11 ; Pelaku teror

1.1K 179 1
                                    

07.11 AM

Ryujin mendengus kesal ketika ia harus terjebak di Rumah sakit karena belum diperbolehkan pulang, jika pulang pun sebenarnya tidak akan diperbolehkan untuk berangkat ke sekolah oleh sang Ayah.

Ya mau bagaimana lagi, Ayah Ryujin dan Yuna adalah seorang Dokter spesialis ahli bedah di rumah sakit ternama. Jika saja kemarin Mr. Shin tak menerima operasi darurat ia pasti bisa langsung datang ke Rumah Sakit tempat Ryujin dirawat.

"Lo juga ngapain ngga ke sekolah Anjir?!" Tanya Ryujin dengan nada kesal pada Yuna yang sedang bersandar santai di Sofa ruang rawatnya.

"Baru jam 7 juga, entar 7.30 gue berangkat"

"Gerbang sekolah lo udah ditutup bangke!"

"Ya bodoh amatlah"

"Gue heran gimana lo bisa jadi siswa akselerasi di Jerman nyusul gue"

"Ya karena gue jenius walaupun ngga belajar"

"Sialan! Udah sana lo berangkat, ngerusak pemandangan banget diruang rawat gue"

"Ini juga udah mau berangkat. Dasar kloningan pig" Yuna menjulurkan lidahnya lalu berlari keluar menghindari lemparan bantal Ryujin.

"Lama-lama gue coret dari kartu keluarga juga tuh bocah" Gumam Ryujin lalu berjalan mengambil bantalnya.

-----▪︎▪︎▪︎■■▪︎▪︎▪︎-----

"Heh lu pegang yang bener! Teror orang aja lo berani!"

Keadaan Laboratarium Kimia saat ini dipenuhi oleh gelak tawa semua anggota dreamiez. Suara memohon juga sesekali terdengar dari korban bully mereka kali ini.

Dan korban mereka kali ini adalah tiga orang siswa perempuan. Akan tetapi ketiga orang itu bukan tanpa alasan menjadi target bully.

Ketiga orang itu adalah orang yang sudah menancapkan pisau dengan foto berlumuran cairan seperti darah di loker Ryujin.

Haechan yang sejak tadi membidik apel yang ada di kepala tiga orang tersebut langsung melemparkan pisau kecil yang digunakan sebagai tembakan.

Tuk!

Pisau itu melewati samping kepala salah satu dari ketiga orang tersebut dan menancap di dinding.

Bruk!

Orang yang hampir terkena pisau tembakan Haechan tadi langsung terjatuh karena shock.

"To-tolong maafin ki-kita"

Jeno yang sejak tadi hanya memperhatikan Haechan melempar pisau tembakan, mendekat ke arah korban bully mereka.

"Lo tau ngga kenapa gue milih lo bertiga sebagai korban bully dreamiez?"

Ketiganya menggeleng. Karena mereka memang tak tau alasannya, biasanya yang jadi korban bully dreamiez hanyalah mereka yang memiliki masalah dengan dreamiez atau mereka yang berada di kasta bawah.

"Ah ternyata lo ngga sadar sama kesalahan lo" Jeno meminta satu minuman soda pada Jaemin yang berdiri di samping nya.

Dengan sekali tuang minuman soda itu membasahi seluruh seragam ketiga korban bully.

"Kasih gue satu lagi" Untuk kedua kalinya Jeno hendak menuangkan minuman soda pada ketiga korban bully mereka.

Tapi sebelum itu terjadi salah satu orang yang mejadi korban bully mereka tiba-tiba berlutut dan memohon pada Jeno.

"Gu-gue udah tau ke-kesalahan gue" Jeno menatap datar orang itu.

"Ma-maafin gue ka-karena udah neror Ryujin. Se-seharusnya kita tau kalau ngga ada yang bo-boleh ganggu mainan lo"

Jeno tersenyum puas. "Bagus kalau lo udah sadar. Mulai besok Ryujin udah masuk sekolah, gue mau lo jadi babu dia selama seminggu"

"A-apa?! Ta-tapi..."

"Kenapa? Lo ngga mau?"

"Gu-gue mau"

Tatapan Jeno beralih pada dua orang yang juga terlibat insiden teror Ryujin.

"Gue mau lo berdua cari tau siapa-siapa lagi yang pernah terlibat neror Ryujin dan gue mau lo cari tau itu dalam waktu seminggu" Kedua orang itu hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Setelah itu satu persatu anggota dreamiez berlalu pergi dari Laboratarium Kimia. Dan sebelum Chenle keluar ia terlebih dahulu menumpahkan semua minuman bersoda dilantai Laboratarium sehingga menyebabkan Laboratarium menjadi sangat kotor.

Renjun yang terakhir keluar dari Lab hanya tertawa pelan melihat kelakuan Chenle.

"Jangan lupa bersihin lantai Laboratarium" Ucap Renjun lalu menyusul pergi.

























Ini updatean terakhir aku dibulan maret karena kalian taulah kelas 12 itu sibuknya apa sekarang, nanti aku up lagi dibulan april and maybe itu akhir bulan. See you guys :)

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang