dari Keita, laki-laki itu mengambil stabilo berwarna kuning dan mencoret asal pada binder Arka. Keita melotot melihat tingkah laki-laki yang mengenakan kaus hitam dan jeans biru muda tersebut. Di mata kuliah ini, Keita terpisah kelasnya dengan Nata. Orang yang ia kenal hanya Arka saja dan beberapa wajah tidak asing yang ia temui saat Kopi Manis. Sayangnya, Keita tidak mengingat namanya.

     Keita berhenti menulis dan menarik napas panjang. Kegaduhan kecil yang Arka buat sungguh menyebalkan. "Gue nggak bisa fokus. Bisa diem nggak?"

     "Bisa kasih saran nggak?"

     "Bukannya biasa pake polling instagram?"

     "Kok lo tahu?" Keita diam, Ia sadar telah salah bicara. "Lo stalking instagram gue? Atau lihat cover youtube gue?" Keita tidak berani melihat Arka. Gawat kalau kini kepala Arka benar-benar membesar.

     "Saya, Pak." Arka mengangkat tangan saat guru berbadan buncit itu mengabsen mahasiswanya.

     "Keita?"

     "Saya Pak." Keita mengangkat tangan dan setengah menegadahkan wajah agar terlihat.

     "Nama kamu Bimo Arlingga?" Sontak seluruh kelas tertawa melihat tingkah Keita, termasuk Arka.

     "Maaf, Pak. Saya kira giliran saya yang dipanggil."

     "Ya sudah. Saya absen sekalian saja. Keita NIM berapa?"

     Keita menyebutkan 3 angka terakhir dari Nomor Induk Mahasiswanya. Kemudian ia bersender agak ke bawah agar menutupi wajah malunya. Tidak ketinggalan, ia menyikut Arka memintanya berhenti tertawa.

     Sambil cengengesan Arka berkata, "Malu ya, Kei? Tadi gue yang manggil padahal. Pffftt."

     "Bisa diem nggak?" Keita memberikan satu pukulan lagi ke Arka. "Ngeselin banget sih."

     "Maaf, maaf. Jadi gimana soal sarannya?"

     Pak Tegus sudah menyudahi kuliahnya. Menghiraukan pertanyaan Arka, Keita bergegas memasukkan binder ke tottte bag dan meninggalkan Arka. Ia sudah keburu kesal dengan Arka.

Finding Me, KeitaWhere stories live. Discover now