Takdir menulis kisah hidupku
Dari kejauhan aku mengagumimu
Dalam diam aku mencintaimu
Kamu penyemangat dalam takdirkuAku berusaha mendekatimu
Tak lama, harapanku layu
Sangat sulit untuk mendapatkan dirimu
Hati ini tersipu maluHari-hari berlalu
Dari kejauhan aku masih mengagumimu
Harapanku sudah layu, tapi tidak semangatku
Aku yakin aku mampuApa hatimu terbuat dari batu?
Aku akan menjadi air yang akan melubangimu
Apa sifatmu sedingin es batu?
Aku akan menjadi api untukmuUsahaku masih belum usai
Cintaku masih terukir di hati
Meskipun tak bertemu lagi
Manis wajahmu masih ada di hatiHari-hariku berlalu tanpamu
Anganku masih tentangmu
Aku rindu padamu
Aku sangat ingin melihat senyummuSekejap aku sadar
Cintamu bukan untukku
Sekejap aku sadar
Yang mencintaimu bukan hanya akuDitempat yang berbeda
Aku menatap awan
Ditempat ini pula
Aku kesepianHatiku kehilangan sosok dirimu
Senyumanmu menjadi pahit di hatiku
Bukan karena aku membencimu
Tapi cinta ini sudah layuSekarang aku tahu bahwa aku tak mampu
Tak mampu menjadi api untukmu
Tak mampu menjadi air yang melubangimuSifat dinginmu membekukan airku
Hatimu mampu memadamkan apiku
Dari jauh aku sepi
Dalam diam aku mati—Zhany, 2021.