12. Acara Pernikahan

14.9K 1.7K 82
                                    

Ini alurnya kelambatan nggak sih? Masa part 12 masih di sini-sini aja? Takutnya kalian bosen..🥲

Jangan lupa vote dan komen!!!

Enjoy it~

———

"Acaranya besok, jadi jangan keluar dari tempat ini barang selangkah!" Peringat Jeno.

Akhirnya mereka sampai si Seoul beberapa jam lalu menggunakan jet pribadi milik Jeno.

Renjun hanya mendengus malas, masa bodo dengan peringatan itu, dia sudah menyusun rencana untuk kabur dari sini, yang penting sekarang mereka sudah ada di Seoul, bukan lagi di pulau sialan itu.

Renjun bisa kabur ke mana saja, dia sudah sangat akrab dengan kota itu.

"Renjun aku bicara padamu." Tegur Jeno saat tak mendapat respon dari pria manis itu.

Kesal karena lagi-lagi si Huang itu mengabaikannya.

"Iya, cerewet sekali." Jawab Renjun sebal.

Jeno menarik pinggang ramping Renjun lalu mengantarnya ke salah satu kamar di rumah besar itu—rumah Jeno di Seoul maksudnya.

"Istirahat."

"Hm."

Lalu, Jeno keluar dari kamar itu karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.

Tok.. tok.. tok..

Pintu kamar Renjun terketuk.

"Masuk saja, tidak dikunci."

Renjun yakin, itu adalah salah satu pelayan Jeno atau mungkin saja Shotaro yang memang ditugaskan untuk menemani Renjun.

Lagi pula, jika itu Jeno mana mungkin si Lee itu mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Renjun Hyung."

Benar kan, itu Shotaro.

"Ya? Masuklah."

Shotaro masuk dengan sebuah ipad di tangannya, Shotaro menghampiri Renjun dengan senyum yang tak luput setelah menutup pintu itu kembali.

"Kenapa semangat sekali?" Tanya Renjun.

"Boleh aku duduk di sini?" Tunjuk Shotaro ke kasur Renjun tanpa menjawab pertanyaan yang lebih tua.

"Tentu."

"Renjun Hyung sudah tahu pakaian apa yang mau dikenakan untuk pesta besok?"

Renjun menggeleng.

Benar juga, dia sangat-sangat tidak ada persiapan, Jeno baru mengatakan apa tujuan mereka kembali ke Seoul saat mereka sudah duduk di jet tadi.

Memang si gila itu, kenapa memberi informasi harus sangat terlambat. Padahal di lemari kamarnya—ekhem, maksudnya kamar Jeno yang menjadi kamarnya di mansion ada banyak sekali pakaian bagus.

Dan Renjun hanya membawa beberapa pakaian, itu pun bukan yang layak untuk dipakai ke pesta.

"Ya sudah, mau cari bersama?" Tawar Shotaro.

Mata Renjun langsung berbinar girang, "apa kita akan pergi keluar?"

Tapi respon Shotaro menghilangkan harapan Renjun.

Pemuda Jepang itu menggeleng, "tidak, kita akan pesan di sini." Katanya sambil menyodorkan sebuah ipad kepada Renjun.

Renjun langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, pasti ini perintah dari Jeno.

I Will Not Let You Go [NOREN]✓Where stories live. Discover now