1.0

2.1K 162 40
                                    

Kesalahan sepenuhnya milikku

Warning !!!!⚠⚠⚠⚠

21+++

Yang masih di bawah umur jangan baca dulu tanpa pengawasan orang tua. 🚸

Mengandung gore, kekerasan, dan penyiksaan.

Sad ending yakk..

Harap bijak dalam membaca.

Ingatkan jika ada kesalahan dalam penulisan nama dan typo yak.. ☑

Happy reading




❌❌❌

'Lihat, bagaimana bisa dia setenang itu ?'

'Sstt.. jangan keras-keras, kau mau di pecat karena ketahuan bergosip saat sedang bekerja?'

'Setelah apa yang terjadi pada keluarganya, kurasa tidak ada yang salah pada perilakunya..'

'Ck, sudahlah.. ayo, lakukan saja tugasmu, jangan banyak bicara.'

Kaki jenjang itu melangkah tegas memasuki lobby perusahaan miliknya itu, membawa badan tegap dan wajah dingin yang enggan tersenyum meski hanya sebatas ujung bengkok.

Pandangannya lurus kedepan dan tak berencana untuk menengok ke kanan dan kiri dimana beberapa anak buahnya membungkuk dan memberi salam padanya.

Meninggalkan bisik-bisik para karyawan yang masih saja tak memahami arti dari sikapnya yang berubah dingin dan tak tersentuh. Pria itu tetap melangkah pasti, seakan tak ada yang bisa menghentikannya.

"Sasuke!"

Dia berhenti saat tangannya menyentuh tombol lift. Melirik dari ekor matanya, teman merangkap asistennya itu berjalan cepat ke arahnya dari seberang ruangan. Raut wajah was-wasnya mendominasi dari ekspresi jenaka yang biasanya dia tunjukan. Tak mau terlalu peduli, Sasuke memasuki lift yang pintunya baru saja terbuka. Lelaki pirang yang tadi memanggilnya nampak terengah memasuki lift setelah mengejar langkah dengan terburu.

"Ada apa ?"

Suara dingin dari atasannya itu membuat tengkuk Naruto Uzumaki meremang. Bertahun-tahun mengenalnya, baru kali ini dia merasakan aura yang begitu dingin dan yah, menakutkan dari sahabatnya ini.

Jika kalian pernah tahu, bahwa sebuah keadaan akan membuat seseorang berubah ? Ya, Naruto melihat semua yang dialami Sasuke dan tahu apa yang membuatnya berubah.

"Kau menerima paket dari seorang dokter bernama Orochimaru tadi pagi. Aku sudah meminta seseorang untuk membawanya ke ruanganmu. Dan rapat penting dengan perusahaan Hyuga ditunda hingga besok. Apa kau keberatan ?" Naruto melirik dengan ekor matanya, mencermati segala ekspresi yang di tunjukkan oleh sahabat karib merangkap bos nya ini.

Nihil.

Tak ada ekspresi apapun yang di tunjukan olehnya. Seakan dia tak punya cukup tenaga untuk membuatnya, atau dia tak mau.

"Kalau setengah-setengah untuk melakukan kerja sama, lebih baik tidak sama sekali. Lagipula, perusahaan milik Hyuga bukannya di berikan kepada Neji ? Lalu kenapa Hiashi yang repot-repot mengurusi. Batalkan saja semua proposal kerja sama dengan perusahaan itu."

Ting!

Naruto menatap punggung Sasuke sebentar, lalu mengikutinya keluar dari lift. Berjalan di belakangnya, Naruto bisa menatap punggung tegap milik Sasuke dengan bebas. Tatapannya menyendu, mengingat semua hal yang dialami sahabatnya itu.

Kita bahkan tak pernah tahu beban apa yang di pikul oleh pundak seseorang yang dari luar tampak baik-baik saja.

Langkah keduanya bergema di lorong menuju kantor milik Sasuke. Dengan enggan Sasuke membuka pintu ruangannya.

HeartlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang