26 ; Suprise

833 167 8
                                    

01.46 PM

Sudah 15 menit sejak Jeno dan Ryujin sampai di basecamp Dreamiez, dan selama 15 menit itu juga Jeno hanya bermain game, mengabaikan Ryujin yang duduk di sampingnya.

Bahkan Ryujin sudah mengode Jeno bahwa dirinya bosan berada disini, tapi lagi-lagi Jeno tak mengubrisnya sama sekali.

"Ck' katanya kemarin dia punya suprise, mana sih suprisenya" batin Ryujin.

Gadis bermarga Shin itu menggembungkan pipinya bosan, sekali-kali ia mencuri pandang ke arah Jeno yang masih sibuk bermain game.

"Tunggu aja bentar lagi suprise nya datang," ucap Jeno seakan tau isi pikiran Ryujin.

Dan benar saja, beberapa menit kemudian ada seseorang yang masuk ke dalam basecamp. Orang itu adalah Jaemin dan—

"Siyeon?"

Jeno menyeringai ketika melihat ekspresi terkejut Ryujin. "Suprise nya udah datang," bisik Jeno saat Siyeon sudah berada dihadapannya dan Ryujin.

Ryujin spontan menatap Jeno, ia yakin bakal ada sesuatu yang diperbuat pemuda itu. Tatapan Ryujin kemudian teralih pada kantong belanja yang dibawa Siyeon.

"Tuh orangnya udah gue bawa, ngerepotin banget," Gerutu Jaemin sambil menunjuk Siyeon

"Nice, nanti gue kasih yang lo mau"

"Awas aja lo bohong. Gue cabut dulu"

"Yo'i." Setelah kepergian Jaemin, Jeno beralih menatap datar Siyeon.

"Lo bawa apa yang gue suruh kan?" Tanya Jeno pada Siyeon. Dan gadis itu hanya mengangguk kaku. "Keluarin sekarang."

Siyeon bergerak mengeluarkan sesuatu  dari kantong belanja tersebut lalu menyimpannya di atas meja yang ada di depan sofa tempat Jeno dan Ryujin duduk—ah ralat hanya Jeno yang duduk karena Ryujin tiba-tiba saja berdiri saat melihat apa yang di keluarkan Siyeon.

"Sial! Kenapa Siyeon bawa minuman beralkohol" Pikir Ryujin

"Duduk dong sayang." Jeno menarik tangan Ryujin untuk duduk kembali, tapi malah ditepis oleh gadis itu.

"Ma-maaf gue re-refleks," Ucap Ryujin ketika menyadari yang baru saja dilakukannya.

"Duduk!"

"I-iya." Dengan berat hati Ryujin kembali duduk di samping Jeno, matanya masih terus menatap khawatir Siyeon.

Jeno yang melihat tatapan khawatir Ryujin seketika tersenyum puas, memang inilah yang diinginkan pemuda itu.

"Lo tunggu apalagi? Minum itu!" Jeno menunjuk minuman beralkohol yang di letakkan oleh Siyeon tadi, ia menatap datar Siyeon yang masih diam enggan menuruti ucapannya.

"Ck' lo bikin gue kesel anjir!" Secara tiba-tiba Jeno berdiri dari duduknya, menyambar salah satu kaleng minuman alkohol tersebut dan menuangkannya tepat di atas kepala Siyeon.

"Jeno Cukup! Lo gak boleh kayak gini!" Ucap Ryujin setengah berteriak untuk menghentikan perbuatan Jeno yang menurutnya salah.

"Kenapa gak boleh sayang?" Ryujin mengeryit bingung, bagaimana cara Jeno mengubah ekspresi marahnya menjadi ekspresi ramah dalam sekejap ketika berbicara dengan Ryujin.

"Kenapa aku gak boleh ngelakuin ini hm?" Jeno bertanya sekali lagi pada Ryujin, nada suaranya benar-benar berbeda dari saat ia berbicara dengan Siyeon tapi itu justru terdengar lebih menakutkan bagi Ryujin.

"Mi-minuman itu belum legal buat kita..." Jawab Ryujin pelan, suaranya bahkan hampir terdengar seperti bisikan.

"Belum legal ya?" Ryujin menelan ludahnya susah payah saat Jeno mendekatkan wajahnya, ia tak ingin melakukan kontak mata dengan Jeno hingga memilih untuk menatap Siyeon yang terlihat menunduk.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang