XXVI. Shock! Shock! Shock!

105 4 0
                                    

"Apa kau lihat berita tadi pagi?"

Temari, Kankurou dan Gaara berjalan beriringan bersama memasuki gerbang sekolah. Mereka berjalan beberapa meter di belakang dua gadis siswi yang sedang membahas sesuatu hal yang belum di ketahui ketiga Kazekage itu.

Ini ketidak sengajaan. Mereka tidak sengaja berjalan di belakang siswi-siswi yang sepertinya sedang ingin bergosip.

Kankurou melipat kedua tangannya di belakang kepala. Dasar cewek! Kalau tidak ada topik pembicaraan, tidak seru! Tiada hari tanpa menggosip!

Apapun bisa jadi bahasan kalau sudah bersama. Dari yang penting sampai kurang penting. Dari Yesung makin lancar bahasa Indonesia sampai kenapa cewek pipisnya jongkok, itu bisa jadi bahan obrolan para gadis.

Benar-benar cewek sekali!

Tapi, sama juga cowok sih. Mereka juga suka bisa membicarakan apa yang mereka suka. Cewek misalnya. Jangan salah lho, cowok juga suka bergosip. Apalagi, kalau ada cewek cantik yang duduk di sebelah mejanya kalau lagi di kantin.

Kalau berani, ya langsung tp-tp alias minta nomor hape.

Namanya juga manusia. No body perfect.

Lagipula, untuk apa mendengar sesuatu yang belum pasti. Gosip itu 'kan sesuatu yang belum benar-benar terjadi. Bisa jadi hoaks. Belum tentu nyata. Fiktif belaka. Dari mulut ke mulut. Semakin tinggi pohon itu tumbuh, semakin kencang angin berhembus.

Siswa dan siswi lain berjalan menuju gedung sekolah.

"Tv ku rusak," Jawab siswi dengan rambut hitam sebahu, lalu bertanya balik, "G-Dragon pacaran dengan Jenny BlackPink, ya?" Tanyanya penasaran.

Benar, 'kan? Pasti gosip. Kalau bukan tentang negaranya sendiri, ya tentang dunia. Apalagi, selesai nonton drama kesukaan, langsung deh para cewek mulai bergosip, bercerita kembali tentang drama yang mereka nonton. Mengingat kembali adegan-adegan semalam tanpa cacat sedikit pun.

Amazing sekali memang para cewek-cewek!

"Bukan," Ujar siswi yang tadi bertanya. Rambutnya hitam kecokelatan di biarkan terurai begitu saja, menutupi tas punggungnya, "Itu berita lama. Di Korea sekarang sedang hangat-hangatnya berita tentang kasus bully-membully," Ujar gadis itu lagi.

Ketiganya kenal. Temari, Kankurou dan Gaara kenal. Kedua siswi itu junior Temari dan Kankurou serta teman seperjuangan Gaara. Teman seleting Gaara. Kalau tidak salah mereka berada di kelas 1-E. Beberapa selang dari ruang kelas Gaara.

"Oh, tentang Jisoo dan Naeun April itu, 'kan?"

Siapa-siapa? Siapa tadi katanya? Jisoo? Jisoo BlackPink atau Jisoo aktor yang itu? Kankurou menajamkan indera pendengarannya. Ia belum tau soal ini dan ia ingin tau. Ia juga harus up-to-date donk soal negara tetangganya itu. Apalagi, sekarang halliyu wave benar-benar sudah mendunia.

Termasuk dirinya yang sudah terkena gelombang dunia sejak jaman baheula. Jadi, ia ikutan kepo.

Yang rambut panjang mengiyakan, "Iya, sayang sekali ya. Gara-gara pelecehan seksual itu, Jisoo di gantikan oleh aktor lain. Padahal, aktingnya keren sekali," Kankurou bisa mendengar suara gadis itu terdengar kecewa. Pasti penggemarnya. Atau mungkin menyukainya saja.

Kankurou tau siapa yang di maksud. Ji Soo aktor yang itu. Yang pernah jadi lawan mainnya IU di drama Moon lovers Scarlet bersama para aktor dan idol asal negara ginseng itu. Salah duanya ada Lee Jung Ki dan Baekhyun EXO. Kankurou juga pernah nonton dramanya. Dua dimensi. Dari masa modern ke masa lalu.

Tapi, kenapa? Jisoo melakukan pelecehan seksual dengan siapa?

Kankurou melepaskan tangan kanannya, ingin bertanya pertanyaan yang membuatnya penasaran. Ia beneran kepo. Ia tidak tau apa yang sedang terjadi.

Tangannya terulur untuk meminta kejelasan tentang apa yang terjadi dengan aktor Korea itu. ia belum dengar soal ini. Tapi, gerakannya tiba-tiba terhenti saat mendengar suara gadis depannya itu kembali membuka mulutnya, "Kau kenal anak laki-laki kelas 1-C?"

Kankurou menarik tangannya yang menggantung, menurunkan kedua tangannya ke sisi tubuh masing-masing. Ia tidak jadi bertanya.

Ia kan punya komputer, untuk apa repot-repot bertanya pada siswi-siswi di depannya itu. Tinggal buka aplikasi google, terus tulis nama yang di tuju, searching. Semuanya terlihat. Jadi, Kankurou tidak perlu kepo lagi.

Gampang 'kan?

Kelas 1-C itu kelas Gaara! Kankurou mau mengatakan itu, tapi tidak jadi. Untuk apa? Ketahuan sekali kalau Kankurou sedang menguping.

Kankurou melirik samping kanan untuk melihat reaksi adik kecilnya. Adiknya itu benar-benar tidak menampilkan ekspresi apapun. Ia berjalan seperti biasanya. Pura-pura tidak dengar apa-apa.

Ngidam apa sih mamanya waktu hamil Gaara? Kenapa punya ekspresi wajah yang minim begini?

"Beberapa," Jawab gadis itu. Lalu kembali bertanya, "Tapi, tidak semuanya. Kenapa?" Tanyanya heran. Tadi tentang Jisoo, sekarang anak laki-laki kelas 1.

"Laki-laki satu-satunya yang punya rambut warna hijau di kelas itu semalam di tangkap polisi."

Eh?! Apa katanya tadi?! Gosip sih gosip, tapi jangan menyebar hoaks dong. Hoaks itu dosa lho dek. Hoaks lebih kejam daripada travelling ke tempat-tempat terbengkalai belasan tahun lalu.

Kankurou jelas tau siapa yang di maksud. Laki-laki yang di maksud satu-satunya cowok berambut hijau itu tidak lain dan tidak bukan adalah teman sekelas Gaara. Teman yang mendatanginya sewaktu mereka bertiga makan di kantin.

"Benarkah?!" Tanyanya tidak percaya. Ia sering bertemu dengan laki-laki itu saat makan di kantin maupun tidak sengaja sekalian jalan masuk ke gedung sekolah, "Kenapa?" Tanyanya. Ia juga pernah mendengar cerita dari teman sekelas laki-laki itu, kalau anak laki-laki itu memang agak aneh. Ia menjahili teman sekelasnya dengan cara menyakitinya.

Bahkan, sampai mendeklarasikan kalau gadis yang di ganggunya itu, tidak boleh ada yang menganggu selain dirinya.

"Dia membunuh ayahnya sendiri dan seluruh anak buah ayahnya," Ujar gadis itu lagi. Sebelum berangkat sekolah ia sempat menonton berita yang tidak sengaja di terputar di tv, tentang pembunuhan keluarga. Sekolah di Internasional Chuugakkoo. Satu sekolah dengannya. Dan lebih membuatnya shock lagi, saat ia tau siapa orangnya. Laki-laki itu satu leting dengannya dan sering berpas-pasan dengannya kalau kekantin, "Lalu, ia menyerahkan diri pada polisi."

Gila! Ini benar-benar gila! Tidak mungkin laki-laki itu seperti itu! Gosip apa lagi ini sekarang?!

Kankurou ingin menghentikan gosip antara gadis-gadis di depannya itu. Jangan merusak nama baik sekolah dengan menyebar hoaks semacam itu!

Belum sempat Kankurou membuka suara untuk memberi kata-kata mutiara berbobotnya, Gaara lebih dulu berlari meninggalkan kedua saudaranya yang masih berada di halaman sekolah.

"Gaara!" Temari berteriak memanggil nama Gaara. Tapi, tentu saja di abaikan. Adiknya sudah berlari menuju gedung sekolah.

Butuh waktu sekitar tiga menit untuk Gaara sampai ke gedung sekolah.

Tidak mungkin!

Tidak mungkin temannya seperti itu!

Sesampainya di ruang kelas, tanpa menyimpan tas punggungnya terlebih dahulu, Gaara berjalan cepat mendekati meja si gadis yang jadi sasaran temannya itu. Ia ingin tau kebenaran yang sebenarnya.

Padahal ia sudah bertemu seorang teman.

Kenapa? Saat ia sudah menemukan teman. Kenapa malah seperti ini jadinya?

Tanpa mempedulikan gadis yang sedang membaca buku paket di atas meja, Gaara menarik tangan yang lebih kecil darinya itu untuk ikut bersamanya, membuat gadis itu terkejut.

"Ikut aku," Gaara mengatakannya dengan penuh emosi.

*****

TBC.












You and Me (END)Where stories live. Discover now