When Sorrow Comes

1K 102 13
                                    


Maaf aku skip sampe Jaedo jadi raja dan ratu ya.

~°~°~°~

Malam yang ditemani rembulan bersinar indahnya, calon raja selanjutnya telah terlahir dan memberikan kebahagiaan untuk semua kalangan.

"Selamat Yang Mulia, Jeonjun Mama melahirkan Putra yang sehat dan tampan" ucap tabib dengan suka cita.

"Putraku"

Jaehyun yang menunggu di luar ruangan langsung berlari dan melihat istrinya duduk dan memberikan makan pertama untuk sang putra.

"Jeonha"

Jaehyun berjalan mendekat, memeluk Doyoung dan mencium keningnya lembut.

"Terimakasih permataku, kalau adalah hal yang paling berharga dihidupkan" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Kau juga berharga woojae" ucap Doyoung sambil tersenyum cantik.

Jaehyun tersenyum bahagia, tangannya menyentuh tangan mungil itu, setelahnya tangan mungil itu meremat tangannya erat. Hati merasakan kebahagiaan yang tidak terkira.

"Putraku, Lee Jeno. Calon raja selanjutnya dan akan menjadi penerusku" ucapnya lembut.

"Jadi putra kita bernama Jeno?"

"Iya Putra Makhota Lee Jeno"

"Putra Makhota Lee Jeno yang tertampan"

"Terimakasih Doyoungie"

"Aku mencintaimu Woojae, sudah tugasku untuk mendampingi mu"

"Aku juga sangat mencintaimu Doyoungie"

Semua begitu indah, sebelum kabar menyakitkan itu akhirnya terdengar.

"Kalian sudah dengar kabar burung? "

"Tentang apa? "

"Paduka Raja membawa seorang pelayan istana ke kamarnya saat Ratu masih mengandung"

"Kauu, bagaimana bisa mengetahui nyaaa"

"Aku, tau dari seseorang yang melihatnya langsung"

"Lalu apalagi yang kau dengar selanjutnya?"

"Dari rumor yang beredar, pelayan istana itu sekarang sedang mengandung anak Raja"

"Wahh apakah itu benar? Pelayan itu sangat beruntung bukan?"

"Tentu saja dia sangat beruntung karena Raja memilihnya, hanya saja aku merasa sedih untuk Ratu kita"

"Kau ada benarnya, Ratu Doyoung sangat baik hati dan penyayang, kenapa Raja Jaehyun setega itu"

Tanpa mereka sadari ada seseorang dayang berjalan melewati mereka dan mendengarkan percakapan mereka dengan senyum penuh kemenangan.

"Aku baru saja melahirkan penerus kerajaan ini, Mengapa di istana ini sudah banyak sekali penggosib?" tanya sangat ratu dengan nada tinggi.

Kedua pelayan istana yang bergunjing itu terkejut dan menjatuhkan diri seperti meminta ampun.

"Hamba memohon ampun kepada mu Yang Mulia Ratu"

Painful Love (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang