Chapter 11

377 52 4
                                    

Kini Minho terkena masalah lagi. Kali ini seseorang telah Memotret dirinya saat terjun dari jembatan saat hendak menyelamatkan Felix, dan seorang yang telah memotret dirinya mengunggah foto itu ke internet. Memang sungai itu dilarang untuk diterjuni, maka dari itu foto Minho menyebar luas dan menjadi bahan omongan warga sekolah

Walaupun menjadi bahan pembicaraan, Minho tak memperdulikan itu. Awalnya ia terkejut namun ia mencoba berpikir bahwa itu adalah cobaan dari Tuhan untuk dirinya. Ia akan menulikan pendengarannya jika seseorang mulai mengungkit masalah itu

Saat Minho hendak membuka buku tiba tiba salah satu guru mendatangi nya
"Minho, ikut ibu keruang guru"

⋇⋆✦⋆⋇ 

Kini Minho tengah berada dirumah. Yaa, Minho diskors karena telah melanggar aturan. Minho sedang menulis sebuah surat permintaan maaf karena telah terjun dari jembatan

"Minho, maaf nih, bisa kamu jemput Maria?" Ucap Ibu Minho

"Aku kan lagi diskors"

"Sebentar saja tidak masalah, kok. Tolong, ya" Belum sempat Minho menyetujuinya ibu Minho malah berbalik meninggalkan nya. Minho pun menghela nafas pasrah dan menuruti perkataan ibunya

⋇⋆✦⋆⋇ 

Minho sedang duduk dibawah pohon yang tak jauh dari area taman bermain. Minho mengamati keponakannya yang nampak ceria disana. Ia sesekali melambaikan tangan saat keponakannya itu sedang menatapnya

Tak lama terdengar suara bell berbunyi yang menandakan waktu untuk pulang
"Maria, waktunya pulang" Ucap Minho tak lupa dengan senyuman yang terukir di wajahnya

"Om Minho! Ada seseorang didalam" Teriak Maria lalu menunjuk sebuah lorong permainan

Minho pun segera mengecek seseorang yang ditunjuk oleh Maria. Karena tubuh Minho yang terlalu tinggi Minho pun membungkuk menyusuri lorong. Lalu ia menemukan sosok pria yang meringkuk seakan sedang ketakutan

"Hei? Kau baik baik saja?" Minho sedikit mengguncang tubuhnya agar ia kembali tersadar "Lo, kamu pacarnya Felix, kan?"

"Oh, si tikus" Ucapnya lalu segera mengubah posisinya menjadi duduk

"Sedang apa kau ditempat seperti ini? Lalu, dimana sepatumu?" Bukannya menjawab pria itu hanya diam

Lalu ia tertunduk seakan takut untuk menatap Minho, lalu dengan susah payah ia mendongak untuk menatap Minho
"Kau, tidak marah?"

"Soal apa?"

"Akulah yang menyebarkan fotomu di internet" Lalu ia kembali menunduk

"Oh, jadi kau pelakunya, syukur lah jika kau pelakunya" Pria itu menatap Minho tak percaya. Berpikir seolah kenapa bukannya memarahinya Minho malah bersyukur jika dirinya lah si pelaku

"Hah? Apaan coba"

"Yah, aku bisa menebak alasannya, sih" Minho menggaruk tengkuknya kikuk

"Marahi aku, dong"

"Mana bisa, lah. Soalnya aku juga yang salah, sih"

"Om Minho! Aku lapar, ayo pulang!" Teriak Maria dari luar

"Iya! Aku pulang duluan ya. Kau juga buruan pulang"

A Silent Voice || Minlix✔Where stories live. Discover now